Bitcoin (BTC) dihantam tekanan bearish yang signifikan dalam sepekan terakhir. Harganya terjun ke bawah US$90.000 untuk pertama kalinya sejak November 2024. Sepekan terakhir, harga BTC sudah terkoreksi 11% dan kini diperdagangkan mendekati level resistance krusial di US$85.985.
Indikator teknikal memperlihatkan dominasi sentimen bearish. Awan merah menjulang di atas pergerakan harga saat ini dan mulai melebar, mengisyaratkan momentum bearish yang kian kuat. Walaupun tekanan jangka pendek terlihat jelas, sejumlah analis menangkap potensi pemulihan saat garis EMA jangka pendek menunjukkan sinyal kenaikan.
Ichimoku Cloud Bitcoin Tampilkan Pola Bearish
Indikator Ichimoku Cloud pada Bitcoin memperlihatkan sentimen bearish yang mendalam. Awan merah (Kumo) terlihat menjulang di atas pergerakan harga saat ini, menciptakan zona resistance yang perlu BTC terobos guna membalikkan tren. Awan ini juga mulai melebar, menandakan momentum bearish yang semakin intensif.
Leading Span A (garis hijau) berada di bawah Leading Span B (garis merah), semakin memperkuat nuansa bearish. Selain itu, harga diperdagangkan di bawah Tenkan-sen biru (garis konversi) dan Kijun-sen merah (garis dasar), menunjukkan bahwa tren jangka pendek masih terjebak dalam tekanan bearish.

Tenkan-sen terpantau mulai mendatar, yang biasanya menandakan jeda atau konsolidasi dalam tren turun. Namun, garis ini tetap di bawah Kijun-sen, sehingga memperkuat bias bearish yang sudah ada.
Chikou Span hijau (garis tertinggal) berada di bawah pergerakan harga dan awan, mengindikasikan kelanjutan tren bearish. Secara keseluruhan, kecuali BTC berhasil menembus resistance awan dan Tenkan-sen melintasi di atas Kijun-sen, momentum bearish kemungkinan besar akan tetap bertahan.
Crypto Whale BTC Susut dalam 5 Hari Terakhir
Jumlah crypto whale Bitcoin, yang didefinisikan sebagai alamat yang memiliki setidaknya 1.000 BTC, mengalami lonjakan stabil hingga mencapai puncak di 2.054 pada 22 Februari.
Namun, setelah mencapai puncak tersebut, metrik ini mulai menyusut. Jumlahnya saat ini berada di 2.042 alamat whale.
Perlu diketahui, memantau manuver holder besar ini sangatlah penting bagi pelaku pasar. Sebab, whale memiliki pengaruh besar dalam menggerakkan pasar. Pola akumulasi ataupun distribusi mereka kerapkali menjadi sinyal awal pergerakan harga besar, dan konsentrasi mereka memberikan wawasan tentang distribusi kekayaan Bitcoin serta kesehatan jaringan secara keseluruhan.

Fenomena menukiknya jumlah alamat whale baru-baru ini dapat mengindikasikan tekanan jual jangka pendek, karena holder besar ini mungkin melakukan profit-taking atau mendistribusikan ulang kepemilikan mereka ke beberapa wallet untuk tujuan keamanan. Alhasil, ini berpotensi memicu volatilitas harga atau tekanan bearish dalam waktu dekat.
Meskipun terjadi penurunan baru-baru ini, perlu dicatat jumlah whale saat ini sebesar 2.042 masih berada di level yang tinggi secara historis ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Ini menunjukkan minat institusional dan investor bernilai tinggi yang terus solid pada Bitcoin sebagai aset penyimpan nilai jangka panjang. Menurut Tracy Jin, COO MEXC:
“Tren jangka panjang tetap tidak berubah: permintaan institusional dan pengembangan infrastruktur Bitcoin, termasuk ETF dan produk investasi baru, terus memperkuat posisinya. Namun, prospek jangka pendek masih tertekan: pasar sedang mengalami fase likuidasi leverage berlebih dan penurunan selera risiko. Ini sehat untuk perkembangan jangka panjang BTC,” ujar Jin kepada BeInCrypto.
Akankah Bitcoin Kembali ke Level di Atas US$90.000?
Bitcoin saat ini menghadapi resistance substansial di US$85.985. Gagal bertahan di atas level ini bisa memicu pergerakan bearish ke kisaran US$82.000, melanjutkan tren koreksi yang sedang berlangsung.
Dekatnya harga saat ini dengan level resistance ini menciptakan ketegangan yang meningkat di kalangan trader, yang terus mengawasi sinyal arah di pasar yang sangat volatil ini.

Meskipun formasi Exponential Moving Average (EMA) Bitcoin saat ini bernuansa bearish, di mana indikator jangka pendek berada di bawah jangka panjangnya, ada tanda-tanda optimisme yang mulai terlihat.
“Terlepas dari drop saat ini, prospek jangka panjang Bitcoin tetap kokoh. Pemain institusional terus menambah posisi di BTC, dan pengembangan infrastruktur Bitcoin (termasuk ETF baru dan solusi pembayaran) semakin memperkuat statusnya sebagai emas digital. Dalam jangka pendek, harga perlu pulih di atas US$96.000-US$100.000 untuk menegaskan kesiapan pasar menuju kenaikan baru. Namun, jika tekanan jual terus berlanjut, pasar mungkin akan memasuki fase koreksi yang lebih dalam,” ujar Maria Carola, CEO StealthEx.
Lintasan naik pada garis EMA jangka pendek menunjukkan potensi pembalikan tren dalam waktu dekat. Jika crossover bullish ini terjadi, harga Bitcoin bisa mendapatkan momentum untuk menantang resistance di US$93.000.
Breakout di level ini berpotensi mendorong harga menuju target signifikan berikutnya di US$96.375, yang dapat menandakan bermulanya kembali tren naik yang lebih luas, sejalan dengan performa historis Bitcoin yang kuat.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Bitcoin (BTC) menurut analisis di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
