Lihat lebih banyak

Futureverse Raup Pendanaan US$54 Juta dari 10T Holdings dan Ripple

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Futureverse, startup AI dan metaverse, baru saja mendapat injeksi dana US$54 juta dari putaran pendanaan yang dipimpin oleh 10T Holdings.
  • Dana tambahan tersebut akan digunakan untuk mengembangkan teknologi secara komprehensif. Salah satunya untuk meluncurkan device dan produk yang didukung oleh teknologi Futureverse.
  • Adanya pendanaan bagi Futureverse ini sekaligus mematahkan persepsi bahwa industri metaverse sudah kehilangan popularitasnya.
  • promo

Futureverse, startup yang mengawinkan teknologi artificial intelligence (AI) dan metaverse, baru saja mendapatkan injeksi dana sebesar US$54 juta atau sekitar Rp810,7 miliar. Pendanaan Futureverse yang dipimpin oleh 10T Holdings itu juga ikut menarik partisipasi dari entitas kripto Ripple Labs.

Fakta ini menunjukkan bahwa sektor metaverse yang digadang-gadang kehilangan popularitasnya menjadi terbantahkan. Pasalnya, aliran dana jumbo tersebut menjadi bukti bahwa masa depan metaverse masih cerah.

Salah satu pendiri Futureverse, Aaron McDonald, mengatakan bahwa metaverse memiliki potensi untuk mengubah cara manusia terlibat dan berkolaborasi untuk meningkatkan pengalaman. Terlebih lagi, penerapan teknologi anyar itu juga bisa diimplementasikan di banyak bidang, tidak melulu keuangan.

“Mulai dari game, manajemen aset, pembayaran, dan banyak sektor lainnya bisa disinergikan dengan metaverse. Namun, untuk mencapai hal itu, diperlukan infrastruktur untuk bisa menskalakan dan mengoperasikan metaverse secara terbuka,” jelasnya.

Oleh karena itu, raihan dana segar tersebut akan digunakan untuk mengembangkan teknologi secara komprehensif. Termasuk untuk meluncurkan device dan produk yang didukung oleh teknologi Futureverse, The Root Network, blockchain, serta rangkaian protokol yang siap untuk membangun aplikasi.

Kehadiran Futureverse dipercaya mampu mendisrupsi pemanfaatan teknologi baru yang saat ini masih berkembang. Pasalnya, perusahaan berasal dari kombinasi 11 startup dari sektor yang berbeda; mulai dari blockchain, AI, metaverse hingga game.

Kegaduhan Pasar Sempat Persulit Penggalangan Dana Futureverse

McDonald mengakui bahwa kegaduhan pasar yang terjadi selama satu tahun terakhir sempat membuat proses penggalangan dana menjadi rumit. Ditambah pula, eksistensi Futureverse sendiri yang lahir dari proses merger 8 perusahaan menambah sulit mekanisme tersebut.

Untuk dipahami, akhir Desember lalu, delapan entitas Web3, antara lain Altered Phoenix, Shadow Interactive, Immersve, Centrapass, Centrapay, Sylo, Non-Fungible Labs, dan Altered State Machine memutuskan untuk melebur menjadi satu wadah, yakni Futureverse.

Sepanjang prosesnya, ada 3 perusahaan lain yang ikut bergabung, sehingga akhirnya membuat ukuran Futureverse bertambah besar.

McDonald bahkan sampai harus melakukan pemangkasan jumlah karyawan sebanyak 20% dalam rangka restrukturisasi pegawai dan saat ini mengelola lebih dari 250 karyawan.

Blockchain adalah bagian penting dari bisnis Futureverse, karena teknologi tersebut bisa memberikan lebih banyak kendali pada penggunanya. Tetapi, Futureverse bukanlah perusahaan blockchain, karena itu hanya mencapai 10% dari total teknologi yang kami gunakan,” tambahnya.

Dalam tahap ini, perusahaan ingin membuktikan bahwa ekosistem metaverse yang kolaboratif akan menjadi lebih matang dan bisa memiliki peluang lebih cepat berkembang. Kehadiran AI yang sempat dianggap sebagai momok bagi industri metaverse, lantaran kemampuannya yang terus meningkat, justru dirangkul untuk bersama-sama mengembangkan lingkungan virtual.

Sudah Gandeng FIFA dan Mastercard

Meskipun baru terbentuk, portofolio perusahaan cukup mumpuni. Pada tahun lalu, Futureverse mengaku telah membentuk kemitraan strategis global dengan FIFA, Authentic Brands Group (ABG), Mastercard, Wimbledon, Death Row Records, Weta Workshop, Snoop Dogg, Timbaland, Keanu Reeves, dan juga Alexander Grant.

Kemudian pada April lalu, perusahaan juga sudah berhasil menjalin kolaborasi dengan koleksi NFT blue-chip bernama Cool Cats. Lewat kerja sama itu memungkinkan pemegang NFT Cool Cats untuk menyesuaikan asetnya untuk menjelajah pengalaman metaspace virtual di luar bentuk 2 dimensinya.

Sinergitas tersebut membuat Ketua Cool Cats bergabung dengan Dewan Direksi Futureverse. Lalu, pendiri dari Futureverse, Aaron McDonald dan Shara Senderoff, bergabung menjadi Dewan Cool Cats.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori