Ternyata sebagian besar aliran dana keluar dari Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) ada kaitannya dengan penjualan dari tim pengelola kebangkrutan FTX Group.
Eric Balchunas, analis ETF senior di Bloomberg Intelligence, pada hari Sabtu (20/1) menunjukkan bahwa aset GBTC telah berkurang sekitar US$2,8 miliar sejak diperdagangkan sebagai exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot pada 11 Januari lalu. Dalam data terbaru yang dikumpulkan CoinShares, lebih dari US$2,9 miliar telah ditarik dari GBTC.
Sebuah laporan mencatat bahwa FTX Group membuang saham GBTC miliknya yang bernilai hampir US$1 miliar. Hal ini membuat kepemilikan saham GBTC oleh FTX Group menjadi nol. Informasi ini mengutip data pribadi yang telah ditinjau dan 2 orang yang mengetahui persoalan ini.
Sementara itu, 2 sumber Bloomberg mengatakan bahwa FTX Group telah menjual sebagian besar saham GBTC miliknya dalam 3 hari pertama perdagangan.
Bloomberg mencatat pialang Marex Capital Markets telah menjual lebih dari dua per tiga (2/3) dari total saham GBTC yang dimiliki FTX Group. Saham GBTC telah diperdagangkan pada harga rata-rata sekitar US$38,19 sejak debutnya sebagai ETF Bitcoin spot. Sehingga, penjualan GBTC milik FTX Group kemungkinan mencapai lebih dari US$600 juta.
Per hari Selasa (23/1) pukul 08:57 WIB, harga Bitcoin (BTC) berada di sekitar level US$39.800, turun sekitar 3,64% dalam 24 jam terakhir. Sebelumnya pada awal hari perdagangan hari Senin (22/1), harga Bitcoin masih bertengger di atas US$41.000.
Rincian Saham GBTC yang Dimiliki FTX Group
Seperti banyak entitas perdagangan kripto besar, FTX Group dinilai memanfaatkan perbedaan antara harga saham GBTC dan nilai aset bersih Bitcoin yang mendasarinya.
Menurut dokumen kebangkrutan pada 3 November 2023, FTX Group memiliki 22,28 juta GBTC atau senilai US$597 juta pada 25 Oktober 2023.
Adapun nilai saham GBTC yang dimiliki FTX Group naik menjadi sekitar US$906,6 juta, berdasarkan hari pertama perdagangan ETF Bitcoin spot Grayscale pada 11 Januari lalu ketika menutup sesi perdagangan pada level US$40,69.
Setidaknya, FTX Group memegang saham di 5 Grayscale Trust, serta 2,91 juta saham dalam trust atau perwalian dana kripto yang dikelola oleh penyedia ETF Bitwise, di akun pialang ED&F Man Capital Markets yang sekarang bernama Marex Capital Markets dan di akun pialang Deltec Bank and Trust Limited.
Menariknya dalam laporan berbeda, Reuters melansir bahwa Alameda Research, entitas afiliasi yang juga bangkrut bersama FTX, telah membatalkan gugatannya terhadap Grayscale pada hari Senin kemarin.
Sebelumnya, Alameda menuduh Grayscale memperkaya dirinya sendiri dengan mengorbankan para pemegang saham. Alameda yang menggugat Grayscale pada Maret 2023, juga menuduh Grayscale mengenakan biaya tinggi dan menolak mengizinkan investor untuk menebus saham GBTC mereka dan Grayscale Ethereum Trust (ETHE).
Eksodus Dana Keluar dari Grayscale Bitcoin Trust
Sebagai gambaran, sejumlah ETF Bitcoin spot akhirnya disetujui oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) setelah tertunda selama bertahun-tahun.
Di sisi lain, GBTC telah ada selama satu dekade atau sejak sekitar tahun 2013. Dana ini telah mengumpulkan hampir US$30 miliar aset ketika SEC menyetujui konversi GBTC menjadi ETF Bitcoin spot.
Meskipun ETF Bitcoin spot dari BlackRock dan Fidelity telah mengalami arus masuk (inflows), Bitcoin senilai miliaran dolar AS (USD) telah ditarik keluar dari GBTC. Data menunjukkan bahwa FTX Group menyumbang sebagian besar hal ini.
Adapun data CoinMarketCap menunjukkan bahwa harga Bitcoin sempat menyentuh level US$48.969 saat hari pertama perdagangan ETF Bitcoin spot. Namun setelah itu, harga Bitcoin mulai anjlok.
Secara teori, setelah FTX Group selesai menjual GBTC miliknya yang substansial, tekanan jual pada Bitcoin mungkin dapat mereda. Namun, likuidasi kepemilikan properti GBTC dari sejumlah pihak lain bisa saja masih terjadi. Per hari Senin, aset yang dikelola GBTC mencapai US$22,17 miliar.
Sebagai informasi, Grayscale mengenakan biaya 1,5% untuk ETF Bitcoin spot mereka, atau terlalu tinggi dibandingkan dengan produk ETF Bitcoin spot lainnya. Sejumlah pihak menilai ini adalah upaya Grayscale untuk meraup keuntungan dari eksodus dana yang keluar dari GBTC.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.