Algorand (ALGO) termasuk dalam daftar altcoin dengan keuntungan signifikan, menampilkan performa apiknya beberapa hari belakangan ini.
Namun, meskipun terjadi reli yang impresif, sebagian besar holder ALGO masih berada dalam posisi rugi. Akibatnya, kenaikan kali ini menjadi tidak relevan bagi mereka.
Alasan di Balik Kerugian Investor Algorand
Berbeda dengan Algorand, ketika sebuah aset kripto diluncurkan, lintasannya cenderung mengambil salah satu dari dua arah. Aset tersebut bisa mengalami fluktuasi naik turun, sebelum akhirnya naik ke level yang lebih tinggi. Atau, bisa juga mengalami koreksi harga terlebih dahulu sebelum akhirnya kembali merangkak naik ke posisi atas.
Di sisi lain, ALGO pertama kali mencetak rekor tertingginya sepanjang masa (all-time high/ATH) tepat setelah diluncurkan pada Juni 2019 silam. Dan sejak saat itu, ALGO telah kesulitan untuk mendaki ke posisi atas. Sekarang, altcoin ini diperdagangkan seharga US$0,31, terpaut sangat jauh di bawah rekor ATH US$3,27.
Ini berarti, harga Algorand perlu naik setidaknya 926% untuk bisa mencapai dan melampaui rekor ATH yang sebelumnya. Nyatanya, memang terlihat ada hasrat kuat dari para investor agar Algorand mencetak rekor baru. Namun, impian itu nampaknya masih jauh dari jangkauan ALGO dalam waktu dekat.
Akibatnya, para investor yang membeli token mereka dengan harga sekitar 20% dari ATH harus menanti lebih lama lagi sebelum mereka dapat membukukan profit. Alamat-alamat ini dikenal sebagai all-time higher, dan saat ini, mereka menyumbang 85% dari seluruh investor ALGO.
Di sisi lain, nyaris 16,1 juta holder ALGO dari total 20 juta tercatat berada di zona “underwater” alias posisi rugi. Dan kemungkinan besar, kondisi ini akan berlanjut. Faktanya, meskipun harga Algorand sekarang bertengger di puncak 16 bulan, hal ini tidak membawa perbaikan sama sekali pada statistik keuntungan mereka.
Pada saat publikasi, metrik titik impas (break-even) menunjukkan perubahan yang sangat kecil selama dua minggu terakhir. Metrik ini menghitung apakah alamat yang memegang ALGO membeli token sebelum atau sesudah harga saat ini guna menentukan total keuntungan dan kerugian.
Sekarang ini, sebanyak 20,6% investor ALGO berada di zona profit, naik dari angka 18,5% dalam tempo 12 hari. Meski begitu, kenaikan sebesar 2,1% dalam total keuntungan ini terbilang kecil mengingat adanya reli harga sebesar 71% selama periode tersebut.
Dengan demikian, secara umum, jika harga Algorand tidak berhasil naik kembali ke atas US$1, peluang bagi para investor untuk mencatat keuntungan nyaris nihil.
Mengapa Belum Cuan dari ALGO justru adalah Hal yang Bagus?
Meskipun harga Algorand mengalami reli, mayoritas investor, seperti yang telah disebutkan, masih berada di zona rugi. Namun, ini bukanlah masalah terbesar bagi altcoin ini. Sebab, minimnya profit berarti minimnya penjualan, sehingga mengurangi tekanan bearish yang biasanya timbul akibat aksi ambil untung.
Kondisi ini memberi peluang bagi ALGO untuk terus naik lebih tinggi dan melanjutkan reli harganya. Harga Algorand sendiri saat ini sudah berada di ambang untuk menembus level resistance US$0,32. Jika berhasil, altcoin ini dapat melanjutkan perjalanannya menuju US$0,35.
Namun, peluang aksi jual tetap ada dan dapat memengaruhi harga altcoin ini. ALGO bisa saja gagal menembus resistance dan turun kembali ke kisaran US$0,30. Adapun hilangnya level support ini akan mematahkan prediksi bullish, menyeret altcoin ini turun ke US$0,28.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan ramalan harga Algorand (ALGO) ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
