Trusted

Fokus di Treasury Bill, Tether Menihilkan Kepemilikan Surat Berharga

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Tether berharap pemangkasan kepemilikan surat berharga komersialnya baru-baru ini akan membawa pertanda baik bagi industri stablecoin.
  • Treasury Bill sekarang menjadi aset utama dalam cadangan perusahaannya.
  • Tether beserta para stablecoin rivalnya sekarang memiliki lebih banyak Treasury Bill, jika dibandingkan dengan Berkshire Hathaway.
  • promo

Baru-baru ini, Tether tampaknya tengah serius mengambil langkah-langkah signifikan untuk meningkatkan kredibilitasnya. Penerbit stablecoin Tether (USDT) telah menepati janjinya untuk mengurangi eksposurnya terhadap aset berisiko seperti surat berharga komersial.

Terhitung sejak 12 Oktober 2022, perusahaan sudah tidak memiliki surat berharga komersial lagi. Kini, sebagian besar cadangannya terdiri dari Treasury Bill. Perusahaan mengumumkan hal ini dalam unggahan blog pada tanggal 13 Oktober 2022.

Pengumuman terbaru ini datang sebagai akibat dari pengurangan bertahap dalam kepemilikan surat berharga komersial perusahaannya. Kepemilikan surat berharga komersial sendiri adalah instrumen utang jangka pendek yang diterbitkan oleh perusahaan untuk memenuhi komitmen jangka pendek seperti inventaris dan penggajian. Sebaliknya, Treasury Bill adalah kewajiban utang jangka pendek yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kewajiban utang ini dijual kepada perusahaan swasta oleh pemerintah sebagai sarana untuk mengumpulkan dana untuk proyek-proyek sipil besar seperti pembangunan jalan dan sekolah.

Punya Treasury Bills Lebih Banyak dari Berkshire Hathaway

Menurut Wall Street Bank dan JPMorgan Chase, Tether dan stablecoin pesaingnya memiliki pangsa pasar Treasury Bill yang lebih besar daripada perusahaan investasi milik Warren Buffet, Berkshire Hathaway.

Sebelumnya, Tether sendiri tercatat juga telah melakukan beberapa tahap pemangkasan untuk kepemilikan surat berharga komersialnya. Pada 1 Juli 2022, perusahaan telah mengurangi eksposurnya terhadap surat berharga komersial menjadi US$3,5 miliar. Kemudian, pada 13 September, pihaknya kembali mengumumkan bahwa eksposur Tether terhadap instrumen utang jangka pendek juga telah turun signifikan menjadi kurang dari US$50 juta.

Menurut unggahan blog tersebut, Tether percaya bahwa memangkas habis surat berharga komersial akan membantu menumbuhkan lagi kepercayaan di industri stablecoin. Apalagi, baru-baru ini industri stablecoin tengah berada di bawah pengawasan ketat pihak berwenang pasca insiden runtuhnya algorithmic stablecoin TerraUSD, pada Mei 2022 lalu. Keruntuhan tersebut terjadi akibat alih-alih mengandalkan cadangan, TerraUSD justru mengandalkan mekanisme arbitrase dengan sister coin LUNA untuk mempertahankan pasaknya terhadap dolar AS.

Kemudian terkait pemangkasan surat berharga tersebut, salah seorang penasihat strategi VanEck, Gabor Gurbacs, memberi selamat kepada perusahaan dan Chief Technical Officer (CTO) Tether, Paolo Ardoino, atas pencapaian mereka baru-baru ini:

Selain Treasury Bill, cadangan Tether sebagian juga didukung oleh portofolio pendapatan tetap jangka pendek yang menurut Gurbacs “kurang berisiko bagi saya daripada kebanyakan neraca keuangan bank”.

Di sisi lain, belum lama ini Tether baru saja merayakan ulang tahunnya yang kedelapan.

CTO Tether Puji Pencapaian Perusahaan

Paolo Ardoino mengklaim bahwa perusahaannya adalah satu-satunya penerbit stablecoin yang dapat memenuhi penarikan hingga US$7 miliar hanya dalam 48 jam. Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa USDT telah berkembang pesat di negara-negara berpopulasi besar yang tidak memiliki akses ke fasilitas perbankan. Sementara itu, di Meksiko sendiri, stablecoin yang didukung peso Tether sekarang sudah digunakan untuk membayar kelas yoga, seni, dan minuman.

Ardoino juga mengungkapkan antusiasmenya terkait semakin dekatnya agenda konferensi forum Lugano Plan B yang berpusat pada Bitcoin. Acara ini menghadirkan sederet nama besar di industri bitcoin, termasuk Adam Back dari Blockstream, ilmuwan komputer Nick Szabo, dan pakar Bitcoin Jimmy Song.

Di samping itu, Tether juga telah menjalin kemitraan dengan Kota Lugano untuk mendukung adopsi Bitcoin di seluruh kota. Mulai dari berbagai merchant yang akan menerima pembayaran Bitcoin, hingga kotanya sendiri yang akan menerima Bitcoin untuk pembayaran pajak.

Bagaimana pendapat Anda tentang Tether yang memangkas kepemilikan surat berharga komersialnya ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori