Donald Trump berjanji bahwa dia tidak akan pernah mengizinkan kehadiran mata uang digital bank sentral (CBDC) di Amerika Serikat (AS).
Sebagai informasi, Donald Trump saat ini sedang mengejar nominasi sebagai calon presiden AS dari Partai Republik.
Dalam pidato kampanye di New Hampshire pada hari Rabu (17/1), mantan presiden AS ke-45 itu mengatakan bahwa CBDC dapat memberikan kekuasaan berlebihan kepada pemerintah federal AS atas uang.
“Malam ini, saya juga membuat janji lain untuk melindungi warga Amerika dari tirani pemerintah. Sebagai presiden Anda, saya tidak akan mengizinkan pembuatan CBDC,” kata Donald Trump.
Dia menilai bahwa CBDC akan memberi pemerintah AS kendali mutlak atas uang yang dipegang masyarakat.
“Mereka dapat mengambil uang Anda, dan Anda bahkan tidak akan tahu uang itu hilang,” imbuh Donald Trump.
Sikap Bank Sentral AS Terhadap CBDC
Pernyataan Donald Trump muncul ketika bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), sedang menjajaki kemungkinan CBDC.
Gubernur The Fed, Michelle Bowman, mengatakan pada Oktober 2023 bahwa dia belum melihat argumen yang meyakinkan untuk CBDC AS dan bahwa alternatif lain mungkin saja dapat menyelesaikan tantangan keuangan.
Dalam kesempatan lain, The Fed menjelaskan di situs web mereka pada April 2023 bahwa pihaknya belum membuat keputusan untuk menerbitkan CBDC dan hanya akan melanjutkan penerbitan dengan undang-undang (UU) yang mengizinkan.
Sementara itu, Ketua The Fed, Jerome Powell, bersaksi di depan Komite Jasa Keuangan DPR pada Maret 2023 bahwa CBDC adalah sesuatu yang tentunya memerlukan persetujuan kongres AS.
Menurut data CBDC tracker, terdapat sekitar 130 negara, yang mewakili 98% produk domestik bruto (PDB) dunia, sedang menjajaki CBDC.
Di antara negara-negara tersebut, 64 negara berada dalam fase lanjutan. Misalnya, Bank Sentral Eropa pada Oktober 2023 mengumumkan fase persiapan untuk euro digital dan Cina telah menyelesaikan perdagangan minyak mentah internasional pertama dengan renminbi digital (yuan digital).
Muncul RUU Anti Pengawasan CBDC di AS
Terkait pernyataan Donald Trump, sebenarnya pada 20 September 2023 rancangan UU Anti Pengawasan CBDC akan dibahas ke seluruh anggota DPR AS.
Meski begitu, masa depan RUU ini masih belum jelas, karena kemungkinan mendapat penolakan dari Senat AS yang dikuasai Partai Demokrat.
RUU yang diajukan oleh anggota parlemen Tom Emmer dari Partai Republik itu diperkenalkan kembali pada minggu lalu pada 12 September 2023.
RUU ini dinilai penting untuk melindungi hak warga Amerika atas privasi finansial. Hal itu akan memblokir bank sentral AS untuk menerbitkan mata uang digital bank sentral secara langsung kepada masyarakat AS dan menerbitkannya secara tidak langsung melalui perantara.
Di sisi lain, RUU yang bernada anti CBDC ini mendapat penolakan keras dari anggota Partai Demokrat.
“Dengan segala hormat, RUU ini adalah tindakan kebodohan yang luar biasa. Saat ini kita berada pada titik perubahan. Namun, RUU itu akan membuat Amerika tersingkir,” kata Stephen Lynch, anggota DPR dari Partai Demokrat.
Sementara itu, Maxine Waters, tokoh penting di DPR AS dari Partai Demokrat, sempat ingin mengganti nama RUU tersebut menjadi RUU Anti-Inovasi CBDC. Dia mengatakan hal itu akan mengancam status dolar AS (USD) sebagai mata uang cadangan global utama.
“Saat ini, kami belum mengetahui bagaimana penerapan CBDC dapat membentuk lanskap keuangan Global. Partai Republik melakukan serangan tidak berdasar terhadap CBDC yang bahkan tidak ada,” terangnya.
Dia menilai RUU ini akan memberi Cina kendali untuk menetapkan standar global bagi CBDC. Setidaknya, ada 2 amandemen terkait RUU anti-CBDC dari perwakilan Partai Demokrat, meski tidak mendapatkan suara mayoritas.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.