Trusted

Harga Bitcoin (BTC) Catat Kenaikan Enam Minggu Berturut-turut, Apakah Realistis US$40.000 Jadi Target Selanjutnya?

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Harga Bitcoin (BTC) mencapai puncak tahunan baru pada 24 November, namun turun lagi sejak saat itu dan gagal mempertahankan tren naik.
  • Relative Strength Index (RSI) mingguan dan wave count harian sama-sama bullish, mendukung kenaikan harga yang sedang berlangsung.
  • Meski prediksi harga BTC ini bullish, terjadinya breakdown dari pola segitiga jangka pendek saat ini dapat memicu penurunan harga.
  • promo

Harga Bitcoin (BTC) telah membentuk pola candlestick mingguan bullish beruntun sejak dimulainya tren kenaikan pada bulan Oktober.

Harga BTC telah diperdagangkan di dalam pola segitiga simetris sejak November lalu. Lantas, akankah terjadi breakout dari pola tersebut, ataukah tren naik justru akan mengendur?

Bitcoin Cetak Harga Puncak Tahunan Baru

Analisis teknikal pada time frame mingguan menunjukkan bahwa harga BTC telah naik pesat sejak awal Oktober. Selama kenaikan ini, harga berhasil breakout dari garis tren descending resistance yang sudah ada selama 530 hari.

Adapun BTC sendiri sempat mencapai puncak tahunan baru di angka US$38.437 pada 24 November, sebelum kemudian turun tipis lagi.

Perkembangan menarik tentang pergerakan naik ini adalah bahwa BTC telah menciptakan enam pola candlestick mingguan bullish berturut-turut.

Terakhir kali hal semacam ini terjadi adalah pada Oktober 2020 (disorot), ketika siklus bullish sebelumnya dimulai.

Bitcoin (BTC) Price Weekly Movement
Grafik Mingguan BTC/USD | Sumber: TradingView

Para trader pasar menggunakan Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum untuk mengidentifikasi kondisi overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual). Dari situ, trader bisa memutuskan kapan waktu terbaik untuk mengakumulasi atau menjual aset.

Pembacaan di atas 50 dan tren naik menunjukkan bahwa bull masih unggul, sedangkan pembacaan di bawah 50 menunjukkan hal yang sebaliknya.

Adapun pada BTC, RSI sedang naik, tetapi kini masih berada di wilayah overbought (ikon hijau). Kemudian, yang menarik, kali terakhir RSI berada pada level ini (ikon hitam) adalah pada Oktober 2020.

Apa Kata Analis?

Sejumlah trader dan analis kripto di platform X meyakini bahwa laju kenaikan harga Bitcoin akan segera meningkat.

JJCycles berpandangan bullish untuk alasan fundamental dan teknikal.

Bagaimana jika CME (institusi AS) membuka posisi long sebagai lindung nilai untuk persetujuan ETF #Bitcoin spot yang mungkin akan segera terlaksana? Open interest pastinya melonjak di CME dalam beberapa minggu terakhir.

Saat ini, open interest di CME hampir mencapai US$4,5 miliar.

Bitcoin CME
Grafik Open Interest CME | Sumber: X

Dia juga percaya bahwa akumulasi vertikal yang sedang berlangsung akan menghasilkan kenaikan harga. Bob Loukas memiliki pemikiran yang sama persis, dengan menyatakan bahwa akan terjadi pergerakan eksplosif yang akan membawa harga keluar dari tren yang membentuk kemiringan ke atas selama lebih dari 30 hari.

Selanjutnya, analisis yang terakhir datang dari CredibleCrypto. Berbeda dengan dua trader di atas, analis ini berpendapat bahwa kemungkinan bakal terjadi penurunan awal sebelum BTC akhirnya dapat melanjutkan tren naik yang sudah berlangsung sebelumnya.

Akankah Harga Bitcoin Akhirnya Tembus US$40.000?

Teori Elliott Wave (EW) melibatkan analisis pola harga jangka panjang yang berulang dan psikologi investor untuk menentukan arah tren.

Wave count yang paling mungkin menunjukkan bahwa BTC tengah berada dalam gelombang tiga dari kenaikan lima gelombang (putih), yang dimulai pada bulan September. Di samping itu, gelombang tiga telah mengalami perpanjangan.

Pada grafik di bawah ini, sub-wave count ditandai dengan warna hitam, menunjukkan bahwa BTC sekarang tengah berada di dalam sub-gelombang empat. Selain itu, sub-gelombang korektif ini berbentuk segitiga, yang menjadi pola paling umum untuk gelombang ini.

Jika BTC akhirnya berhasil breakout dari segitiga ini, maka harganya berpotensi melesat sebesar 10% ke resistance berikutnya di level US$41.000. Target ini ditentukan dengan memproyeksikan tinggi segitiga ke titik breakout.

Bitcoin (BTC) Price Prediction
Grafik Harian BTC/USDT | Sumber: TradingView

Namun, terlepas dari prediksi harga BTC yang bullish, terjadinya breakdown dari segitiga ini dapat mengakibatkan penurunan harga sedalam 6% menuju level support terdekat di US$35.000.

Bagaimana pendapat Anda tentang potensi kenaikan harga Bitcoin (BTC) menuju US$40.000? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori