Perusahaan energi asal Thailand, Gulf Energy Development Public Company Ltd., menyelami dunia kripto lebih dalam melalui anak perusahaannya.
Baru-baru ini, Gulf Energy mengirimkan surat kepada Bursa Saham Thailand. Dalam dokumen tersebut, terungkap bahwa perusahaan pembangkit tenaga listrik ini akan membuat sebuah anak perusahaan khusus, yaitu Gulf International Investment Limited. Anak perusahaan Gulf Energy itu akan digunakan untuk berinvestasi pada bisnis digital di luar negeri.
Pada surat yang terbit di tanggal 25 Maret kemarin itu, Gulf Energy mengatakan bahwa perusahaan induk akan memegang seluruh saham ekuitas dengan modal terdaftar sebesar US$100.000 untuk mengoperasikan dan berinvestasi di infrastruktur digital, aset digital, teknologi blockchain, bisnis, dan layanan terkait lainnya; termasuk investasi pada dana yang ditanamkan pada aset dan bisnis yang telah disebutkan sebelumnya di negara asing.
Kerja Sama Gulf Energy dengan Binance
Sebelumnya, di tahun ini, Binance telah mengonfirmasi bahwa mereka akan mempersiapkan sebuah crypto exchange bersama Gulf Energy.
Laporan Reuters mengindikasikan bahwa kedua perusahaan tersebut dapat membuat kesepakatan joint venture (JV) sekitar kuartal kedua 2022.
“Begitu pembicaraan kami dengan Binance terkait model bisnis dan persetujuan pemegang saham mencapai kesimpulan, JV akan terbentuk dan akan mengajukan izin kepada regulator,” kata Chief Financial Officer Gulf, Yupapin Wangviwat. Perusahaan ini juga diperkirakan akan mendapatkan lisensi trading kripto dalam tahun ini.
Meski Thailand adalah pasar kripto krusial, para regulator setempat telah meningkatkan kewaspadaannya terhadap risiko yang mungkin muncul dari sektor ini. Sebelumnya, di awal minggu ini, Thailand mengeluarkan aturan baru yang melarang penggunaan aset digital sebagai alat pembayaran. Aturan tersebut akan efektif per 1 April 2022 mendatang. Langkah ini sejalan dengan niat negara tersebut untuk membatasi peran bank komersil dalam sektor kripto, demi melindungi mereka dari potensi risiko yang mungkin muncul.
Binance Berhadapan Langsung dengan Regulator Thailand
Baik Gulf Energy dan Binance sedang menantikan panduan lebih lanjut seputar prospek lisensi perdagangan yang akan hadir di bulan Juni mendatang.
Tahun lalu, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Thailand sempat mengajukan aduan pidana kepada Binance. Alasannya karena dinilai menjalankan bisnis aset digital secara ilegal dan tanpa izin. Narasumber lokal telah menginformasikan kepada media bahwa mungkin kehadiran Binance di Thailand tidak cukup besar untuk mendapatkan izin, bila dibandingkan dengan operasinya di Amerika Serikat.
Dengan kerja sama strategisnya bersama Gulf Energy, ada sebuah argumen yang muncul bahwa Binance akan menjadi cukup besar untuk memenuhi syarat izin perdagangan dan membuat kehadirannya dikenal di seluruh Thailand – sama seperti apa yang mereka capai di Malaysia bersama MX Global. Posisi Gulf Energy sebagai salah satu perusahaan pembangkit tenaga listrik paling berpengaruh di Thailand membuat hubungan kerja sama ini mampu menentukan masa depan Binance kelak di Negeri Gajah Putih.
Panduan dari Bank Sentral Thailand
Di hari Jumat kemarin, bank sentral Thailand, Bank of Thailand (BoT) juga menyampaikan bahwa mereka akan menyediakan panduan yang lebih jelas seputar manajemen risiko digital untuk mempertahankan stabilitas sistem keuangan.
BoT mengatakan bahwa mereka akan menggabungkan komentar dan rekomendasi dari para pemangku kepentingan untuk meningkatkan arah kebijakannya. Setelah itu, bank sentral Thailand rencananya akan menerbitkan dokumen arahan yang mencakup “keikutsertaan grup perbankan dalam bisnis digital, sistem pembayaran, mengelola transisi menuju kelangsungan lingkungan yang lebih hebat, dan kerangka kerja perizinan bank virtual.”
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.