Trusted

Ekosistem Bitcoin Kedatangan 2 Proyek Menarik Terkait DeFi dan ZK Rollup

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Ekosistem Bitcoin mendapat angin segar seiring kehadiran 2 proyek baru.
  • Pertama, Omega yang garap infrastruktur DeFi untuk Bitcoin.
  • Kedua, Citrea mengembangkan teknologi ZK rollup pertama di Bitcoin.
  • promo

Ekosistem Bitcoin mendapat angin segar seiring kehadiran 2 proyek baru yang menggarap infrastruktur decentralized finance (DeFi) dan zero-knowledge (ZK) rollup.

Omega, yang mendorong infrastruktur DeFi bagi Bitcoin, pada hari Selasa (6/2) mengumumkan bahwa mereka berhasil mengumpulkan pendanaan US$6 juta.

Jajaran para investor Omega datang dari berbagai kelas, termasuk venture capital (VC), investor institusional, hingga angel investor. Mereka termasuk Borderless, Lightspeed Faction, Bankless VC, Blockchain.com, XBTO, Kronos Research, Blockchain Funders Fund, Spirit DAO, hingga AlphaLab Capital.

Selain para investor, Omega juga menjalin kerja sama dengan para mitra seperti BitGo, Injective, Circle, Wormhole, dan LayerZero, yang memecahkan masalah skalabilitas, keamanan, dan fragmentasi likuiditas di seluruh industri kripto.

Suntikan dana segar ini diumumkan ketika Omega bersiap meluncurkan proyek mereka. Omega berupaya menciptakan infrastruktur terdesentralisasi yang akan mendefinisikan ulang omni-chain dan Bitcoin DeFi.

Garap Cara Baru Peroleh Yield dari Bitcoin

Pihak Omega menilai aset yang menganggur seperti Bitcoin akan segera memungkinkan untuk digunakan di seluruh decentralized application (dApps) DeFi untuk memperoleh imbal hasil (yield) tanpa perlu berinteraksi dengan crypto bridge, token pembungkus seperti wBTC, atau layer-2 (L2), dengan cara yang terdesentralisasi dan dapat disusun.

“Kami tidak percaya masa depan akan dibatasi oleh satu jaringan atau risiko keamanan terpusat dari proyek L2 Bitcoin. Inilah sebabnya, dalam beberapa minggu mendatang, kami akan mendefinisikan ulang utilitas untuk Bitcoin layer-1 (L1), di antara aset digital lainnya,” jelas tim Omega.

Omega menyebut bahwa mereka adalah proyek yang akan membawa komunitas kripto dalam perjalanan DeFi revolusioner, yang mengubah pemahaman tentang Bitcoin 2.0.

Omega mengaku bahwa mereka membangun proyek di atas jaringan Bitcoin, Ethereum, Arbitrum, dan Injective.

Citrea Hadirkan ZK Rollup Pertama di Bitcoin

Pengumuman investasi yang diterima Omega datang pada hari yang sama kehadiran Citrea, yang diklaim sebagai teknologi zero-knowledge (ZK) rollup pertama di Bitcoin.

Citrea diinkubasi oleh Chainway Labs selama lebih dari setahun. Proyek ini disebut mewakili tonggak sejarah yang luar biasa untuk ekosistem Bitcoin.

Dengan memperkuat blockchain Bitcoin dengan teknologi ZK, Citrea bertujuan memungkinkan hadirnya berbagai aplikasi yang lebih kompleks sambil menjaga keamanan jaringan Bitcoin. Teknologi ini disebut menawarkan cara untuk menskalakan Bitcoin tanpa mengubah prinsip fundamentalnya.

Proyek ini pada dasarnya berusaha meningkatkan blockspace Bitcoin dengan teknologi ZK. Citrea menilai blockspace Bitcoin dalam permintaan tinggi, tetapi sejumlah proposal skalabilitas yang ada saat ini tidak menskalakan Bitcoin.

“Sejumlah proposal penskalaan yang ada saat ini menawarkan sejumlah ruang blok yang bersaing dengan Bitcoin. Hal itu menyebabkan jembatan dan konstruksi jaringan tidak aman,” jelas tim pengembang Citrea.

Mereka menilai para pengguna berhak bertransaksi dengan keamanan Bitcoin. Sehingga, menskalakan blockspace Bitcoin adalah satu-satunya cara untuk bertransaksi dengan keamanan Bitcoin.

Ilustrasi Citrea sebagai L2 Bitcoin | Sumber: Citrea

Menurut tim pengembang Citrea, ZK rollup adalah cara paling aman dan efisien untuk menskalakan blockspace Bitcoin. Citrea diklaim sebagai rollup pertama yang secara langsung menskalakan blockspace Bitcoin.

“ZK rollup melepas eksekusi dari Bitcoin, tetapi tetap menjaga data tetap on-chain dan memverifikasi eksekusi pada Bitcoin melalui ZK proofs,” jelas Citrea.

Singkatnya, Citrea menggunakan Bitcoin sebagai data availability (DA) dan settlement layer. Sementara itu, Citrea menjadi execution layer dan memungkinkan kehadiran layer-3 (L3) yang berlandaskan pada blockchain Bitcoin.

Adapun Citrea proofs dituliskan dan diverifikasi dalam Bitcoin melalui BitVM (Bitcoin Virtual Machine). Sebagai informasi, BitVM memungkinkan komputasi kompleks dan smart contract dieksekusi di jaringan Bitcoin.

“Kami menjadikan Bitcoin sebagai landasan keuangan dunia. Berdasarkan kekuatannya, Citrea menjadikan Bitcoin sebagai layer dasar untuk ekosistem keuangan yang dinamis,” jelas tim pengembang Citrea.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori