Nvidia Corporation akan membayar denda US$5,5 juta usai adanya teguran dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) terkait kelalaiannya untuk mengungkapkan bahwa produk chip mereka digunakan untuk aktivitas mining kripto.
Nvidia Corporation lalai untuk mengungkapkan bahwa kenaikan penjualannya di tahun 2018 berasal dari penggunaan grapghics processing unit (GPU) miliknya untuk melakukan aktivitas mining kripto. Dalam dunia kripto, mining merupakan proses memperoleh “koin” kripto baru dengan menyelesaikan teka-teki kriptografi. Awalnya, GPU dirancang untuk gaming. Namun, rupanya GPU cocok digunakan dalam aplikasi komputasional yang intensif, seperti mining. Lini produk Nvidia GeForce dan graphic card RTX adalah produk Nvidia yang populer di kalangan miner.
Baru-baru ini, Intel menjalin kerja sama dengan perusahaan pembayaran Block. Intel mensuplai Block dengan chip yang dirancang khusus sebagai bagian dari upaya Block membuat mining Bitcoin bertenaga surya.
- Baca juga: Block dan Blockstream Garap Mining Farm Bitcoin 100% Bertenaga Surya dengan Teknologi Tesla
Nvidia Pasrah dengan Tudingan dari SEC
SEC menuduh Nvidia tidak menyampaikan bahwa peningkatan permintaan produk GPU mereka berasal dari miner. NVIDIA justru melaporkan bagaimana aset digital memengaruhi aktivitas bisnis lainnya.
“Seluruh penerbit [GPU], termasuk mereka yang mencari peluang melibatkan teknologi yang berkembang, harus memastikan bahwa pengungkapan mereka tepat waktu, lengkap, dan akurat,” ujar Kepala Unit Aset Kripto dan Siber SEC, Kristina Littman.
Nvidia menolak untuk berkomentar mengenai hal ini. Mereka memilih untuk menyelesaikan tanpa pengakuan atau penyanggahan apa pun atas tuduhan SEC.
Permintaan GPU telah menurun setelah Bitcoin booming di tahun 2017 dan 2018 silam. Walau kondisi itu menjadi pertanda baik bagi harga saham Nvidia, namun para gamer mengalami kesulitan akibat stok GPU yang anjlok, karena harus berebutan dengan miner.
Di tahun 2021, Nvidia telah berupaya mengatasi kendala ini dengan menurunkan performa perangkat kerasnya yang memengaruhi hash rate pada lini produk RTX. Nvidia mengklaim mereka telah memangkas separuh dari kapasitas hash rate mining Ethereum dalam produk terbarunya, yaitu graphic card RTX 3080 dan RTX 3070. Hal ini dilakukan oleh perusahaan demi mencegah pembelian produk untuk mining dan membuka suplai bagi pasar inti mereka di bidang gaming.
Masih Sasar Miner Biasa
Di tahun lalu, produk Crypto Mining Processor dari Nvidia semakin meramaikan industri kripto dengan menghadirkan model-model yang bisa disesuaikan bagi berbagai kebutuhan mining. Mereka memiliki 30HX CMP, yang merupakan model budget, dengan kemampuan hash rate 26 Mega hashes/detik. Selain itu, mereka juga memiliki 40HX yang berkapasitas 36 Mega hashes/detik dan 50 HX yang berkemampuan 45 Mega hashes/detik. Sementara itu, model unggulan (flagship) mereka adalah HX90, dengan kemampuan hash rate Ethereum 86 Mega hashes/detik.
Angka kemampuan hash rate dari produk-produk tersebut cocok bagi miner biasa dibanding miner industri. Biasanya, miner skala industri menggunakan peralatan mining Application-Specific Integrated Circuits (ASIC), yang memiliki hash rate jutaan kali lebih banyak daripada perangkat keras terbaik NVIDIA. Di samping itu, umumnya para miner industri membuat mining pool atau kumpulan miner guna memaksimalkan hash rate. Operator pool mengenakan biaya bagi perusahaan yang menambang Bitcoin menggunakan perangkat mereka.
Nvidia akan melaporkan pendapatan mereka di tanggal 25 Mei 2022 nanti. Dalam laporan itu, akan terlihat apakah perangkat-perangkat kripto mereka kembali berkontribusi besar bagi pemasukan perusahaan. Saat kuartal pertama tahun lalu, Nvidia sukses meraup pendapatan US$300 juta dari kripto, lalu memprediksikan penjualan di kuartal keduanya melebihi US$400 juta.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.