Lihat lebih banyak

Lebih dari US$2,6 Juta Dana Curian Wormhole Berhasil Dipindahkan oleh Peretas

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Hacker Wormhole Network diketahui berhasil memindahkan dana lebih dari US$2,6 juta (sekitar Rp39,12 miliar) ke crypto wallet tertentu dari penampungan dana curian.
  • Atas kejadian tersebut, beberapa pihak mempertanyakan bagaimana sikap Wormhole selama peretasan.
  • Sampai saat ini, belum ada informasi yang disampaikan oleh Wormhole terkait kejadian tersebut.
  • promo

Insiden peretasan (hack) yang terjadi pada Februari 2022 lalu di Wormhole Network ternyata belum sepenuhnya usai. Peretas (hacker) Wormhole diketahui berhasil memindahkan dana lebih dari US$2,6 juta atau sekitar Rp39,12 miliar ke crypto wallet tertentu dari penampungan dana curian.

Hal tersebut diungkapkan oleh akun Twitter dengan pseudonim @spreekaway. Ia menyebutkan bahwa hacker berhasil membuang koin Solana (SOL) yang ada di alamat penampungan dan mengonversinya ke dalam bentuk stablecoin USDC.

Tidak berhenti sampai di situ, hacker Wormhole melanjutkan aksinya dengan menjembatani kembali ke Ethereum dan kemungkinan akan mengkonversinya ke koin ETH. Hal tersebut menjadi tanda tanya tersendiri bagi pelaku pasar.

Pasalnya, dalam peristiwa peretasan yang berhasil menimbulkan kerugian hingga US$325 juta itu, peretas masih menampung dana curiannya di dua alamat dompet yang berbeda. Sebanyak 93.759,97 ETH disimpan di alamat 0x629e7Da20197a5429d30da36E77d06CdF796b71A dan 432.662,14 SOL disimpan di alamat CxegPrfn2ge5dNiQberUrQJkHCcimeR4VXkeawcFBBka.

Pada pembaruan terbarunya, dijelaskan bahwa transaksi tersebut telah berhasil di jual di mainnet Ethereum. Artinya, peretas sudah berhasil bertransaksi barang curian tersebut secara sempurna.

Atas kejadian tersebut, beberapa pihak mempertanyakan bagaimana sikap Wormhole selama peretasan. Dalam pembaruan terakhir terkait insiden hack Wormhole, perusahaan keamanan blockchain Chainalysis mengungkapkan bahwa para penyelidik dan juga komunitas kripto tengah melakukan pengawasan dengan lebih cermat. Selain itu, pihak Chainalysis juga mengatakan hampir tidak mungkin bagi peretas untuk memindahkan dananya tanpa terdeteksi.

Insiden Hack Wormhole Sempat Buat Pasar Khawatir

Wormhole Adakan Bounty Program Berhadiah US$10 Juta bagi White-Hat Hacker

Mundur sedikit ke belakang, kala peristiwa hack Wormhole terjadi, banyak investor dan pemilik proyek yang kalang kabut. Pasalnya, eksploitasi berlangsung di protokol penghubung lintas blockchain Wormhole. Peretas masuk secara ilegal dan kemudian mencetak Wrapped Ethereum (wETH) tanpa jaminan.

Sebanyak 120 ribu wETH berhasil dicetak di jaringan Solana dan tidak memiliki jangka waktu tertentu, alias infinity. Hal tersebut membuat peretasan yang terjadi di Wormhole menjadi lebih serius, karena dampaknya berpotensi membuat platform berbasis Solana yang menerima wETH sebagai jaminan bangkrut, lantaran tidak memiliki cadangan. Alhasil, saat itu, pasar diwarnai penjualan WeETH secara besar-besaran.

Namun, pihak Wormhole sepertinya sudah mengantisipasi hal tersebut. Induk usaha Wormhole dan pemain utama yang ada dalam ekosistem Solana memasok Ether untuk menggantikan token yang dicuri. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya penurunan harga Solana.

Peristiwa yang menimpa Wormhole dianggap sebagai salah satu peretasan terbesar yang terjadi pada tahun 2022, selain peretasan yang terjadi pada Ronin Network dan BSC Beacon.

DeFi Kerap Jadi Sasaran Utama

Sampai saat ini, belum ada informasi yang disampaikan oleh Wormhole terkait kejadian tersebut. Tetapi, yang jelas, protokol decentralized finance (DeFi) memang sudah kerap menjadi sasaran utama para peretas untuk melakukan “perampokan”.

Perusahaan keamananan blockchain lainnya, yaitu PeckShield, mengungkapkan pada tahun lalu, terjadi 135 kasus eksploitasi yang mengakibatkan sebanyak US$2,32 miliar uang menguap dari sektor DeFi. Jumlah tersebut 50% lebih tinggi dari seluruh kerugian di tahun 2021.

Sementara itu, Halborn menuturkan, industri DeFi memang memiliki potensi yang sangat menjanjikan, tapi sektor tersebut juga menjadi incaran utama para peretas. Lebih lanjut, ia menjelaskan salah satu penyebab terjadinya peretasan pada protokol tersebut adalah kurangnya audit keamanan.

“Dari 25 proyek DeFi yang diretas, hanya 1 proyek yang telah menjalani audit eksternal yang cakupannya meliputi kerentanan terhadap peretasan,” jelasnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang aksi hacker Wormhole Network yang sukses pindahkan hasil curiannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori