Ethereum (ETH), aset kripto terbesar kedua di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, mencatatkan penguatan harga lebih dari 80% dari level terendahnya bulan Juni. Token tersebut akhirnya melambung hingga menembus kisaran harga US$3.800 di Juli ini.
Apresiasi harga tersebut mendapatkan dorongan dari berbagai faktor. Termasuk akumulasi besar-besaran dari investor insitusi, lonjakan dana yang masuk ke ETF berbasis ETH serta ekspektasi tinggi terhadap pembaruan jaringan, Fusaka Fork yang bakal berlangsung pada November mendatang.
Merespons hal itu, Vice President Indodax, Antony Kusuma mengatakan, lonjakan dalam aliran dana ini menunjukkan bawah Ethereum memasuki fase baru adopsi institusi. Data CoinShares menyebut Inflow ETF Ethereum dalam satu minggu (hingga 19 Juli) mencapai US$2,12 miliar, menunjukkan bahwa ETH tidak lagi dipandang sekadar aset alternatif, melainkan aset inti dalam portofolio institusi global.
“Dengan total aset kripto kelolaan yang mencapai US$220 miliar dan tren positif selama 14 pekan. Ethereum kini menjadi benchmark untuk inovasi Web3,” ungkap Antony.
Di sisi lain, Fusaka Fork sendiri dipandang sebagai tonggak penting dalam roadmap Ethereum. Pembaruan ini akan membawa peningkatan signifikan pada skalabilitas, efisiensi gas fee, dan kompatibilitas dengan teknologi layer-2.
Fusaka akan mencakup 11 Ethereum Improvement Proposals (EIP), termasuk EIP-7825 untuk memperkuat ketahanan jaringan terhadap serangan dan mempercepat proses scaling. Salah satu fitur penting adalah kenaikan gas limit hingga 150 juta, yang akan menurunkan biaya transaksi dan meningkatkan throughput jaringan.
Ethereum Juga Mendapat Dorongan dari Tokoh Publik
Optimisme terhadap Ethereum juga makin kuat oleh dukungan banyak tokoh publik. Salah satunya adalah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang melalui laporan publik telah menambah portofolio kriptonya dengan Ethereum. Membentuk persepsi bahwa ETH semakin mendapat penerimaan ulas.
Menurut Antony, ketika nama besar seperti Donald Trump memegang 70.143 ETH yang setara dengan Rp4,3 triliun, memberi sinyal bahwa Ethereum sudah diterima di level tertinggi.
“Ditambah akumulasi besar oleh institusi seperti BitMine (300.000 ETH) dan SharpLink (206.000 ETH), membuat prospek ETH ke depan semakin solid,” tambahnya.
Di Indonesia, Ethereum terus menjadi salah satu aset favorit pengguna Indodax. Saat ini, Ethereum menempati posisi ke-4 di pasar IDR Indodax dengan volume perdagangan lebih dari Rp5,7 triliun pada periode 1 Januari-21 Juli 2025, berada tepat di bawah Bitcoin (BTC) Rp14,27 triliun, Ripple (XRP) Rp8,9 triliun, dan Fartcoin Rp8,3 triliun.
Menurut Antony, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap potensi Ethereum terus meningkat. Terutama karena proyek ini memiliki ekosistem yang sangat aktif di sektor DeFi, NFT, dan Web3.
Ethereum lanjutnya, adalah fondasi dari banyak inovasi di ruang kripto. Komunitas dan proyek-proyek yang lahir di atas jaringan ini menciptakan nilai nyata, dan hal ini menarik minat investor Indonesia.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Ethereum ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
