Elon Musk dikabarkan kembali berniat menutup kesepakatan akuisisi Twitter Inc. dengan harga awal senilai US$54,20 per saham atau secara total bernilai US$44 miliar.
Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg pada Selasa (4/10) malam. Konon, hal ini dilakukan untuk menghindari ‘pertengkaran berlarut-larut’ di ruang sidang terkait salah satu akuisisi paling kontroversial dalam sejarah perusahaan teknologi.
WSJ melaporkan bahwa pengacara Elon Musk mengomunikasikan proposal ini kepada pengacara Twitter pada hari Senin (3/10) malam, dan mengajukan surat secara rahasia ke Pengadilan Kanser Delaware menjelang sidang darurat mengenai kasus ini pada hari Selasa (4/10).
Kedua belah pihak sedang mendiskusikan bagaimana memastikan kesepakatan dapat ditutup. Hakim yang mengawasi kasus ini meminta mereka kembali kepadanya pada akhir hari dengan rencana potensial yang akan memungkinkan pertarungan di meja hijau dibatalkan. Jika para pihak setuju, proposal ini dapat mencegah persidangan berisiko tinggi yang akan segera dimulai pada 17 Oktober mendatang.
Elon Musk dan perwakilan Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar atas adanya kabar ini tersebut atau apakah perusahaan yang didirikan Jack Dorsey itu akan menerima proposal tersebut.
- Baca Juga: Topik Elon Musk vs. Twitter Kembali Mencuat, Bos FTX Rupanya Sempat Tertarik Beri Dukungan
Harga Saham Twitter & Dogecoin Melesat
Atas kabar ini, harga saham Twitter naik sebanyak 12,67% dan sejak itu perdagangan saham dengan kode TWTR itu dihentikan. Tidak hanya harga saham Twitter yang melesat, harga kripto Dogecoin (DOGE) yang kerap kali dipromosikan Elon Musk juga melonjak tajam.
Berdasarkan data CoinMarketCap, harga DOGE sempat menyentuh US$0,065 dengan volume perdagangan US$485,82 juta pada hari Selasa (4/10) pukul 23:59 WIB. Padahal hingga pukul 23:04 WIB, DOGE masih diperdagangkan dikisaran US$0,060 dengan volume perdagangan US$187,34 juta.
Artinya, sentimen perkembangan terbaru ‘akuisisi Twitter oleh Elon Musk’ membuat harga DOGE sempat naik sekitar 8%. Pada hari Rabu (5/10) pukul 02:10 WIB, volume perdagangan DOGE terus meningkat mencapai US$628,81 juta, meski harganya telah melorot ke level US$0,064.
Drama Akuisisi Twitter
Proposal Elon Musk untuk menyesuaikan dengan persyaratan kesepakatan asli, berarti Twitter berpotensi kembali memiliki masa depan di bawah pimpinan orang terkaya di dunia versi Bloomberg dan Forbes.
Setelah Twitter pada 25 April lalu mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian definitif untuk diakuisisi, Musk justru menghabiskan waktu berbulan-bulan secara terbuka mengkritik manajemen Twitter dan mengurungkan niat untuk melanjutkan kesepakatan akuisisi.
Twitter yang tidak terima, lantas memaksa Musk untuk menuntaskan akuisisinya dengan menyeret kasus ini ke meja hijau. Sebelum muncul perkembangan terbaru, sidang diperkirakan berjalan selama 5 hari dan akan dimulai pada 17 Oktober mendatang untuk menentukan apakah Elon Musk dapat dipaksa untuk membeli Twitter atau tidak.
Bila langkah terbaru ini menjadi akhir dari drama ‘akuisisi Twitter’, ini juga berarti klaim Elon Musk bahwa platform microblogging itu menyesatkan tentang ukuran basis pengguna serta persentase akun palsu dan bot mereka, akan berakhir anti-klimaks karena ‘tidak akan diteliti di ruang sidang’.
Elon Musk Tidak Yakin Akan Menang Sengketa?
Dalam minggu-minggu menjelang pertikaian resmi di meja hijau, pengacara dari kedua belah pihak telah ‘menembakkan meriam panggilan pengadilan’ satu sama lain yang bertujuan untuk menggoda kesaksian dan bukti yang ada.
Pihak Elon Musk perlu menunjukkan bahwa Twitter melanggar ketentuan kesepakatan. Sementara itu, Twitter menuduh CEO Tesla & founder SpaceX itu menggunakan ‘persoalan bot’ sebagai dalih untuk membatalkan kesepakatan yang menurutnya tidak lagi masuk akal secara ekonomi.
Menurut sumber Bloomberg, Tim hukum Elon Musk merasa bahwa kasus ini tidak berjalan dengan baik, karena Hakim Kathaleen St. J. McCormick berulang kali memihak Twitter dalam putusan praperadilan.
Bahkan, dengan munculnya whistleblower Twitter yang menuduh bahwa para eksekutif Twitter ‘tidak peduli’ tentang masalah keamanan dan bot, ada kekhawatiran bahwa pihak Elon Musk tidak akan dapat membuktikan efek negatif material itu, yang merupakan standar hukum yang diperlukan untuk keluar dari ‘kesepakatan akuisisi Twitter’.
Terkait pertarungan melawan Twitter di meja hijau, Elon Musk dijadwalkan untuk menjawab sejumlah pertanyaan tentang kesepakatan akuisisi tersebut di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS), pada 6 sampai 7 Oktober mendatang.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.