Lihat lebih banyak

Diduga Terlibat Pencucian Uang, Direksi Bitgin Hadapi Penyelidikan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Muncul dugaan bahwa Zhang Yuting, COO crypto exchange Bitgin, membantu memfasilitasi pencucian uang bernilai miliaran dolar oleh Guo Zhemin dan Tu Chengwen.
  • Menanggapi kabar itu, manajemen Bitgin mengungkapkan bahwa operasional perusahaan maupun hak para nasabah tidak terganggu.
  • Zhang Yuting juga sudah diminta mundur dari keanggotaannya di kelompok persiapan Asosiasi VASP Taiwan agar bisa memenuhi proses penyelidikan
  • promo

Muncul dugaan bahwa salah satu petinggi Bitgin, crypto exchange asal Taiwan, terlibat dalam aktivitas pencucian uang yang melibatkan kelompok tertentu.

Kecurigaan itu timbul, setelah Kejaksaan Taiwan berhasil menarik Guo Zhemin, tokoh kunci dalam insiden pencucian uang “Eighty-Eight Guild Hall”, dari Thailand dan meringkusnya di Taiwan.

Media lokal melaporkan bahwa sesudah Zhemin ditahan, penyelidikan secara komprehensif terus dilakukan. Otoritas berwenang berupaya menelusuri aliran dana untuk menemukan pihak mana saja yang terlibat.

Dari penyelidikan itu, salah satu petinggi Bitgin, Zhang Yuting, terbukti ikut memegang peran vital dalam insiden pencucian uang yang melibatkan miliaran dolar. Dia dikatakan memfasilitasi dana gelap dari Zhemin dan Tu Chengwen, yang hingga kini masih berstatus buron.

“Guo Zhemin dan Tu Chengwen dianggap sebagai mitra pencucian uang, keduanya memiliki kekayaan bersih lebih dari 10 miliar yuan. Keduanya menjalankan unit bisnis keuangan tingkat internasional yang memfokuskan pada segmen game dan exchange bawah tanah antara Taiwan dan Asia Tenggara.”

Di samping itu, Chengwen juga diduga terlibat dalam penipuan pajak, dengan keuntungan tidak sah mencapai NT$300 juta.

Posisi Yuting sebagai Chief Operating Officer (COO) Bitgin membuatnya memiliki keleluasaan untuk menjalankan transaksi haram tersebut. Saat ini, Yuting sendiri tengah menjalani penyelidikan oleh pihak berwenang.

Bitgin Klaim Operasionalnya Tidak Terganggu

Menanggapi kabar itu, manajemen Bitgin mengungkapkan bahwa operasional perusahaan maupun hak para nasabah tidak terganggu.

Bitgin mengakui bahwa Yuting memang melakukan transaksi pada akhir tahun 2021. Namun, sejak Maret tahun lalu, ketika beredar kabar bahwa salah satu direksinya kemungkinan terlibat dalam pencucian uang, Bitgin langsung mengambil langkah tegas dengan menghentikan setiap transaksi.

Sebagai bentuk kepatuhan, Bitgin juga secara aktif bekerja sama dengan bank untuk melaporkan catatan transaksi selama periode tertentu agar bisa mengungkap informasi yang relevan.

“Bitgin bekerja sama secara total dengan unit investigasi dan memberikan semua bantuan yang diperlukan untuk memastikan kelancaran penyelidikan dan berharap fakta-fakta tersebut bisa diklarifikasi secepatnya.”

Selain menjabat sebagai petinggi di Bitgin, Zhang Yuting juga memegang peran penting untuk menavigasi industri kripto Taiwan. Dia merupakan salah satu anggota kelompok persiapan Asosiasi Penyedia Layanan Aset Virtual (VASP) di yurisdiksi tersebut.

Menanggapi hal ini, masing-masing anggota kelompok yang terlibat juga sudah mengusulkan agar Yuting mundur dari posisinya untuk memenuhi proses penyidikan.

Konsultan Umum Asosiasi VASP Taiwan, Cai Yuling, mempertegas hal itu. Yuling menyebut bahwa salah satu anggota yang terlibat dalam indikasi pencucian uang sudah menarik partisipasinya dari kelompok.

Taiwan Sedang Bersiap Mengatur Kripto

Membincang seputar industri kripto di Taiwan, pemerintah setempat sampai saat ini belum mengatur aktivitas terkait aset kripto secara jelas.

Meski begitu, pada Oktober kemarin, anggota parlemen Taiwan mengambil langkah perdana untuk bisa menelurkan kebijakan yang mengatur aset digital melalui rancangan undang-undang (RUU) Kripto.

Kerangka aturan setebal 30 halaman itu menguraikan tentang bagaimana aktivitas kripto di dalam negeri dan kewajban serta denda bagi VASP yang beroperasi di Taiwan.

Salah satu anggota legislatif, Yung-Chang Chiang, mengatakan pihaknya berharap Komisi Pengawas Keuangan (FSC) Taiwan juga bisa menyerahkan kerangka aturannya ke badan legislatif. Hal itu perlu dilakukan agar bisa memberikan waktu terhadap masyarakat guna konsolidasi.

FSC sendiri sudah merilis pedoman untuk sektor aset digital pada awal September kemarin. Pedoman itu menyebutkan bahwa VASP asing dilarang beroperasi tanpa adanya persetujuan dari regulator.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori