Lihat lebih banyak

Portal Dapat Pendanaan US$34 Juta untuk Garap DEX Bitcoin

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Portal pada hari Selasa (30/1) mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar US$34 juta (Rp536,64 miliar).
  • Para investor yang berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini adalah Coinbase Ventures, Arrington Capital, OKX Ventures, dan Gate.io, serta sejumlah investor fintech dan kripto terkemuka lainnya.
  • Sebelumnya pada tahun 2021, Portal telah mengumpulkan suntikan investasi sebesar US$8,5 juta.
  • promo

Portal pada hari Selasa (30/1) mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar US$34 juta (Rp536,64 miliar).

Para investor yang berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini adalah Coinbase Ventures, Arrington Capital, OKX Ventures, dan Gate.io, serta sejumlah investor fintech dan kripto terkemuka lainnya.

Sebelumnya pada tahun 2021, Portal telah mengumpulkan suntikan investasi sebesar US$8,5 juta. Pendanaan terbaru bagi Portal ini dinilai hadir pada momen penting bagi industri kripto. Pasalnya, industri ini bergulat dengan risiko keamanan dan fragmentasi yang melekat pada cross-chain bridge, centralized crypto exchange (CEX), dan decentralized crypto exchange (DEX).

Selama 2 tahun terakhir, sekitar US$2,5 miliar telah dicuri dri crypto bridge oleh peretas. Aksi peretasan itu dialami oleh sejumlah crypto bridge menonjol seperti Wormhole, HECO / HTX, Nomad, Harmony, Multichain, BNB bridge, dan Orbit.

Dengan sedikitnya solusi perdagangan silang alternatif di market, para pengguna terpaksa bergantung pada solusi pertukaran yang sangat terpusat, tidak jelas, dan berisiko seperti token wrapper, crypto bridge, dan kustodian.

Portal Ingin Pecahkan Masalah Risiko Kustodian

Chandra Duggirala, co-founder dan CEO Portal, mengatakan bahwa crypto bridge, CEX, dan solusi kustodian lainnya yang memungkinkan cross-chain exchange, telah rentan dan tidak aman selama keberadaannya.

Dia menilai, sejak awal kemunculan Mt. Gox hingga FTX, CEX telah menjadi sumber risiko yang terus-menerus bagi dana para pengguna.

Saat ini, risiko tersebut masih ada, tetapi risikonya telah mengambil bentuk baru dalam wujud crypto bridge dan solusi cross-chain kustodian lainnya.

“Portal bermaksud memecahkan masalah risiko kustodian untuk selamanya, menggunakan teknologi layer-2 (L2) Atomic Swaps yang aman dan transparan,” kata Duggirala.

Sebagai informasi, Atomic Swaps dinilai menawarkan alternatif yang lebih terdesentralisasi daripada berdagang di DEX Automated Market Maker (AMM) seperti Uniswap, yang mengandalkan liquidity pool terpusat.

Dengan dukungan dari para investor, Portal berharap dapat memperkenalkan infrastruktur cross-chain yang pada akhirnya memungkinkan para pengguna melakukan perdagangan dengan cepat dan aman.

Singkatnya, Portal dapat dianggap sebagai cross-chain Lightning Network (LN). Mereka mendukung swap Ordinals dan BRC-20 ke rantai mana pun.

Hadirkan Pertukaran Bitcoin P2P di Berbagai Blockchain

Melalui infrastrukturnya yang baru, terdesentralisasi, dan meminimalkan kepercayaan, perusahaan yang didirikan pada tahun 2019 ini membangun solusi yang memungkinkan pertukaran Bitcoin peer-to-peer (P2P) di berbagai Blockchain tanpa memerlukan perantara berbahaya seperti wrapper, crypto bridge, CEX, dan DEX multi-hop.

Sebagai layer staking dan swapping, layer interoperabilitas, serta layer eksekusi, infrastruktur Portal akan memungkinkan setiap pengguna menukar Bitcoin di berbagai blockchain dan kembali lagi dalam hitungan detik tanpa melepaskan hak asuh, privasi, atau keamanan.

Portal akan menggunakan dana segar yang diterima untuk mengembangkan 2 produk andalannya, yaitu Portal DEX dan Portal Wallet.

Portal DEX adalah pertukaran berbasis Bitcoin pertama yang memungkinkan pertukaran cryptocurrency di seluruh blockchain dengan kecepatan tinggi, biaya lebih rendah, serta dengan peningkatan transparansi, keamanan, dan interoperabilitas.

Sementara itu, Portal Wallet adalah alat yang sepenuhnya non-kustodian yang terintegrasi dengan Portal DEX serta memungkinkan para pengguna menerima, menyimpan, dan mengirim cryptocurrency di seluruh blockchain.

Dalam beberapa bulan mendatang, Portal akan meluncurkan beberapa produk inovatif baru yang sebelumnya hanya tersedia untuk para institusi besar dan hedge fund.

Hal itu mencakup aplikasi investasi co-pilot yang didukung artificial intelligence (AI) untuk memperoleh financial intelligence dan memaksimalkan strategi investasi tingkat tinggi.

Produk inovatif lainnya termasuk alat integrasi application programming interface (API) untuk membangun fungsionalitas cross-chain swap Portal DEX ke dalam crypto wallet para pengguna, aplikasi decentralized finance (DeFi) di rantai mana pun, dan decentralized applications (dApps) Web3.

Portal juga akan mengumumkan beberapa kemitraan strategis dengan proyek-proyek besar Bitcoin untuk meningkatkan utilitas dan aksesibilitas Bitcoin, yang disebut telah menjadi hambatan bagi komunitas kripto.

Ketika ditanya apakah Portal berencana meluncurkan native token mereka sendiri, Chandra Duggirala menjelaskan bahwa keputusan akan bergantung pada para validator di jaringan Portal.

Native token Portal berpotensi bernama xport, sebuah token ERC-20. Token ini kemungkinan akan digunakan untuk mengamankan jaringan Portal dan memberi penghargaan kepada para validator karena mengaktifkan layanan swap.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori