Pasar kripto tengah bergemuruh. Bitcoin akhirnya berhasil menembus angka US$100.000 pada tanggal 8 Mei, sekaligus mencetak rekor tertinggi sejak awal Februari 2025.
Lonjakan ini menyuntikkan sekitar US$300 miliar ke kapitalisasi pasar (market cap) kripto secara keseluruhan. Bersamaan dengan itu, diskusi sengit mencuat di kalangan trader: apakah altcoin akan mencuri sorotan selanjutnya, ataukah justru Bitcoin yang kembali mendominasi?
Mengapa “Banana Zone” Bisa Saja Segera Meledak?
Raoul Pal, investor kawakan sekaligus pendiri Real Vision, meyakini bahwa Bitcoin Dominance (BTC.D) telah mencapai puncaknya pada 8 Mei 2025.
Data TradingView mengabarkan bahwa BTC.D turun dari 65,3% menjadi di bawah 64% hanya dalam dua hari. Penurunan ini menjadi yang paling tajam pasca dua bulan kenaikan yang konsisten.

Pal menawarkan sudut pandang yang lebih luas. Ia mencatat bahwa puncak Bitcoin Dominance (BTC.D) saat ini lebih rendah dibandingkan level tertinggi pada 2021 dan 2017, yang sejalan dengan pola historis. Ia memprediksi bahwa hal ini bisa menjadi sinyal dimulainya fase berikutnya dari “Banana Zone”—istilah yang ia ciptakan untuk menggambarkan lonjakan harga kripto secara parabolik dan membentuk kurva menyerupai pisang (banana) di grafik.
“Saya pikir BTC Dominance mencapai puncaknya hari ini. Ada sinyal puncak DeMark harian, mingguan, dan bulanan, dan level tertinggi saat ini jauh di bawah puncak 2021, yang juga lebih rendah dari puncak 2017. Jika pola ini berlanjut, itu adalah ciri khas dimulainya fase Banana Zone berikutnya,” prediksi Raoul Pal.
“Banana Zone” sendiri kerap terjadi bersamaan dengan ledakan altcoin. Para investor biasanya memindahkan dana dari Bitcoin ke altcoin demi mengincar potensi imbal hasil yang lebih tinggi.
Namun, tak semua pihak sepakat dengan pandangan Pal. Analis Mark Harvey membantahnya di X. Ia mengeklaim bahwa Bitcoin Dominance justru sedang kembali menuju 100%. Menurut Harvey, kemunculan ETF Bitcoin spot serta derasnya arus dana institusional akan memperkuat dominasi Bitcoin di pasar.
Altcoin Season Index Sentuh Puncak 2 Bulan
Sementara itu, data Altcoin Season Index dari CoinMarketCap membocorkan bahwa indeks ini telah menyentuh titik tertingginya dalam dua bulan terakhir di angka 41. Meski masih berada di bawah ambang batas 75 poin yang menandai altcoin season (altseason), indikator ini telah keluar dari zona “Bitcoin season” dan memasuki zona netral, mengisyaratkan kembalinya sentimen positif.

Analis kenamaan Merlijn The Trader sepakat bahwa altcoin season telah dimulai. Ia mengutip versi indeks dari Blockchain Center dan menyebut bahwa indeks tersebut baru saja menembus resistance yang telah bertahan selama berbulan-bulan. Ia juga menambahkan Tether Dominance (USDT.D) tengah bergerak turun, yang merupakan sinyal sempurna bagi awal datangnya altcoin season.
“Sinyal Altcoin Season baru saja terpicu… Indeksnya baru memutus tren turun berbulan-bulan. Dominasi Bitcoin season mulai retak. Kalau Anda belum ambil posisi sekarang, nanti Anda hanya jadi exit liquidity. Altcoin sedang bersiap-siap,” ujar Merlijn The Trader.
Pandangan yang saling bertolak belakang ini menyoroti betapa kompleks dan tak terduganya pasar kripto. Apakah dominasi Bitcoin benar-benar akan berbalik arah dan memberi ruang bagi altcoin untuk melejit? Atau justru Bitcoin akan terus mencengkeram dominasinya? Respons pasar dalam beberapa pekan ke depan—di tengah dinamika ekonomi makro dan perubahan sentimen investor—mungkin akan segera memberikan jawabannya.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi dan analisis pucuk dominasi Bitcoin dan sinyal kedatangan altcoin season ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
