FTX Group, raksasa perusahaan kripto yang telah bangkrut, akan menjual dua pertiga (2/3) sahamnya di perusahaan artificial intelligence (AI) Anthropic seharga US$884 juta (Rp13,96 triliun).
Perusahaan yang telah bangkrut sejak November 2022 itu menjual 29,46 juta saham Anthropic kepada 24 pembeli.
Pihak yang paling utama pembeli itu adalah ATIC Third International Investment yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), yang melakukan pembelian senilai US$500 juta untuk 16,6 juta saham Anthropic yang dimiliki FTX. Entitas ini terasosiasi dengan Mubadala, yang merupakan sovereign wealth fund (SWF) UEA.
Kemudian, Jane Street, tempat kerja Sam Bankman-Fried (SBF) sebelum mendirikan Alameda Research dan FTX, mengeluarkan US$100 juta untuk membeli 3,3 juta saham Anthropic.
Sementara Fidelity, salah satu penerbit exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot, menghabiskan US$50 juta untuk meraup 1,5 juta saham Anthropic.
Adapun penjualan saham Anthropic milik FTX ke sejumlah pihak harus mendapatkan persetujuan dari pengadilan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS).
Sebagai pengingat, FTX membeli saham Anthropic senilai US$500 juta pada tahun 2021. FTX yang memiliki 8% saham Anthropic kini bernilai lebih dari US$1 miliar.
Keputusan pihak yang mengelola kebangkrutan FTX untuk menjual saham miliknya di Anthropic adalah sebagai bagian dari proses kebangkrutan perusahaan tersebut. Dana dari penjualan saham Anthropic akan digunakan untuk membantu menganti dana para klien yang terperangkap di FTX setelah bangkrut.
- Baca Juga: SBF Berpotensi Dipenjara hingga 50 Tahun
Pantera Akan Beli Solana (SOL) Milik FTX dengan Harga Diskon
Kabar penjualan saham perusahaan AI Anthropic milik FTX datang setelah Pantera Capital dikabarkan mengumpulkan uang dari para investornya untuk membeli native token Solana (SOL) dengan diskon besar dari FTX.
Pada 7 Maret lalu, salah satu venture capital (VC) populer di dunia kripto ini dikabarkan mencari dana untuk Pantera Solana Fund, yang memiliki peluang untuk membeli token SOL senilai hingga US$250 juta dari FTX. Materi ini telah muncul sejak bulan Februari lalu, yang dikirim ke para calon investor Pantera.
Sebagai imbalan atas opsi membeli token SOL dengan harga US$59,95 per token, para investor harus menyetujui periode vesting selama 4 tahun. Saat ini, harga SOL mencapai level US$191 dan berada di zona US$208 pada 18 Maret lalu.
Proposal seperti dari Pantera akan memungkinkan likuidasi FTX untuk melepas kepemilikan SOL mereka. Selain itu, hal ini juga mencegah untuk membuat tekanan langsung pada harga SOL jika dijual lewat perdagangan di market konvensional.
Menurut dokumen promosi Pantera, FTX menyimpan sekitar 41,11 juta SOL, yang bernilai sekitar US$5,4 miliar. Kepemilikan itu setara dengan sekitar 10% dari total pasokan SOL. Namun, berdasarkan materi presentasi kebangkrutan FTX pada September 2023, crypto exchange itu mengaku hanya memiliki token SOL senilai us$1,16 miliar.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.