Jadwal pencairan dana bagi kreditur FTX akhirnya diumumkan, memicu diskusi hangat di komunitas kripto. Ada yang melihatnya sebagai ancaman bagi stabilitas pasar, sementara yang lain justru optimistis akan dampaknya.
Berikut ini rincian mengenai skema pembayaran FTX dan potensi dampaknya ke pasar, termasuk kemungkinan aksi jual besar-besaran.
Tentang Pembayaran FTX
FTX, crypto exchange yang kolaps pada November 2022 silam, telah menetapkan 30 Mei 2025 sebagai tanggal awal pembayaran bagi kreditur utama. Informasi ini sebagaimana diungkapkan oleh pengacara kebangkrutan Andrew Ditderich dalam sidang di Wilmington, Delaware. Perusahaan akan menyalurkan dana tunai sebesar US$11,4 miliar yang telah dikumpulkan sejak penutupan platform. Namun, kompleksitas proses verifikasi klaim dapat memperlambat pencairan dana.
Para kreditur utama FTX mencakup investor yang kehilangan jutaan dolar serta institusi yang sebelumnya menyimpan aset di platform tersebut. Menurut Ditderich, jumlah klaim yang diajukan mencapai 27 kuintiliun. Sebagian besar berupa klaim duplikat, klaim yang dibesar-besarkan, atau bahkan klaim palsu. Dalam kasus kebangkrutan seperti ini, jumlah klaim yang sangat besar memang bukan hal asing, sehingga tim hukum perlu memilah mana yang valid. Selain itu, beberapa kreditur mungkin belum memenuhi persyaratan KYC, yang berarti masih harus menjalani tahap verifikasi identitas sebelum dana bisa dicairkan.
Adapun kreditur kecil dengan klaim di bawah US$50.000 sudah mulai menerima kompensasi, tetapi pencairan dana untuk kelompok utama baru akan dimulai pada akhir Mei. Besaran dana yang diterima akan dihitung berdasarkan valuasi aset per 11 November 2022, saat FTX mengajukan kebangkrutan. Hal ini memicu kekecewaan karena harga aset kripto sudah melonjak tajam sejak saat itu. Sebagai gambaran:
- Bitcoin (BTC) telah naik 5x lipat
- Solana (SOL) melonjak 650%
- XRP terapresiasi 450%
- Ethereum (ETH) bertambah hampir 47%
Meskipun FTX menjanjikan pembayaran 118% dari nominal klaim dalam dolar, banyak kreditur merasa jumlah ini belum cukup mengimbangi keuntungan yang terlewat akibat apresiasi harga aset.
Situasi ini semakin pelik karena dana tunai FTX hanya menghasilkan return yang lebih rendah dibandingkan bunga tahunan 9% yang harus dibayarkan kepada kreditur selama periode penantian. Demi mengurangi tekanan finansial, perusahaan berupaya mempercepat pencairan bagi kreditur yang sah.
Setelah FTX menyatakan bangkrut pada November 2022 dan menyerahkan proses likuidasi kepada pihak berwenang, CEO John Ray III kini bertanggung jawab atas penyelesaian kasus ini. Meski prosesnya penuh tantangan, pencairan dana pada Mei mendatang akan menjadi langkah besar dalam menutup salah satu bab paling kontroversial dalam sejarah industri kripto.
- Baca Juga: Profil Sam Bankman-Fried: Raja Kripto Pendiri FTX, Kasus Miliaran Dolar dan Hukuman Penjara
Bagaimana Pembayaran FTX Akan Pengaruhi Pasar?
Sebagian besar komunitas kripto khawatir pembayaran ini akan memicu aksi jual besar-besaran. Namun, ada juga yang berpendapat sebaliknya—bahwa pembayaran ini bisa menjadi katalis positif bagi pasar.
Perbedaan pandangan ini berkaitan dengan bentuk pembayaran yang digunakan. Jika FTX membayar kreditur dalam bentuk kripto, skenario aksi jual besar seperti yang terjadi pada kasus Mt. Gox bisa terulang. Kala itu, banyak korban kebangkrutan yang langsung melepas asetnya, sehingga menekan harga pasar.
Namun, dalam kasus FTX, pembayaran dilakukan dalam dolar AS, bukan kripto. Ini mengurangi risiko aksi jual besar-besaran. Justru, ada kemungkinan sebagian penerima dana akan kembali mengalokasikan dana mereka ke aset kripto, yang berpotensi menjadi katalis positif bagi pasar.
Bagaimana pendapat Anda tentang dampak pembayaran FTX bagi pasar kripto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
