Lihat lebih banyak

Pihak Likuidator Dapat Izin dari Pengadilan untuk Memanggil Co-Founder 3AC

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pengadilan kebangkrutan AS telah menyetujui permintaan perwakilan asing dari likuidator 3AC untuk mengelola aset hedge fund kripto itu di AS dan memanggil para pendirinya yaitu Su Zhu dan Kyle Davies, serta 24 pihak terkait lainnya.
  • Hakim Ketua Kepailitan AS yang menangani kasus ini mengeluarkan perintah yang mengizinkan panggilan pengadilan, setelah diberitahu oleh penasihat likuidator bahwa keberadaan co-founder 3AC tidak diketahui dan ada kekhawatiran bahwa mereka dapat menjual aset yang mereka kelola.
  • Dalam perkembangannya sampai saat ini, Adam Goldberg mengatakan bahwa dia tidak tahu lokasi Su Zhu maupun Kyle Davies. Dia menuduh bahwa keduanya tidak memberikan kerja sama yang berarti dengan pihak likuidator.
  • promo

Pengadilan kebangkrutan Amerika Serikat (AS) telah menyetujui permintaan perwakilan asing dari likuidator Three Arrows Capital (3AC) untuk mengelola aset hedge fund kripto itu di AS dan memanggil para pendirinya, yaitu Su Zhu dan Kyle Davies, serta 24 pihak terkait lainnya.

Hakim Ketua Kepailitan AS yang menangani kasus ini, Martin Glenn, mengeluarkan perintah pada hari Selasa (12/7) yang mengizinkan panggilan pengadilan setelah diberitahu oleh penasihat likuidator bahwa keberadaan co-founder 3AC tidak diketahui dan ada kekhawatiran bahwa mereka dapat menjual aset yang mereka kelola.

Adam Goldberg dari Latham & Watkins mewakili Russel Crumpler dari Teneo dan Christopher Farmer dari Teneo dalam upaya mereka untuk mengoordinasikan likuidasi 3AC berdasarkan pengadilan British Virgin Islands (BVI) dengan proses di AS. Russel Crumpler dan Christopher Farmer adalah direktur pelaksana senior di Teneo.

Upaya untuk Melikuidasi 3AC

Sebelumnya, Sky News pada hari Rabu (29/6) melaporkan bahwa sebuah pengadilan di BVI telah memerintahkan agar 3AC dilikuidasi. Berdasarkan laporan tersebut, sebuah pengajuan pengadilan dibuat pada 27 Juni 2022 untuk melikuidasi dana lindung nilai kripto itu. 

Perusahaan penasihat keuangan Teneo waktu itu disebut merupakan likuidator 3AC yang ditunjuk pengadilan. Bloomberg melaporkan bahwa sebuah situs web akan dibuat untuk mengumpulkan informasi dari para kreditur (pihak yang memberikan pinjaman dana) tentang utang yang harus dibayar oleh 3AC. 

Setelah itu, Teneo akan mengawasi proses distribusi, termasuk pembicaraan dengan pembeli potensial yang mungkin tertarik dengan sisa dari kepemilikan 3AC seperti pada token atau saham ekuitas di sejumlah startup kripto.

Kini, para sumber The Block mengatakan bahwa pertemuan pertama kreditur 3AC akan berlangsung pada 18 Juli mendatang. Pertemuan tersebut akan diselenggarakan oleh Teneo.

Agenda khusus pertemuan itu tidak jelas. Namun, salah satu sumber mengatakan Teneo dapat membentuk dewan kreditur yang mewakili kreditur 3AC dan mengumumkan kemajuan proses likuidasi dalam pertemuan tersebut.

Co-Founder 3AC Dinilai Tidak Kooperatif

Dalam perkembangannya sampai saat ini, Adam Goldberg mengatakan bahwa dia tidak tahu lokasi Su Zhu maupun Kyle Davies. Dia menuduh bahwa keduanya tidak memberikan kerja sama yang berarti dengan pihak likuidator.

Dia juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa 3AC mungkin menjual aset yang mereka kuasai, dengan merujuk pada laporan media massa bahwa properti senilai puluhan juta dolar AS sedang dijual oleh Su Zhu. Pihak kreditur menilai bahwa aset dana yang tersisa dari 3AC bisa saja ditransfer atau ‘dibuang’ ke tempat tersembunyi, sebelum para kreditur bisa mendapatkan haknya.

“Lokasi pendiri terus tidak diketahui oleh likuidator, dan mereka belum menawarkan kerja sama yang berarti hingga saat sidang ini. Ada komunikasi antara penasihat yang mengaku mewakili co-founder 3AC dan likuidator,” kata Adam Goldberg.

Bagian dari komunikasi itu adalah daftar aset tertentu dari para pendiri 3AC yang diberikan hanya 24 jam sebelum sidang ini akhirnya dimulai. Adam Goldberg mengatakan daftar tersebut tidak lengkap dalam pandangan likuidator dan tidak berisi informasi rekening bank.

“Ini sama sekali bukan bentuk kerja sama yang memadai. Dan saya harus mencatat bahwa itu baru terjadi setelah kami mengajukan mosi darurat ini ke pengadilan,” jelasnya.

Likuidator Mencari Informasi Rekening Bank & Crypto Wallet 3AC

Adapun tugas likuidator adalah untuk menghitung nilai suatu perusahaan atau individu yang bangkrut dan menjual aset untuk memenuhi utang yang belum dibayar.

Dalam kasus ini, likuidator mungkin mengalami kesulitan untuk mengumpulkan aset yang dikelola oleh 3AC, atau karena tidak memiliki yurisdiksi atas crypto wallet itu. Hakim Ketua Martin Glenn mengakui bahwa mengekstraksi dana yang dikelola 3AC menghadirkan masalah rumit, karena hal itu mengenai lokas dari crypto wallet perusahaan.

Bloomberg pada hari Selasa (12/7) melaporkan Adam Goldberg berpendapat bahwa crypto wallet berada di bawah yurisdiksi AS dan aset kripto tersebut sekarang tunduk pada kebijaksanaan kliennya.

“Bagian penting dari mosi ini adalah untuk memberitahu dunia bahwa likuidator-lah yang mengendalikan aset debitur pada tahap ini,” jelasnya.

Kini, pihak likuidator sedang mencari informasi tentang rekening bank dan crypto wallet yang terkait dengan 3AC, bersama dengan rincian transfer atau fluktuasi dalam rekening dalam beberapa bulan terakhir.

Sebagai informasi menurut pengajuan kebangkrutan 3AC pada 1 Juli 2022, perusahaan ini mengelola aset lebih dari US$3 miliar per April 2022. Namun, sejumlah media massa ada yang melaporkan bahwa 3AC mengelola dana US$10 miliar hingga US$18 miliar.

Su Zhu Keluar dari ‘Persembunyian’ untuk Menyalahkan Pihak Likuidator

3AC mengalami kehancuran berkat kombinasi dari anjloknya market kripto dan manajemen risiko yang buruk, hingga memicu banyak perusahaan kripto, khususnya crypto lending, mengalami krisis karenanya.

Sejumlah perusahaan kripto termasuk BlockFi, Voyager, Genesis, Blockchain.com, FTX, Deribit, hingga BitMEX, dilaporkan memiliki eksposur pada krisis yang dialami 3AC. Hal ini terjadi setelah 3AC gagal memenuhi margin call dari sejumlah pemberi pinjaman untuk menambah dana tambahan setelah berbagai ‘taruhan’ kriptonya terpukul di tengah crypto winter.

Setelah pengadilan di BVI membuat perintah likuidasi 3AC pada 27 Juni 2022, serta menunjuk perusahaan consulting & advisory untuk menangani proses tersebut, 3AC mengajukan kebangkrutan Bab 15 (Chapter 15 bankruptcy) di New York pada 1 Juli 2022.

Sejak pertama kali dikabarkan mengalami masalah pada 14 Juni lalu, baik Su Zhu dan Kyle Davies mulai tidak menunjukkan aktivitas apa pun di akun Twitter mereka, selain satu cuitan pada 15 Juni 2022 bahwa Su Zhu mengonfirmasi krisis yang dialami 3AC.

Tiba-tiba pada hari Selasa (12/7) kemarin, akun Twitter Su Zhu kembali aktif dengan membagikan sebuah cuitan yang menyalahkan pihak likuidator karena memancing pihaknya sehubungan dengan token StarkWare.

Cuitan dengan surat terlampir dari penasihat hukum 3AC mengklaim bahwa ekuitas atau saham StarkWare memiliki surat perintah token yang kadaluarsa pada tanggal 5 Juli 2022, dan bahwa likuidator tidak menjalankan surat perintah tersebut, yang mengakibatkan hilangnya token StartWare.

Su Zhu menyalahkan likuidator karena tidak menggunakan token StartWare dan mengklaim mereka memancing 3AC untuk memberikan bukti dalam pengajuan pengadilan dan mengabaikan upaya 3AC untuk bekerja dengan pihak likuidator dengan itikad baik.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori