Lihat lebih banyak

Harga Bitcoin Hampir Capai US$64.000, Layanan Coinbase Sempat Alami Masalah

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Komunitas kripto geger saat crypto exchange Coinbase sempat down setelah Bitcoin (BTC) menjebol level US$60.000 pada hari Rabu (28/2) malam.
  • Adapun lonjakan harga Bitcoin baru-baru ini terjadi ketika volume perdagangan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot terus meningkat secara dramatis.
  • Ketika harga Bitcoin masih berada di sekitar level US$59.000, Mike Novogratz, CEO Galaxy Digital, mengatakan bahwa BTC sedang dalam fase penemuan harga.
  • promo

Komunitas kripto geger ketika crypto exchange Coinbase sempat mengalami down. Kabar ini mencuat setelah Bitcoin (BTC) melanjutkan kenaikan harga dengan menjebol level di atas US$60.000 pada hari Rabu (28/2) malam.

Harga Bitcoin sempat mencapai level US$63.636 menurut CoinGecko dan US$63.734 menurut CoinMarketCap pada hari Kamis (29/2) dini hari. Namun, sekitar satu jam kemudian, harga Bitcoin sempat ambrol ke sekitar level US$59.000.

Hal ini terjadi dalam waktu berdekatan munculnya kabar bahwa crypto exchange Coinbase mengalami crash sehingga tidak bisa diakses.

Beberapa pengguna Coinbase mengaku bahwa saldo di akun mereka sempat berubah menjadi US$0. Menanggapi hal ini, pihak Coinbase mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki masalah tersebut.

“Kami menyadari bahwa beberapa pengguna mungkin melihat saldo nol di akun Coinbase mereka dan mungkin mengalami error dalam membeli atau menjual. Kami sedang menyelidiki masalah ini dan akan segera memberikan kabar terbaru. Aset Anda aman,” jelas pihak Coinbase.

Brian Armstrong, co-founder dan CEO Coinbase, mengaku bahwa crypto exchange mereka telah mengalami lonjakan akses sebanyak 10 kali lipat, tetapi permintaan akses pada hari Rabu melebihi angka itu.

“Mempertahankan penyediaan layanan berlebihan itu mahal. Namun, kita harus terus berupaya pada solusi penskalaan otomatis, dan menghilangkan hambatan yang tersisa,” ungkap CEO Coinbase itu.

Dalam perkembangannya, pihak Coinbase mengaku bahwa semua layanan di Coinbase telah dipulihkan, meski tersisa sedikit pelanggan yang masih melihat saldo yang tidak akurat di akun mereka.

Aplikasi Coinbase yang sempat mengalami masalah ini dinilai oleh komunitas kripto sebagai tanda bahwa bull market telah kembali. Hal itu ditandai dengan melonjaknya penggunaan crypto exchange seperti Coinbase secara dramatis.

Saat ini, harga Bitcoin diperdagangkan di sekitar level US$61.4000.

Lonjakan Besar Volume Perdagangan ETF Bitcoin Spot

Adapun lonjakan harga Bitcoin baru-baru ini terjadi ketika volume perdagangan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot terus meningkat secara dramatis.

Pada hari Rabu, 9 ETF Bitcoin spot (tidak termasuk GBTC) kembali mencetak rekor dalam volume perdagangan yang mencapai hampir US$6 miliar.

ETF Bitcoin spot BlackRock (IBIT) memimpin dengan US$3,3 miliar dalam volume perdagangan, sementara volume perdagangan ETF Bitcoin Spot Fidelity (FBTC) mencapai sekitar US$1,4 miliar.

Jika ditambah dengan GBTC, Eric Balchunas, analis ETF senior di Bloomberg Intelligence, memperkirakan volume perdagangan 10 ETF Bitcoin spot mencapai hampir US$8 miliar.

Sementara itu, James Seyffart, rekor baru dalam total volume perdagangan ETF Bitcoin spot dipecahkan pada hari Rabu dengan mencapai sekitar US$7,69 miliar. Rekor sebelumnya, US$4,66 miliar dalam total volume perdagangan, terjadi saat ETF Bitcoin spot diluncurkan pada 11 Januari lalu.

Menariknya, Nate Geraci, Presiden di ETF Store, mengatakan bahwa, “Saat Coinbase sedang down, Anda masih dapat memperdagangkan ETF Bitcoin spot.”

Akankah BTC Ukir ATH Baru sebelum Halving?

Ketika harga Bitcoin masih berada di sekitar level US$59.000, Mike Novogratz, CEO Galaxy Digital, mengatakan bahwa BTC sedang dalam fase penemuan harga.

“Mungkin ini pertama kalinya sejak [Bitcoin] menjadi aset, karena sekarang sebagian besar kekayaan Amerika Serikat (AS) dapat diakses dengan mudah. Sulit untuk memprediksi di mana kita berhenti,” catat CEO Galaxy Digital itu.

Samson Mow, CEO Jan3 yang terkenal mendorong adopsi Bitcoin pada level negara-bangsa, menerangkan bahwa pemicu lonjakan harga Bitcoin secara dramatis sejak hari Senin pekan ini adalah karena tingginya permintaan dibandingkan dengan suplai Bitcoin yang terbatas.

Dia memperkirakan bahwa Bitcoin akan mencapai rekor harga tertinggi sepanjang masa (ATH) baru sebelum Bitcoin halving terjadi pada bulan April mendatang.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori