Metatheory menggalang dana US$24 juta dalam putaran pendanaan Seri A. Metatheory sendiri ialah perusahaan game dan hiburan Web3 yang didirikan oleh Kevin Lin, salah satu pendiri Twitch.
Putaran pendanaan ini dipimpin oleh perusahaan modal ventura kripto Andreessen Horowitz. Investor lain yang terlibat yakni Pantera Capital, Breyer Capital, Merit Circle, Recharge Thematic Ventures. Selain itu, Dragonfly Capital Partners, Daedalus, Sfermion, dan Global Coin Research pun ikut bergabung dalam putaran pendanaan untuk Metatheory.
“Membangun pengalaman digital yang mengesankan selalu menjadi hasrat saya. Setelah menjauh dari Twitch untuk menjelajahi apa yang akan terjadi selanjutnya di industri ini, saya benar-benar yakin bahwa blockchain akan membuka pintu ke lebih banyak kemungkinan dan berdampak besar dalam gaming, storytelling, dan ruang membangun komunitas,” kata Kevin Lin, CEO Metatheory.
Sejumlah investor menyatakan ketertarikannya menanam modal ke Metatheory yang dibangun oleh Kevin Lin.
“Metatheory mendefinisikan ulang bagaimana game dan cerita dikisahkan dari bawah ke atas menggunakan primitif web3. Kami sangat bersemangat untuk bermitra dengan CEO Kevin Lin, pemimpin dan pendiri perusahaan yang telah terbukti,” kata General Partner Andreessen Horowitz, Jonathan Lai.
Sementara itu, General Partner di Pantera Capital, Paul Veradittakit, juga mengapresiasi kemitraannya dengan Metatheory untuk memajukan game yang mendukung Web3.
“Kami sangat percaya pada visi Kevin Lin untuk game masa depan dan menciptakan IP waralaba yang akan hidup melampaui akar game-nya dan berkembang menjadi semesta multi-platform,” ujarnya.
- Baca juga: Co-founder Twitch Bikin Marketplace NFT Game, Dapat Dukungan dari Animoca Brands sampai a16z
DuskBreakers: Proyek Metaverse Perdana Metatheory
Proyek pertama Metatheory, DuskBreakers, adalah metaverse yang terinspirasi dari fiksi ilmiah (sci-fi) dan pengalamam bermain game yang dibangun di atas blockchain. Game berbasis Ethereum itu dirilis pada Desember 2021 dengan karya seni yang dirancang oleh mantan ilustrator utama di Twitch.
Saat ini, komunitas DuskBreakers berisi lebih dari 20.000 orang. Penggemar diharuskan memainkan game untuk mendapatkan slot mint yang disebut sebagai konsep play-to-mint. Konsep tersebut kemudian menjadi standar baru yang diadopsi oleh proyek-proyek lain.
DuskBreakers menerapkan model play-to-mint yang menghasilkan 10.000 NFT dan laku terjual hanya dalam 6 hari saat diluncurkan pertama kali. Mereka yang ingin memiliki NFT harus memainkan game tipe arcade untuk memvalidasi entri mereka ke daftar putih (whitelist).
Pada Januari 2022, Metatheory merilis minigame free-to-play kedua DuskBreakers, yang berjudul Beast Battler.
Rencananya, tim DuskBreakers akan merilis komik dan animasi untuk melanjutkan alur cerita. Sementara, Metatheory tengah mengerjakan NFT dan konten tambahan dengan game play-to-earn yang akan diluncurkan pada kuartal keempat tahun 2022.
Peluang Ekonomi Baru
Masa depan game blockchain membuka peluang ekonomi baru bagi pengembang dan pemain. Hal ini didukung oleh biaya transaksi yang rendah, hak properti yang lebih kuat, dan penerapan standar terbuka.
Blockchain telah menawarkan blok bangunan ekonomi untuk para pengembang game karena ia memungkinkan pengembang untuk meluncurkan token hanya dalam waktu satu jam. Pengembang pun dapat mendefinisikan materi game sebagai NFT, yang dapat menguatkan hak properti mereka.
Sementara itu, para pemain memiliki peluang menghasilkan pemasukan, yang disokong teknologi decentralized finance (DeFi).
Fenomena ini dapat dilihat dari Axie Infinity yang mengubah game-nya menjadi sistem perekonomian bernilai miliaran dolar yang membantu ribuan pemain di Filipina dan negara-negara berpenghasilan rendah lainnya mengatasi dampak dari pandemi. Pemain dapat mengambil keluar materi game dan memperdagangkannya di pasar pihak ketiga, seperti OpenSea.
Karena peluang ekonomi yang besar itulah, game blockchain menarik minat para raksasa industri game tradisional. Baru-baru ini, Square Enix menyatakan akan memperluas NFT ke lebih banyak game pada tahun 2022.
Adapun, Microsoft menyatakan pengembangan platform metaverse adalah alasan utamanya untuk mengakuisisi raksasa game Activision Blizzard senilai US$68,7 miliar. Dengan demikian, Microsoft akan menjadi perusahaan game terbesar ketiga di dunia berdasarkan pendapatan, setelah Tencent dan Sony.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.