Lihat lebih banyak

Garap Proyek L3 DODOchain, Native Token DODO Naik 22%

2 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Protokol decentralized trading DODO memperkenalkan proyek L3 DODOchain.
  • Proyek L3 modular ini didukung teknologi Arbitrum Orbit, EigenDA, dan AltLayer.
  • Fokus DODOchain pada konsolidasi likuiditas dari beragam chain ke dalam satu tempat.
  • promo

Protokol decentralized trading DODO pada hari Senin (22/4) mengumumkan bahwa mereka memperkenalkan DODOchain.

DODOchain adalah omni-trading layer-3 (L3) yang dibangun dengan keyakinan pada blockchain modular. Proyek ini didukung oleh teknologi Arbitrum Orbit, EigenDA, dan AltLayer.

Proyek L3 ini hadir untuk secara mulus menjembatani atau menghubungkan layer-2 (L2) Bitcoin dan L2 Ethereum termasuk chain non-EVM (Ethereum Virtual Machine). Fokusnya adalah pada konsolidasi likuiditas dari beragam chain ke dalam satu tempat.

Liquidity layer ini memungkinkan pengguna memperdagangkan token dan meningkatkan pendapatan dengan melakukan restaking.

Testnet DODOchain saat ini sudah aktif. Para pihak dapat berpartisipasi dalam menguji, membangun, dan berinovasi pada pengalaman omni-trading generasi berikutnya yang ditawarkan tim pengembang DODO.

Berdasarkan data CoinGecko, native token DODO naik sekitar 22% dalam 24 jam terakhir dan naik sekitar 33,4% dalam 7 hari terakhir.

Alasan DODO Garap Proyek L3

Adapun DODO diluncurkan pada Agustus 2020 yang menyuguhkan algoritma Proactive Market Maker.

Kemudian, layanan mereka diperluas hingga mencakup fitur-fitur seperti Swap Aggregator DODOX, limit order, dan Crosschain Swap Aggregator.

Saat ini layanan DODO telah tersedia di 14 blockchain termasuk Ethereum, Arbitrum, Polygon, hingga BNB Chain.

Mereka mengaku telah memfasilitasi lebih dari US$141 miliar dalam 24 juta transaksi, dan melayani lebih dari 3,31 juta pengguna.

Dalam inisiatif terbarunya, DODOchain mengusulkan solusi untuk mencapai keterhubungan di semua chain. Hal ini didasarkan pada tantangan seperti likuiditas yang terfragmentasi dan operasi multi-chain yang kompleks dalam solusi L2.

Tim pengembangan DODO menilai bahwa masa depan blockchain berkisar pada penanganan kasus penggunaan yang sangat terspesialisasi, yang mendorong konsep L3.

Layer ini berfokus pada fungsi khusus dan meningkatkan interoperabilitas cross-chain, bertindak sebagai bridge antara beragam ekosistem blockchain seperti Ethereum, Bitcoin, dan Solana, untuk memfasilitasi aliran data dan transaksi yang lancar.

Dengan mendukung throughput transaksi yang lebih besar dan mengurangi biaya jaringan, tim DODO menilai bahwa proyek L3 meningkatkan efisiensi transaksi dan mencapai penghematan biaya yang signifikan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto.

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori