Trusted

Do Kwon Dilaporkan Tak Ada di Singapura, di Manakah Ia Kini?

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Berbagai laporan mengungkapkan bahwa Do Kwon, pendiri Terra, tak lagi berada di Singapura.
  • Kepolisian Singapura telah berjanji akan membantu Kepolisian Korea Selatan untuk menemukan Do Kwon.
  • Do Kwon menyanggah klaim yang menyebutkan bahwa dirinya kabur. Ia mengatakan bahwa pihak-pihak yang tertarik dengan lokasi dirinya saat ini melakukan invasi terhadap privasinya.
  • promo

Menurut laporan Reuters yang mengutip Singapore Police Force, Do Kwon, pendiri proyek Terra, tidak berada di Singapura.

Media lokal Singapura melansir, Kepolisian Singapura menyatakan bahwa “developer kripto yang sedang dicari, Do Kwon, sedang tidak ada di negara ini.”

Kendati demikian, Kepolisian Singapura berjanji bakal membantu pihak Kepolisian Korea Selatan dalam upaya penahanan Do Kwon. Pernyataan dari Kepolisian Singapura itu juga sudah terkonfirmasi oleh laporan dari media lokal setempat.

Sebelumnya, di minggu ini, pemerintah Korea Selatan menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Do Kwon. Dalam surat tersebut, tertuang alasan penangkapannya adalah pelanggaran regulasi pasar modal yang menyebabkan kerugian investor sebesar US$40 miliar. Adapun surat perintah penangkapan tersebut berlaku sampai dengan satu tahun.

Di sisi lain, berdasarkan berbagai laporan yang beredar, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan sedang mengupayakan agar Kwon mengembalikan paspornya. Namun, dalam sebuah wawancara eksklusif setelah keruntuhan ekosistem Terra, Kwon mengaku bahwa belum ada pihak aparat Korea Selatan yang menghubungi dirinya.

Perintah penangkapan ini rupanya bukanlah satu-satunya masalah hukum yang sedang dihadapi oleh sang pendiri Terra. Diketahui ada sejumlah gugatan hukum lain, baik di Korea Selatan maupun Amerika Serikat, yang dilayangkan kepada dirinya oleh para investor yang mengalami kerugian besar dari insiden Terra.

Do Kwon: “Saya Tidak Kabur”

Pada dini hari tadi (18/9), melalui sebuah cuitan Twitter, Do Kwon menyanggah klaim yang menyebutkan ia sedang kabur.

Dalam cuitan itu, Kwon menuliskan bahwa pihak-pihak yang berhak mengetahui keberadaannya adalah teman-temannya, orang-orang yang ingin ia jumpai, atau siapa pun yang terlibat dengannya dalam permainan web3 berbasis GPS.

Kemudian, Kwon juga menambahkan, ketertarikan terhadap titik lokasinya saat ini terhitung sebagai invasi terhadap privasi.

Dalam utasnya, Kwon pun mengaku bahwa ia telah bersikap kooperatif dengan berbagai lembaga pemerintahan “yang menunjukkan niatannya untuk berkomunikasi.”

Cuitan tersebut sekaligus menjadi pernyataan publik pertama dari Do Kwon, setelah surat perintah penangkapannya terbit.

Price Reaction LUNA dan LUNC

Setelah adanya pemberitaan tersebut, harga LUNA, native token Terra, terpantau mengalami sempat mengalami kenaikan ke level US$3,14; berdasarkan data dari CoinGecko. Meski begitu, pada saat publikasi, harga LUNA sudah kembali di bawah US$3 atau menurun 7,7% selama 24 jam terakhir.

Menurut data tersebut, LUNA telah kehilangan 38% nilainya selama 7 hari terakhir. Harga LUNA kini berada sekitar 84% lebih rendah dari harga tertinggi sepanjang masanya (ATH).

Sementara itu, token lain yang terafiliasi dengan Terra, yaitu Terra Classic (LUNC), juga sempat bertengger di titik US$0,00031494; walau akhirnya kini sudah kembali turun ke US$0,00029115.

LUNC, atau yang kerap disebut publik sebagai Luna Classic, saat ini tengah menjadi bahan pembicaraan. Di awal bulan September ini, LUNC mengalami kenaikan cukup signifikan, setelah memperkenalkan mekanisme tax burn sebesar 1,2%. Mekanisme tersebut pun mendapatkan dukungan dari beberapa crypto exchange besar, seperti Binance.

Bagaimana pendapat Anda tentang misteri keberadaan Do Kwon saat ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Lynn-Wang.png
Lynn Wang
Lynn Wang adalah jurnalis berpengalaman di BeInCrypto, yang mencakup berbagai topik, termasuk aset dunia nyata tokenized (RWA), tokenization, kecerdasan buatan (AI), penegakan peraturan, dan investasi dalam industri crypto. Sebelumnya, ia memimpin tim pembuat konten dan jurnalis untuk BeInCrypto Indonesia, dengan fokus pada adopsi cryptocurrency dan teknologi blockchain di wilayah tersebut, serta perkembangan peraturan. Sebelum itu, di Value Magazine, ia meliput tren ekonomi makro yang...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori