Ron DeSantis, gubernur Florida dari Partai Repulik yang diharapkan oleh sejumlah pihak untuk ikut serta dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada 2024, menyerukan larangan central bank digital currency (CBDC) di Negeri Paman Sam.
Berdiri di depan podium bertuliskan Big Brother’s Digital Dollar dalam konferensi pers pada hari Senin (20/3), DeSantis menentang bank sentral AS (Federal Reserve / The Fed) yang mengeluarkan dan mengendalikan CBDC di Amerika Serikat. Dia mengklaim inisiatif tersebut akan memberikan lebih banyak kekuatan kepada pemerintah.
Dalam momen itu, dia mengutip kekhawatiran atas inflasi di AS, kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed, dan tekanan pada bank, sebagai contoh kebijakan pemerintah yang secara langsung memengaruhi konsumen AS.
Menurutnya, CBDC itu “memberi pemerintah pandangan langsung dari semua aktivitas konsumen. Dengan cara apa pun, mereka bisa masuk ke masyarakat untuk menjalankan agenda mereka. Mereka akan melakukannya. Jadi, CBDC adalah tentang mengawasi orang AS dan mengendalikan perilaku orang AS.”
Alasan Menolak CBDC
Sang gubernur Florida menolak sebagian besar argumen yang mendukung The Fed mengeluarkan dolar digital.
Dia merujuk pada peluncuran yuan digital di Cina dalam upaya untuk memantau perilaku warga yang memungkinkan pengawasan kebiasaan belanja hingga mampu memutus akses ke barang dan jasa.
Selain itu, dia juga menyoroti bagaimana pemerintah Bahama dan Nigeria menangani CBDC mereka.
Dengan berbagai sorotan tersebut, dia tidak ingin memberikan kekuatan yang sangat besar kepada bank sentral.
Dorong UU yang Larang CBDC
Untuk itu, DeSantis meminta anggota parlemen Florida untuk memperkenalkan undang-undang (UU) yang bertujuan melarang modifikasi Uniform Commercial Code negara bagian itu untuk mendorong adopsi dolar digital serta mengakui CBDC yang dikeluarkan pihak asing.
Dia turut meminta negara bagian AS lainnya yang memiliki pemikiran sama untuk mengusulkan pembatasan serupa dalam mengizinkan CBDC melewati Uniform Commercial Code. Adapun Texas diperkirakan sedang mempertimbangkan UU itu.
Di sisi lain, anggota parlemen konservatif lainnya di AS telah menyerukan keprihatinan yang sama seperti DeSantis dalam mencoba menghentikan upaya The Fed merilis CBDC.
Pada 22 Februari lalu, Tom Emmer, perwakilan dari Minnesota, memperkenalkan UU Negara Bagian Anti-Pengawasan CBDC. Dia mengklaim bahwa Rancangan UU (RUU) itu akan melindungi hak orang AS atas privasi finansial dengan membatasi otoritas The Fed atas dolar digital.
The Fed Umumkan Layanan FedNow Service
Sebelumnya, The Fed pada 15 Maret lalu mengumumkan bahwa FedNow Service, layanan sistem pembayaran instan, akan mulai beroperasi pada bulan Juli 2023.
Sejumlah pihak melihat FedNow merupakan alternatif dari stablecoin yang mengandalkan public blockchain dan central bank digital currency (CBDC) yang mengandalkan private blockchain. Sebab, FedNow yang diklaim dapat menyelesaikan pembayaran instan dalam klaim hitungan detik tidak bergantung pada teknologi blockchain.
Dalam sidang Komite Jasa Keuangan DPR AS pada Mei 2022, Wakil Ketua The Fed, Lael Brainard, menekankan bahwa CBDC akan membutuhkan waktu yang jauh lebih lama untuk diluncurkan daripada FedNow karena adanya rintangan peraturan.
“Jika Kongres AS memutuskan untuk menerbitkan CBDC, diperlukan waktu 5 tahun untuk menerapkan fitur keamanan yang diperlukan dan fitur desainnya,” jelas Lael Brainard.
Dia menambahkan bahwa FedNow akan melayani banyak fungsi yang sama dengan CBDC.
Sementara itu, Ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan di hadapan sidang Komite Jasa Keuangan DPR AS pada 8 Maret lalu bahwa potensi CBDC Amerika Serikat masih cukup lama.
“Kami belum dalam tahap membuat keputusan nyata. Apa yang kami lakukan adalah bereksperimen dalam tahap awal. Bagaimana cara kerjanya? Apakah itu bekerja? Apa itu teknologi terbaik? Apa yang paling efisien?” terang Jerome Powell.
Menanggapi FedNow, Powell menyatakan, “Kita akan memiliki [layanan] pembayaran real-time di negara ini dalam waktu dekat.”
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.