Trusted

Benarkah Manajer Aset Franklin Templeton Berniat Bidik ETF Solana?

2 mins
Oleh
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Franklin Templeton mendukung Solana, alhasil memicu rumor soal ETF Solana spot setelah peluncuran ETF Ethereum.
  • Arus masuk awal untuk ETF Ethereum milik Franklin Templeton ukir US$13,2 juta; aset ETF Bitcoin tembus US$450 juta.
  • Spekulasi menjulang seputar potensi ETF Solana saat para pemimpin industri membahas strategi investasi kripto yang lebih luas.
  • promo

Franklin Templeton, raksasa manajemen aset global yang kini menampung dana US$1,64 triliun, belum lama ini menyatakan dukungannya untuk Solana (SOL). Tak ayal, langkah ini memantik spekulasi tentang potensi exchange-traded fund (ETF) Solana spot.

Kemarin (23/7), ETF Ethereum milik Franklin Templeton resmi memulai debutnya. Produk tersebut berhasil membukukan arus masuk awal sebesar US$13,2 juta. Selain itu, ETF Bitcoin mereka tercatat sudah menampung aset lebih dari US$450 juta.

Akankah Franklin Templeton Ajukan Berkas ETF Solana?

Sorotan perusahaan pada Solana menandakan diversifikasi strategis di luar Bitcoin dan Ethereum.

“Selain Bitcoin dan Ethereum, ada perkembangan menarik dan besar lainnya yang kami yakini akan mendorong industri kripto ke depan. Solana telah membuktikan adopsi besar dan terus menunjukkan kematangannya, mengatasi kesulitan pertumbuhan teknologi dan menyoroti potensi arsitektur monolitik dengan throughput tinggi,” ujar Franklin Templeton.

Pandangan positif ini telah mengundang spekulasi tentang ETF Solana yang akan datang. Anggota komunitas percaya Franklin Templeton mungkin akan menjadi entitas berikutnya yang mengajukan ETF Solana spot, setelah VanEck dan 21Shares.

Sementara Nate Geraci, selaku Presiden ETF Store, turut menguatkan sentimen ini. Ia memprediksi bahwa ETF Solana akan menjadi produk ETF berikutnya.

Selain itu, ia juga mengantisipasi peluncuran ETF yang akan menggabungkan Bitcoin, Ethereum, dan Solana dalam waktu dekat. Sebagai catatan, prediksi Geraci bisa dibilang sangat bisa diandalkan. Hal ini berkaca pada rekam jejaknya yang akurat dalam mengantisipasi tren ETF kripto.

Lebih lanjut, diskusi ini juga menakar pergeseran menuju palet investasi yang lebih luas, menggabungkan strategi investasi aset tradisional dan digital. Matt Hougan, CIO Bitwise, turut mendukung pandangan ini.

“Dalam jangka panjang, saat kita melihat ke tahun 2025, kita akan memasuki era ETF kripto. Kita akan melihat ETF pada beberapa aset kripto, kita akan melihat ETF berbasis indeks,” Hougan berkomentar, mencatat pengajuan yang ada untuk ETF berbasis Solana.

Menambah perkembangan ini, Chicago Board Options Exchange (CBOE) baru-baru ini mengajukan formulir 19b-4 untuk ETF Solana ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS. Pengajuan ini menginisiasi proposal perubahan aturan, mengundang komentar publik dan menetapkan garis waktu keputusan yang berlangsung hingga tahun 2025.

Yang tak kalah penting, hasil politik juga bisa berdampak pada probabilitas persetujuan ETF ini.

“Sepertinya, ETF Solana akan memiliki tenggat waktu akhir pertengahan Maret 2025. Namun, antara sekarang dan nanti tanggal yang paling penting adalah di bulan November. Jika Trump menang, segalanya mungkin terjadi,” tutur analis ETF Eric Balchunas.

Kendati sebagian pemimpin industri memandang pengajuan ETF Solana dengan skeptisisme, sebagian yang lain mendukung kelayakannya. Nic, CEO CoinBureau, mengutip tidak adanya pasar futures CME, yang biasanya dibutuhkan SEC. Sebaliknya, Matthew Sigel dari tim aset digital VanEck berargumen bahwa pasar semacam itu tidak penting dalam rangka mengincar persetujuan SEC.

Bagaimana pendapat Anda tentang peluang Franklin Templeton bidik persetujuan ETF Solana menyusul ETF Ethereum? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori