Aksi harga Bitcoin baru-baru ini menunjukkan beberapa tanda yang mengkhawatirkan, dan mendekati support dengan ancaman pola candlestick Death Cross. Raja kripto ini gagal menembus level resistance kunci, membuatnya rentan terhadap penurunan lebih lanjut.
Seiring Bitcoin mendekati level support US$80.000, potensi terjadinya Death Cross semakin besar, meningkatkan sentimen bearish di pasar.
Investor Bitcoin Nampaknya Skeptis
Short-Term Holders (STHs), yang membeli pada harga lebih tinggi, terutama bertanggung jawab atas kerugian yang sedang berlangsung. Para investor ini aktif mencatat kerugian sebagai respons terhadap kondisi pasar Bitcoin yang volatil. Hal ini mencerminkan lingkungan di luar prediksi yang membuat investor baru kesulitan untuk menavigasi.
Sementara itu, Long-Term Holders (LTHs) terus merealisasikan keuntungan, memanfaatkan kehadiran mereka yang lebih lama di pasar. Namun, kondisi pasar saat ini menunjukkan stagnasi dalam arus modal baru, dengan keuntungan LTH seimbang dengan kerugian STH. Ini menciptakan permintaan dan resistance yang lebih lemah, menandakan potensi perlambatan dalam momentum harga.
Mempertahankan optimisme di pasar biasanya memerlukan arus modal yang konsisten, namun pasar sekarang nampaknya kekurangan dukungan penting tersebut. Sentimen keseluruhan mencerminkan sikap netral, dengan pengambilan keuntungan dan realisasi kerugian yang seimbang.

Momentum makro raja kripto menunjukkan tanda-tanda tekanan bearish tambahan, terutama dengan Exponential Moving Averages (EMAs). EMA 200-hari kurang dari 3% dari menyeberangi indikator EMA 50-hari, yang akan menghasilkan Death Cross. Pola candlestick teknikal ini secara historis menandakan koreksi signifikan dalam harga, menandai potensi akhir dari Golden Cross Bitcoin yang telah berlangsung selama 18 bulan.

Seiring indikator EMA mendekati titik kritis ini, trader dan investor mengamati dengan cermat setiap tanda koreksi. Ketakutan akan Death Cross membawa kekhawatiran lebih lanjut terhadap stabilitas harga Bitcoin. Jika EMA 50-hari menyeberang di bawah EMA 200-hari, ini bisa memicu lebih banyak penjualan, memperkuat sentime atau sinyal bearish di pasar.
Simak analisis lengkap untuk prediksi harga Bitcoin 2025.
Apakah Harga BTC Siap Untuk Penurunan Lebih Lanjut?
Harga Bitcoin saat ini berada pada US$82.248, mendekati level support psikologis kunci US$80.000. Meskipun ada upaya untuk breakout, Bitcoin gagal bergerak melampaui pola wedge menurun yang melebar selama dua bulan. Pola ini menunjukkan bahwa Bitcoin bisa berada di ambang penurunan lebih lanjut.
Jika momentum penurunan berlanjut, Bitcoin kemungkinan akan jatuh melalui level support US$80.000 dan mendekati US$76.741. Skenario ini akan memperkuat pandangan bearish, terutama mengingat indikator teknis dan kurangnya dukungan pembelian yang kuat. Penurunan di bawah level ini bisa menandakan koreksi yang lebih dalam, dengan potensi penurunan lebih lanjut.

Namun, tesis bearish jangka pendek ini bisa batal jika harga Bitcoin berhasil merebut kembali US$82.761 sebagai support. Jika Bitcoin menembus penghalang US$85.000, ini bisa keluar dari pola saat ini, menandakan potensi pembalikan. Reli kuat di atas US$86.822 akan menunjukkan kelanjutan tren bullish, membatalkan momentum bearish yang saat ini mendominasi pasar.
Bagaimana pendapat Anda tentang harga Bitcoin yang mendekati Death Cross dan risiko melemah? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
