Lihat lebih banyak

Grup Kpop Aespa Kenalkan Metaverse saat Pidato PBB

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Grup K-Pop Aespa memperkenalkan konsep metaverse dalam pidatonya di United Nations 2022 High-Level Political Forum, New York.
  • Melalui pidato berjudul Next Generation to the Next Level, Aespa menjelaskan pentingnya metaverse sebagai bentuk pembangunan berkelanjutan.
  • Selain Aespa, beberapa grup K-Pop lainnya pun sudah mulai "melek" dengan keberadaan metaverse dan aset digital NFT.
  • promo

Demam metaverse sudah menjalar ke hampir semua lini kehidupan. Tidak terkecuali untuk idola musik yang berasal dari Korea Selatan. Aespa, sebuah grup musik asal Korea Selatan yang berada di bawah naungan SM Entertainment, memperkenalkan konsep metaverse dalam pidatonya di United Nations 2022 High-Level Political Forum (Forum Politik Tingkat Tinggi PBB) di New York.

Aespa membuka forum internasional tersebut, sembari memberikan pidato tentang pentingnya pembangunan berkelanjutan lewat metaverse. Ini merupakan kali kedua grup vokal K-pop membuka acara PBB. Sebelumnya, Bangtan Sonyeondan alias BTS juga pernah memberikan pidato saat Sidang Umum PBB di 2021 silam. Kala itu, BTS menyampaikan pesan tentang “Covid Lost Generation“.

Dalam gelaran kali ini, Aespa menyebut grup vocalnya sebagai “Metaverse Girl Group“. Melalui pidato berjudul Next Generation to the Next Level; Giselle, salah satu anggota Aespa, mengatakan bahwa banyak pihak yang memberikan perhatian khusus untuk membangun dunia metaverse, tanpa melihat batasan yang harus ditangani. Mulai dari kehidupan sebenarnya, realitas virtual, waktu, ruang, genre dan juga generasi.

Metaverse mencerminkan realitas. Jika kehidupan kita sendiri tidak mengusung konsep hidup berkelanjutan akan sulit untuk mempertahankannya di dunia maya,” jelasnya.

Ia menambahkan, tanpa adanya ekosistem yang berkelanjutan di dunia nyata, seperti kehidupan yang berkualitas, maka tidak akan ada dunia nyata untuk dicerminkan di metaverse. Perihal pembangunan berkelanjutan merupakan sesuatu yang sangat mendesak, menurut Giselle. Oleh karena itu, Aespa percaya bahwa generasi berikutnya harus mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.

“Sebagai salah satu upaya untuk melindungi dunia tempat tinggal. Aespa akan terus terkoneksi dengan generasi berikutnya lewat musik. Kami akan bekerja untuk bisa menampilkan tujuan yang berkelanjutan di dunia nyata dan dalam metaverse,” ungkapnya.

Aespa Ciptakan Alter Ego lewat Avatar di Metaverse

Aespa merupakan salah satu pesohor yang memiliki kepekaan terhadap perkembangan dunia digital. Dari sejak debutnya di bulan November 2020 silam, grup musik yang telah merilis lagu berjudul “Black Mamba”, “Next Level”, dan juga “Savage” itu sudah memperkenalkan konsep metaverse mereka.

Masing-masing member Aespa, yaitu Giselle, Karina, Winter, dan Ningning, memiliki alter ego dalam bentuk avatar yang ada di dunia metaverse. Setiap avatar bisa berkomunikasi dengan keseluruhan personel grup.

Dengan konsep yang ditawarkannya, Aespa berhasil membawa industri musik untuk melangkah lebih maju sekaligus menjadi jembatan bagi dunia nyata dan dunia virtual. SM Entertainment, melalui SM Culture Universe, meluncurkan Metaversal Origin Story sebagai konsep metaverse Aespa.

“Tujuan dari pengembangan itu adalah untuk ‘menormalkan’ konsep metaverse dan membuat penggemar dan orang lain menjadi sedikit lebih nyaman dengan keseluruhan gagasan,” tambah Giselle.

Masuk Metaverse untuk Rangkul Generasi Z

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Advisia, terungkap bahwa mereka yang saat ini berusia 18 tahun sampai 24 tahun, atau generasi Z, memiliki ketertarikan pada metaverse. Bahkan, sebanyak 62,9% responden memiliki minat terhadap kepemilikan perangkat virtual reality. Sementara itu, 3,76% responden mengaku sudah memiliki alat visual reality.

“Dari hasil penelitian ini, 69,35% remaja Indonesia yang disurvei menunjukkan sikap positif terhadap metaverse dan 65,81% responden bersedia mengeluarkan uang untuk metaverse,” tulis Advisia dalam laporan risetnya.

Selain Aespa, beberapa idola lain dari Negeri Ginseng juga sudah mulai merambah industri aset digital ataupun metaverse. BTS, misalnya. Agensi yang menaungi grup vokal tersebut, yaitu HYBE, berencana menggarap proyek non-fungible token (NFT) kartu foto digital BTS.

Kemudian, YG Entertainment, agensi yang menaungi Blackpink dan BIGBANG, ikut meluncurkan NFT dan gim. YG Entertainment bekerja sama dengan Binance untuk peluncuran aset digital tersebut. Agensi lainnya, JYP Entertainment, juga telah berkolaborasi dengan Zepeto, platform metaverse terbesar di Korea Selatan, dan membawa NMIXX ke metaverse.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori