Lihat lebih banyak

FTX Group Lanjutkan Pembayaran Gaji dan Tunjangan kepada Karyawannya

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • FTX Trading Ltd. dan sekitar 101 perusahaan afiliasinya mengumumkan bahwa sebagian besar anak perusahaan FTX Group di seluruh dunia melanjutkan pembayaran gaji dan tunjangan kepada para karyawannya.
  • Manajemen FTX di bawah kepemimpinan CEO baru mengatakan bahwa dia senang bahwa FTX Group dapat melanjutkan pembayaran tunai untuk gaji dan tunjangan kepada para karyawan FTX yang tersisa di dunia.
  • Langkah ini diambil dengan persetujuan pengadilan atas mosi dalam sidang hari pertama kebangkrutan FTX serta pekerjaan yang dilakukan oleh manajemen kas global FTX.
  • promo

FTX Trading Ltd. (FTX.com) dan sekitar 101 perusahaan afiliasinya pada hari Senin (28/11) mengumumkan bahwa sebagian besar anak perusahaan FTX Group di seluruh dunia melanjutkan pembayaran gaji dan tunjangan kepada para karyawannya. Selain itu, mereka turut melakukan pembayaran kepada para kontraktor dan penyedia layanan tertentu yang berbasis di luar Amerika Serikat (AS).

Terkait hal ini, manajemen FTX yang berada di tangan CEO baru, John J. Ray III, mengatakan bahwa dia senang bahwa FTX Group dapat melanjutkan pembayaran tunai untuk gaji dan tunjangan kepada para karyawan FTX yang tersisa di dunia.

Langkah ini diambil dengan persetujuan pengadilan atas mosi dalam sidang hari pertama kebangkrutan FTX serta pekerjaan yang dilakukan oleh manajemen kas global FTX.

“FTX juga melakukan pembayaran tunai kepada vendor dan penyedia layanan non-AS terpilih jika diperlukan untuk mempertahankan operasi bisnis, tunduk pada batasan yang disetujui oleh Pengadilan Kebangkrutan AS. Kami mengakui kesulitan yang ditimbulkan oleh gangguan sementara dalam pembayaran ini dan berterima kasih kepada semua karyawan dan mitra FTX yang berharga atas dukungan mereka,” jelas CEO FTX yang baru.

Tidak Termasuk bagi FTX Bahama dan Australia

Adapun keringanan di Bahama hanya diberikan untuk karyawan atau kontraktor FTX, dan bukan bagi karyawan atau kontraktor FTX Digital Markets (FDM). Hal ini dapat terjadi karena FDM disebut merupakan subjek dari proses likuidasi terpisah di Bahama dan tidak termasuk dalam atau dilindungi oleh kasus perlindungan kebangkrutan Bab 11 di AS.

Selain itu, keringanan ini juga tidak berlaku bagi karyawan atau kontraktor FTX Australia yang merupakan subjek dari proses terpisah di Australia dan tidak termasuk dalam atau dilindungi oleh proses Bab 11 di AS.

Berutang ke Tempat Hiburan

Dalam dokumen terbaru kebangkrutannya, muncul temuan bahwa FTX berutang ke Amazon Web Services (AWS) senilai US$4,6 juta; Bloomberg Finance LP senilai US$80.256; hingga Margaritaville Beach Resort di Bahama senilai US$48.608.

Dari deretan itu, terselip nama tempat hiburan yang cukup mencuri perhatian. Hal ini menjadi menarik karena dalam laporan FT pada 26 November lalu, sejumlah klub malam di Miami, AS, ‘berduka’ karena ‘mungkin’ tidak adanya perusahaan kripto yang berakhir sukses.

Puncak cerita mengenai hubungan manis antara kripto dan tempat hiburan dapat ditelusuri pada musim semi tahun 2021. Sejumlah klub malam terpanas di Miami mengaku dibanjiri panggilan telepon dari para pengusaha kripto yang belum didengar oleh siapa pun. Mereka disebut ingin memesan banyak meja atau menyewa seluruh tempat untuk sepanjang malam dengan biaya setengah juta dolar AS atau lebih.

“Tiba-tiba, semua anak-anak dari kripto ini mulai berdatangan dan menghabiskan banyak uang, seperti jumlah uang yang gila-gilaan.” kata Andrea Vimercati yang merupakan direktur F&B di Moxy Hotel Group.

Dia mengatakan bahwa, “Mereka memesan meja seharga US$50.000., dan [kami bertanya] siapa orang-orang ini.”

Andrea Vimercati mendeskripsikan bahwa para pengunjung pesta baru ini adalah 95% pria, muda, dan semacam bergaya kutu buku.

“Anda tidak akan tahu mereka punya banyak uang jika mereka hanya berjalan-jalan,” imbuhnya.

Sedikit lebih dari setahun kemudian pada tahun 2022, telepon berhenti berdering di sejumlah klub malam Miami setelah kehancuran FTX.

“Orang-orang kripto yang sering mengunjungi klub malam Miami telah benar-benar menghilang,” jelas Andrea Vimercati.

Bagaimana pendapat Anda tentang langkah FTX yang tetap membayarkan gaji dan tunjuangan karyawannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori