Lihat lebih banyak

FTX Berniat Minta Kembali Donasi Amal yang Pernah Diberikan SBF

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • WSJ melaporkan bahwa manajemen FTX yang baru mencoba menarik kembali donasi yang diberikan SBF dan para eksekutif FTX lainnya kepada politisi dan kelompok politik.
  • Mereka mengaku telah didekati oleh sejumlah penerima kontribusi atau pembayaran lain dari FTX yang ingin mengembalikan uang tersebut.
  • Selain itu, FTX pun disebut telah mendesak pihak lain untuk melakukan hal yang sama.
  • promo

Manajemen baru FTX yang dipimpin CEO John J. Ray III mengatakan bahwa mereka ingin mendapatkan kembali sebagian dari donasi amal yang pernah diberikan oleh Sam Bankman-Fried (SBF).

CEO FTX yang baru itu menjelaskan bahwa merupakan tantangan untuk menentukan aset, liabilitas, dan bahkan berapa banyak rekening bank yang dimiliki oleh perusahaan yang didirikan SBF itu.

Pelanggan yang uangnya terperangkap di crypto exchange tersebut bertanya-tanya apakah mereka akan mendapatkan kembali aset maupun dana mereka lagi. Terkait hal ini, John Ray meminta kesabaran para pihak, tetapi memperingatkan itu akan menjadi jalan yang sulit.

Sebagai informasi, jaksa federal Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa SBF menggunakan simpanan pelanggan untuk mendanai perusahaan perdagangan kripto kuantitatif Alameda Research yang dia dirikan.

Selain itu, SBF turut dituduh memberikan sumbangan politik. Regulator AS juga mengatakan bahwa SBF menggunakan uang pelanggan untuk pengeluaran pribadi, seperti membeli real estate mewah.

Terkait hal ini, SBF mengaku tidak bersalah atas tuntutan jaksa AS. Justru, dia mengklaim bahwa semua sumbangan amalnya berasal dari keuntungan perdagangan, bukan dari simpanan nasabah.

Minta Kembali Donasi yang Telah Diberikan Para Eksekutif FTX

Dalam upaya untuk mengembalikan dana para kreditur FTX, WSJ melaporkan bahwa manajemen FTX yang baru mencoba menarik kembali donasi yang diberikan SBF dan para eksekutif FTX lainnya kepada politisi dan kelompok politik.

Manajemen perusahaan yang baru mengatakan bahwa mereka telah didekati oleh sejumlah penerima kontribusi atau pembayaran lain dari FTX yang ingin mengembalikan uang tersebut.

Selain itu, FTX pun disebut telah mendesak pihak lain untuk melakukan hal yang sama.

“Bagi mereka yang tidak, itu akan memulai tindakan sebelum pengadilan kebangkrutan untuk meminta uang dikembalikan, dengan bunga [yang ada],” jelas pihak FTX.

Badan Amal FTX Bagikan Dana Jutaan Dolar AS pada 2022

Future Fund, badan amal utama FTX, menjanjikan lebih dari US$160 juta kepada lebih dari 110 organisasi nirlaba pada September 2022.

Adapun penerima hibah termasuk startup di bidang biotech (Bioteknologi) serta para peneliti universitas yang mengerjakan vaksin Covid-19 dan studi kesiapsiagaan pandemi; program yang menyediakan sumber daya dan pendampingan online untuk pelajar di sejumlah tempat terbelakang di India dan Cina; hingga mendukung bangunan nirlaba panel surya terbarukan di komunitas yang berada di Appalachia, AS, hingga Amazon, Brasil.

Konon, ada jutaan dolar AS (USD) yang dibagikan oleh Future Fund pada tahun 2022. Berdasarkan situs web Future Fund, mereka menjanjikan US$3,6 juta kepada AVERCRIS untuk membangun platform vaksin genetik generasi berikutnya.

Kemudian, dana US$5 juta diberikan kepada Atlas Fellowship untuk mendukung beasiswa dan program musim panas bagi pelajar yang berbasis di San Francisco, AS.

Salah satu janji terbesar adalah US$10 juta untuk startup biotech bernama HelixNano untuk menjalankan uji coba pra klinis dan Fase 1 dari vaksin Covid-19.

Filantropi Jadi Strategi SBF Promosikan FTX

Sam Bankman-Fried pendiri FTX dan Alameda Research | SBF

Sebagai pengingat, SBF sering berkata bahwa filantropi adalah motivasi utamanya untuk mengumpulkan kekayaan. Dalam wawancara dengan WSJ, SBF mengatakan bahwa sebagian besar pemberian amalnya tulus. Namun, dia juga mengatakan bahwa beberapa dilakukan untuk ‘menjilat’ publik.

“Ketika saya berjanji untuk memberikan US$2.000 kepada beberapa badan amal yang cukup dikenal, hal itu sebagian dari beberapa promosi yang berkaitan dengan bisnis FTX. Itu adalah PR [public relations] yang sama seperti yang lainnya,” jelas SBF pada 3 Desember 2022.

Ingin Kembalikan Dana yang Diterima

Alignment Research Center, organisasi nirlaba yang berfokus pada machine learning, menjadi contoh yang mengumumkan akan mengembalikan hibah US$1,25 juta dari FTX Foundation. Mereka mengatakan bahwa uang itu, “Secara moral (jika tidak secara hukum), [dana itu] adalah milik pelanggan atau kreditur FTX.”

Selain itu, ProPublica, outlet media investigasi nirlaba, mengatakan bahwa mereka akan mengembalikan US$1,6 juta yang diterima dari Building A Stronger Future yang merupakan yayasan keluarga SBF.

Tidak hanya ProPublica, Semafor yang juga merupakan outlet berita, pada 3 Januari lalu mengatakan bahwa mereka bermaksud untuk menebus investasi dari SBF.

Danah Hibah Telah Digunakan

Namun, sejumlah banyak badan amal telah menghabiskan setidaknya sebagian dari uang sumbangan yang mereka terima dari crypto exchange yang sudah bangkrut itu.

Pihak Good Food Institute (GFI), yang merupakan lembaga think tank nirlaba yang mendukung alternatif daging berbasis tanaman dan sel, mengatakan bahwa mereka telah menghabiskan semua dana yang diterima dari dua hibah FTX. Adapun penasihat hukum GFI menyarankan kemungkinan untuk ‘mengembalikan dana hibah yang rendah’ berdasarkan perjanjian hibah mereka.

Sementara itu, Stanford Medicine menerima sekitar US$4,5 juta dan dijanjikan US$1 juta lagi. Mereka mengatakan tidak bisa mengungkapkan jumlah dana yang telah dihabiskan, tetapi mengatakan bahwa pihak mereka menahan dana yang tersisa sambil menunggu kejelasan hukum.

Hukum Sepertinya ‘Berpihak’ pada FTX?

Dalam kasus ini, tantangan utama adalah untuk mencari tahu kapan FTX menjadi bangkrut, atau apakah FTX pernah solvent atau memiliki aset yang melebihi jumlah liabilitas mereka.

Jika donasi yang diberikan, sementara FTX secara teknis tidak dapat membayar krediturnya, dana tersebut mungkin perlu dikembalikan dengan dasar undang-undang (UU) kebangkrutan AS.

“Kasus ini adalah tentang solvabilitas,” jelas Dov Kleiner, yang merupakan mitra kebangkrutan di Kleinberg, Kaplan, Wolff & Cohen PC.

Bila pengadilan memutuskan bahwa FTX adalah skema ponzi, pihak FTX dapat berargumen bahwa sumbangan tersebut harus dikembalikan karena mereka melakukan praktik penipuan kepada para pelanggan dan investor.

Bagaimana pendapat Anda tentang niatan manajemen baru FTX untuk meminta kembali donasi yang pernah diberikan oleh SBF? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori