Trusted

Cadangan Ethereum Amblas 25% di Jaringan L2, Ini Penyebabnya

2 menit
Oleh Linh Bùi
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Cadangan ETH di jaringan L2 turun 25% secara keseluruhan, dan Optimism mencatat penurunan paling tajam—turun 54% sejak Maret 2025.
  • Harga token L2 yang melemah, ledakan staking ETH, serta migrasi ke mainnet mencerminkan pergeseran prioritas investor ke arah nilai jangka panjang.
  • Realokasi wallet besar memperbesar tekanan jual, mengancam relevansi jaringan L2 di tengah dominasi mainnet.
  • promo

Dalam beberapa bulan terakhir, cadangan Ethereum (ETH) di jaringan layer-2 (L2) merosot tajam. Secara keseluruhan, saldo ETH turun sekitar 25%.

Jumlah ETH di Optimism amblas hingga 54% sejak Maret. Sementara itu, Arbitrum dan Base masing-masing anjlok 17% dan 14%.

Apa Pemicu Utama Kemerosotan Ini?

Grafik dari The DeFi Report menggambarkan tren ini secara jelas. Sejak awal 2025, jaringan L2 besar seperti Optimism dan Base mencatatkan penarikan ETH dalam jumlah fantastis. Menurut analisis, depresiasi harga token L2 Ethereum jadi pemicu utama.

Cadangan ETH di jaringan L2 telah merosot. Sumber: The DeFi Report
Cadangan ETH di jaringan L2 telah merosot | Sumber: The DeFi Report

Token seperti OP milik Optimism merosot lebih dari 38% dalam 90 hari terakhir. Di sisi lain, ARB milik Arbitrum ambruk 21%. Tren turun ini tak ayal mengikis daya tarik investor, mendorong mereka berpindah ke platform lain.

Di saat yang sama, sebagian ETH kembali bermigrasi ke Ethereum mainnet. Platform ini dianggap lebih aman berkat tingkat keamanannya yang tinggi.

Jumlah staked ETH juga melonjak. Begitu pula jumlah alamat holder jangka panjang yang menembus rekor baru. Ini mengindikasikan bahwa investor lebih mengutamakan strategi pelestarian nilai dibanding berdagang di jaringan L2 Ethereum.

Faktor lain yang turut bermain yakni pergerakan ETH dari Accumulation Addresses. Data dari CryptoQuant membocorkan bahwa wallet berkapasitas besar tengah melakukan realokasi aset. Ini memperbesar tekanan jual terhadap jaringan L2.

Accumulation Addresses — alamat yang tidak pernah menjual — kini mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Mereka saat ini menguasai 22,8 juta ETH. Banyak perusahaan publik juga menyimpan ETH sebagai aset cadangan.

Total nilai ETH yang di-stake. Sumber: CryptoQuant
Total nilai ETH yang dalam staking | Sumber: CryptoQuant

“Dalam separuh pertama bulan Juni saja, lebih dari 500.000 ETH telah di-staking. Jumlah total yang terkunci kini tembus rekor baru, melebihi 35 juta ETH. Pertumbuhan ini mencerminkan keyakinan pasar yang terus naik dan makin menipisnya suplai likuid,” ujar seorang analis CryptoQuant.

Dampak ke Ekosistem Ethereum

Penurunan ini menandai pergeseran dari tahun 2024, saat jaringan layer-2 (L2) sempat dipandang sebagai ancaman bagi mainnet lantaran kemampuannya dalam menarik pengguna dan biaya transaksi. Namun kini, tren sebaliknya tengah berlangsung, di mana aktivitas justru meningkat di mainnet.

Hal ini bisa memperkuat posisi Ethereum, terutama setelah upgrade Pectra yang sukses bulan lalu. Upgrade itu mampu meningkatkan performa sekaligus menurunkan biaya. Meski begitu, L2 seperti Optimism dan Base harus berbenah untuk mengembalikan kepercayaan; jika tidak, peran krusial mereka dalam skalabilitas jaringan bisa sirna.

Eksodus ETH dari L2 mungkin akan bertahan sampai upgrade Pectra bulan ini benar-benar sukses. Atau, setidaknya sampai ada penyesuaian strategi di tengah gejolak pasar. Akan tetapi, supaya bisa bangkit kembali, L2 perlu fokus pada peningkatan likuiditas serta mengurangi ketergantungan pada token yang rentan manipulasi.

Para pengembang bisa mempertimbangkan penerapan mekanisme insentif yang lebih transparan. Kolaborasi erat dengan centralized exchange (CEX) juga bisa menjadi kunci dalam menstabilkan arus modal.

Rasio staking ETH. Sumber: Staking Rewards
Rasio staking ETH | Sumber: Staking Rewards

Di sisi lain, pertumbuhan staking ETH—yang kini mencakup hampir 29% dari total pasokan—mencerminkan kepercayaan jangka panjang terhadap Ethereum. Bila L2 gagal beradaptasi dengan cepat, mereka bisa kehilangan keunggulan kompetitif. Sementara itu, mainnet kian kokoh dalam posisinya sebagai poros utama jaringan.

Bagaimana pendapat Anda tentang eksodus Ethereum (ETH) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori