Lihat lebih banyak

Dua Regulator AS Sedang Menyelidiki Kemungkinan 3AC Menyesatkan Investor

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • CFTC dan SEC dikabarkan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap Three Arrows Capital (3AC) terkait kemungkinan menyesatkan investor.
  • Teneo, perusahaan yang ditunjuk untuk melakukan likuidasi 3AC, mengaku mengalami kesulitan untuk menghubungi para co-founder 3AC.
  • Hingga saat ini, co-founder 3AC masih belum diketahui di mana keberadaannya.
  • promo

Regulator Amerika Serikat (AS) dikabarkan sedang menggali lebih jauh ke dalam sisa-sisa kehancuran hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC). Adanya penyelidikan ini nampaknya akan semakin membuat para pendirinya tidak tertarik keluar dari tempat persembunyian mereka.

Menurut sumber dalam laporan Bloomberg pada hari Selasa (18/10), dua regulator AS, yaitu Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) dan Komisi Sekuritas & Bursa (SEC), sedang mencari tahu kemungkinan 3AC melanggar aturan. Ada dugaan bahwa 3AC menyesatkan investor tentang kekuatan neracanya dan tidak mendaftarkan dirinya ke regulator.

Sayangnya, sampai dengan artikel ini tayang, baik CFTC dan SEC masih menolak untuk berkomentar terkait hal ini. Di samping itu, seorang pengacara yang terdaftar sebagai perwakilan dari co-founder 3AC, Su Zhu dan Kyle Davies, tidak segera menanggapi email dan panggilan telepon untuk memberikan komentar. Lalu, Teneo, sebuah firma penasihat yang ditunjuk oleh pengadilan Kepulauan Virgin Britania Raya (BVI) untuk melikuidasi 3AC, juga menolak berkomentar.

Sampai saat ini, keberadaan para pendiri 3AC masih tidak diketahui. Su Zhu tidak menanggapi permintaan komentar dan Kyle Davies tidak segera menanggapi pesan yang dikirim kepadanya melalui Twitter.

Regulator Singapura Telah Beri Teguran

Meskipun yurisdiksi CFTC atas kripto umumnya terbatas pada produk derivatif, mereka dapat mengambil tindakan penegakan jika yakin ada penipuan atau manipulasi di market yang mendasarinya. Sementara itu, SEC mengklaim pengawasan atas kripto yang memenuhi syarat sebagai sekuritas di bawah kewenangannya. Adapun kedua regulator juga mengawasi perusahaan investasi.

Namun, CFTC dan SEC bukan satu-satunya pihak berwenang yang meningkatkan tekanan untuk 3AC. Pada 30 Juni lalu, Otoritas Moneter Singapura (MAS) menegur hedge fund kripto itu karena diduga memberi informasi palsu dan melampaui batas aset yang dikelolanya.

Dokumen pengadilan pada awal bulan ini menunjukkan bahwa likuidator dana 3AC telah mendapat izin untuk memulangkan beberapa aset dari Singapura ke Kepulauan Virgin Britania Raya.

Apa Pemicu Kehancuran 3AC?

Pada momen puncaknya, tercatat 3AC memegang beberapa miliar dolar AS di bawah manajemen mereka. Hal ini menjadikannya sebagai salah pemain utama dalam dunia kripto.

Dikenal dengan sikap yang bullish pada market kripto, 3AC juga merupakan investor di sejumlah perusahaan rintisan (startup) kripto yang cukup terkenal. Tidak hanya itu, 3AC merupakan penerima pinjaman dari sejumlah perusahaan crypto lending platform.

3AC mulai terpukul setelah mengalami kerugian pada posisi investasinya di proyek Terra setelah algorithmic stablecoin TerraUSD (UST) pada Mei lalu kehilangan patokan terhadap dolar AS yang turut memicu efek domino pada kehancuran harga native token Terra (LUNA).

Karena meledaknya proyek Terra menyebar ke market kripto yang lebih luas selama minggu-minggu berikutnya, dikombinasikan dengan kondisi makro yang tidak menentu, 3AC akhirnya tidak dapat memenuhi margin call dari beberapa pemberi pinjaman. Akhirnya, mereka pun menyatakan kebangkrutan pada awal Juli lalu.

Keberadaaan Su Zhu dan Kyle Davies Masih Misteri

Likuidator yang mengawasi penutupan perusahaan 3AC diketahui telah menguasai aset terkait 3AC bernilai puluhan juta dolar AS. Namun, angka tersebut disebut masih sebagian kecil dari aset lainnya yang ditaksir memiliki nilai miliaran dolar AS.

Teneo mengklaim bahwa para pendiri 3AC belum sepenuhnya bekerja sama. Menurut dokumen pengadilan, Teneo mengambil langkah yang tidak biasa dengan meminta izin hakim AS untuk melayani Su Zhu dan Kyle Davies dengan panggilan pengadilan melalui akun Twitter dan alamat email mereka. Langkah tersebut mereka tempuh, karena metode normal gagal dilakukan.

Baik Su Zhu dan Kyle Davies dinilai masih belum sepenuhnya kooperatif dengan penyelidikan setelah kehancuran hedge fund kripto yang mereka kelola. Usai panggilan Zoom awal Juli lalu, masing-masing dari Su Zhu dan Kyle Davies dalam konferensi video terpisah, berbicara dengan likuidator hanya sekali dalam bulan-bulan berikutnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang penyelidikan dari SEC dan CFTC terkait kemungkinan 3AC menyesatkan investor? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori