Lihat lebih banyak

Su Zhu & Kyle Davies Akhirnya Buka Suara tentang Krisis yang Dialami 3AC

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Su Zhu dan Kyle Davies, co-founder 3AC, akhirnya buka suara untuk mengakui kesalahan mereka dalam bisnisnya, sekaligus menyanggah sejumlah tuduhan.
  • Dari lokasi yang dirahasiakan, keduanya menggambarkan bahwa ‘kegagalan sistemik manajemen risiko’ yang disandingkan dengan ‘kredit yang mengalir dengan mudah’ memperburuk dampak taruhan yang salah arah.
  • Selain itu, Su Zhu dan Kyle Davies mengakui bahwa kerugian besar yang mereka alami terkait dengan taruhan pada LUNA dan UST, serta penurunan harga Bitcoin hingga Ethereum yang membuat harga stETH dan GBTC tertekan.
  • promo

Co-founder hedge fund kripto Three Arrows Capital (3AC) akhirnya buka suara untuk mengakui bahwa spekulasi kripto mereka yang ceroboh, dengan meminjam dari berbagai rekanan hingga gagal memenuhi margin call, seharusnya tidak pernah dilakukan.

Su Zhu dan Kyle Davies kini berusia 35 tahun. Mereka pertama kali berteman di sekolah menengah, dan kemudian mendirikan 3AC pada tahun 2012. Berdasarkan keterangan dari Linkedin, Su Zhu berperan sebagai CEO 3AC dan Kyle Davies mengisi posisi Chairman 3AC.

Terkadang menyesal dan terkadang defensif, Su Zhu dan Kyle Davies yang berbicara dari lokasi yang dirahasiakan, menggambarkan bahwa ‘kegagalan sistemik manajemen risiko’ yang disandingkan dengan ‘kredit yang mengalir dengan mudah’ memperburuk dampak taruhan yang salah arah.

“Seluruh situasi ini sangat disesalkan. Banyak orang kehilangan banyak uang,” kata Kyle Davies dalam laporan Bloomberg yang terbit pada hari Jumat (22/7).

Kreditur 3AC yang mengajukan dokumen di British Virgin Islands mengatakan bahwa dana lindung nilai kripto itu berutang lebih dari US$2,8 miliar dalam klaim tanpa jaminan. Angka ini diperkirakan akan meningkat secara signifikan, menurut dokumen pengadilan. Sampai saat ini, likuidator yang mengawasi kepailitan 3AC telah menguasai aset senilai setidaknya US$40 juta.

Pemicu Kehancuran 3AC

Su Zhu dan Kyle Davies mengakui bahwa kerugian besar yang mereka alami terkait dengan taruhan pada native token Terra (LUNA) dan algorithmic stablecoin TerraUSD (UST), serta penurunan harga Bitcoin hingga Ethereum yang membuat harga Lido Staked ETH (stETH) dan Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) tertekan.

Menanggapi pertanyaan tentang apa yang salah di 3AC, Su Zhu mengutip adanya kepercayaan diri yang tinggi di industri kripto secara keseluruhan, yang lahir dari bull market kripto multi-tahun.

Bersembunyi karena Ada Ancaman Pembunuhan

Su Zhu dan Kyle Davies menekankan mereka menderita kerugian besar sambil menyangkal tuduhan bahwa keduanya menarik uang dari 3AC sebelum semuanya meledak berantakan.

“Orang-orang mungkin menyebut kami bodoh. Mereka mungkin menyebut kami bodoh atau delusi. Dan saya akan menerima itu. Mungkin,” kata Su Zhu.

Dia kemudian melanjutkan, “Namun, mereka akan mengatakan bahwa saya melarikan diri, saya mengambil lebih banyak uang pribadi saya kembali. Itu tidak benar.”

Pihak yang bertanggung jawab untuk melikuidasi 3AC mengatakan pada 8 Juli 2022 bahwa Zhu dan Davies tidak kooperatif dan keberadaan co-founder 3AC tidak diketahui. 

Terkait hal ini, Su Zhu mengatakan ancaman pembunuhan telah memaksa mereka untuk bersembunyi. “Itu tidak berarti bahwa kami belum berkomunikasi dengan semua otoritas terkait. Kami telah berkomunikasi dengan mereka sejak hari pertama,” kata Su Zhu dalam wawancara telepon bersama Kyle Davies dan 2 pengacara dari Solitaire LLP.

Keduanya menolak untuk mengatakan di mana mereka berada, tetapi salah satu pengacara mereka mengatakan tujuan akhir Su Zhu dan Kyle Davies adalah Uni Emirat Arab (UEA), yang telah muncul sebagai yurisdiksi yang mencoba untuk ramah terhadap industri kripto.

Su Zhu Sangkal Tuduhan Punya Gaya Hidup Mewah

Kreditur mengklaim bahwa co-founder 3AC telah membayar uang muka untuk kapal pesiar senilai US$50 juta sebelum 3AC kehabisan dana. Su Zhu mengklaim bahwa hal ini sebagai bagian dari kampanye kotor.

Su Zhu menjelaskan bahwa kapal itu dibeli lebih dari setahun yang lalu dan ditugaskan untuk dibangun dan digunakan di Eropa. Dia juga menegaskan bahwa kapal itu telah ‘dibayar dengan uang penuh’.

Dia menolak persepsi bahwa dirinya menikmati gaya hidup mewah. Su Zhu mengaku bahwa dia setiap hari berangkat dan pulang dari tempat kerja menggunakan sepeda. Dia juga menegaskan bahwa keluarganya hanya memiliki 2 rumah di Singapura.

“Kami tidak pernah terlihat di club mana pun yang menghabiskan banyak uang. Kami tidak pernah terlihat mengendarai Ferrari dan Lamborghini. Saya rasa, fitnah semacam ini hanya berasal dari buku pedoman klasik. Ketika kami mengalami masalah, maka ini adalah jenis berita utama yang orang suka mainkan,” jelas Su Zhu.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori