Flipkart, perusahaan e-commerce asal India, resmi memasuki metaverse. Mereka baru saja meluncurkan Flipverse yang dimaksudkan untuk menjadi wadah bagi brand guna menciptakan interaksi yang menarik di ruang virtual.
Flipkart tidak melakukannya sendiri. Mereka menggandeng eDAO, yang merupakan organisasi yang diinkubasi oleh Polygon selaku solusi penskalaan layer-2 (L2) jaringan Ethereum. Lewat Flipverse, Flipkart mengklaim bahwa setiap konsumen bisa menemukan produk yang diinginkan dengan tampilan foto realistik.
Selain itu, mereka juga menawarkan layanan berupa permainan dan pengalaman belanja yang imersif bagi konsumen di dunia digital. Setiap brand yang bergabung dengan Flipverse dapat menciptakan ‘kembaran’ produk mereka dalam format digital untuk menawarkannya kepada para pelanggan.
Dalam tahap awal, Flipverse akan berfokus pada produk pakaian olahraga dan elektronik. Selain itu, fesyen dan produk rumah tangga turut masuk dalam pengembangan tahap awal Flpverse. Beberapa brand besar diklaim telah masuk ke dalam platform tersebut. Mereka di antaranya termasuk Puma, Noise, Nivea, Lavie, Tokyo Talkes, Campus, Butterfly India, dan lainnya.
Terkait hal ini, Vice President sekaligus Head Product Strategy & Development Flipkart Labs, Naren Ravula, mengatakan bahwa pertumbuhan e-commerce ke depannya akan sangat dipengaruhi oleh pengunaan teknologi imersif dan metaverse merupakan salah satu dari revolusi yang terjadi di dalam area perdagangan online.
“Meningkatnya adopsi metaverse dan web3 oleh beberapa brand di India akan memberikan pengalaman berbelanja bagi para pelanggan,” jelas Naren Ravula.
Rencananya, Flipkart akan menawarkan SuperCoin dan koleksi digital dalam platform tersebut. Masuknya eDAO yang diinkubasi oleh Polygon membuktikan bahwa potensi pengembangan web3 di India sangat besar.
Menyambut hal ini, co-founder Polygon, Sandeep Nailwal mengatakan bahwa pengaplikasian e-commerce di dalam ekosistem metaverse merupaan langkah yang ‘mematikan’. Pasalnya, hal tersebut akan merevolusi proses bisnis yang selama ini dijalankan oleh banyak peritel online. Dia percaya Flipverse akan menjadi ekspresi metaverse yang terus tumbuh dan visible.
- Baca Juga: Token Metaverse Decentraland (MANA) dan The Sandbox (SAND) Beri Sinyal Bearish dalam Jangka Pendek
Flipkart & eDAO Sudah Pernah Jalin Kolaborasi
Kolaborasi ini merupakan kelanjutan dari kerja sama yang sebelumnya telah terjadi antara eDAO dan Flipkart. Mereka sempat bersama-sama merilis perburuan harta karun digital dalam acara Big Billion Days.
Dalam momen itu, setiap pembeli berkesempatan mendapatkan akses penuh ke seluruh ekosistem eDAO yang mencakup budaya pop global, seni, olahraga, permainan, dan hiburan. Gelaran tersebut dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang dikembangkan Polygon.
Sebagai informasi, India sendiri diprediksi akan memainkan peran penting dalam pengembangan metaverse. Hal itu akan didorong oleh kebijakan pemerintah yang berupaya mendongkrak ekonomi digital hingga mencapai US$1 triliun.
Pemerintah India sepertinya ingin memanfaatkan tingginya populasi generasi muda yang terus bertambahwaktu. Hal lain yang turut menjadikan India sebagai ladang subur bagi pengembangan metaverse adalah mekanisme pembayaran digital yang terus berkembang dan mencapai angka pertumbuhan sebesar 75% dari September 2019 sampai akhir tahun 2021.
“Konsumsi video game dan streaming yang meningkat juga menjadi indikator dalam perkembangan metaverse dan web3. Bahkan, market game di India diproyeksikan akan mencapai US$7 miliar pada tahun 2026,” jelas laporan yang dibagikan oleh World Economic Forum (WEF).
Sudah Ada Pernikahan Metaverse Pertama di India
Metaverse seakan sudah menjadi sebuah trend di India. Bahkan, sebuah pernikahan akhirnya di gelar dan diklaim sebagai pernikahan pertama India di metaverse. Namun, belakangan trend tersebut mulai bergeser, dari pemanfaatan metaverse di bidang sosial, kemudian masuk ke sektor pemerintahan.
Adanya treansisi ini karena ada beberapa pihak yang menyerukan penggarapan meta-governance. Dalam konsep tersebut, aktivitas yang biasa dilakukan di lingkup pemerintahan dapat dibawa masuk ke dalam metaverse. Hal itu termasuk avatar Perdana Menteri India yang memungkinkan interaksi dengan masyarakat secara cair, hingga proses pelayanan publik yang semuanya terlaksana di metaverse.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.