Lihat lebih banyak

Golden Cross: Cara Temukan Sinyal Bullish dalam Trading Crypto

8 mins
Diperbarui oleh Hanum Dewi
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Penggunaan berbagai indikator dalam analisis teknikal untuk perdagangan aset keuangan termasuk saham, forex dan crypto dapat meningkatkan peluang meraih keuntungan. Salah satu pertanda yang trader sering cari adalah sinyal bullish, saat pasar akan mengalami peningkatan. Lantas, golden cross atau perpotongan dari garis rata-rata harga (moving average) jangka pendek dan panjang bisa menjadi konfirmasi tren bullish. Pahami lebih lanjut mengenai indikator golden cross yang dapat berguna dalam trading crypto berikut ini.

Apa itu Golden Cross?

Dalam trading, “Golden Cross” mengacu pada pola atau sinyal yang muncul saat garis rata-rata pergerakan jangka pendek (misalnya, 50 hari) melintasi atau melewati garis rata-rata pergerakan jangka panjang (misalnya, 200 hari) dari bawah ke atas pada grafik harga. Maka, ini dapat menjadi sinyal bullish atau potensi awal dari tren naik yang lebih besar.

Biasanya, trader menganggap Golden Cross sebagai sinyal yang kuat karena mencerminkan perubahan sentimen pasar dari bearish menjadi bullish. Pergerakan harga yang positif di bawah garis rata-rata pergerakan jangka pendek menunjukkan kekuatan yang meningkat. Sementara, ketika garis rata-rata pergerakan jangka pendek melintasi di atas garis rata-rata pergerakan jangka panjang, ini menunjukkan bahwa harga saat ini sedang menguat dan tren naik yang lebih besar mungkin sedang berkembang.

Trader sering menggunakan Golden Cross sebagai sinyal untuk memasuki posisi beli atau untuk mengkonfirmasi tren naik yang ada. Namun, penting untuk mengingat bahwa tidak ada indikator tunggal yang dapat menjamin keberhasilan perdagangan. Juga, trader harus menggunakan analisis teknis dan indikator lainnya serta mempertimbangkan faktor fundamental dan risiko yang terkait dengan setiap perdagangan.

Contoh

Bitcoin. Bitcoin membentuk golden cross pada 5 Februari 2021 saat harga BTC di US$38.000. Rata-rata pergerakan 50 hari melintasi di atas rata-rata pergerakan 200 hari, yang menunjukkan tren bullish. Lalu, pada 14 April 2021, harga BTC naik mencapai US$64.921 atau naik 70,8%. Bitcoin kemudian mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar US$68.789 pada 8 November 2021.

Golden Cross pada harga BTC/USD ketika moving average 50 dan 200 berpotongan. Sumber: TradingView
Golden Cross pada harga BTC/USD ketika Moving Average 50 dan 200 berpotongan. Sumber: TradingView

Seperti yang terlihat, golden cross telah menjadi sinyal yang cukup andal untuk memprediksi tren bullish di pasar crypto. Namun, penting untuk mengingat bahwa indikator ini tidak selalu akurat. Selalu lebih baik menggunakan beberapa indikator bersama-sama untuk mengkonfirmasi tren.

Mulai Analisis Teknikal

Cara menentukan Golden Cross

Untuk mengidentifikasi Golden Cross, trader perlu mengamati grafik harga dan garis rata-rata pergerakan sesuai dengan tipe trading crypto masing-masing. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengidentifikasi Golden Cross.

1. Tentukan Periode waktu

Pertama-tama, pilih periode waktu yang sesuai untuk garis rata-rata pergerakan jangka pendek (misalnya, 50 hari) dan jangka panjang (misalnya, 200 hari) sesuai dengan strategi trading kamu. Ubah periode ini tergantung pada preferensi dan gaya trading crypto kamu.

  • Trader jangka pendek (short-term trader) mungkin lebih memilih menggunakan periode waktu yang lebih pendek, seperti rata-rata pergerakan 50 hari dan 100 hari. Ini akan membantu mereka mengidentifikasi tren jangka pendek.
  • Trader jangka panjang (long term trader) bisa saja lebih memilih menggunakan periode waktu yang lebih lama, seperti rata-rata pergerakan 200 hari dan 500 hari. Ini akan membantu mereka mengidentifikasi tren jangka panjang.
  • Swing trader mungkin lebih memilih menggunakan periode waktu menengah, seperti rata-rata pergerakan 100 hari dan 200 hari. Ini akan membantu mereka mengidentifikasi tren menengah.

2. Lihat Posisi Moving Average

Selanjutnya, perhatikan posisi garis rata-rata pergerakan (moving average) jangka pendek dan jangka panjang di grafik harga. Jika garis rata-rata pergerakan jangka pendek (misalnya, MA 50) mulai bergerak dari bawah dan melintasi garis rata-rata pergerakan jangka panjang (misalnya, MA 200) dari bawah ke atas, ini adalah indikasi terjadinya Golden Cross.

3. Pakai Indikator Teknikal Pendukung Golden Cross

Lalu, setelah melihat perpotongan garis rata-rata pergerakan, lakukan konfirmasi sinyal dengan mempertimbangkan faktor-faktor tambahan. Untuk mendapatkan konfirmasi, perhatikan hal-hal seperti volume perdagangan yang meningkat, indikator momentum seperti RSI (Relative Strength Index), atau pola candlestick yang menunjukkan kekuatan bullish. Berikut sejumlah indikator yang dapat mengkonfirmasi bullish trend setelah Golden Cross:

  • Relative Strength Index (RSI). RSI adalah indikator momentum yang mengukur kecepatan dan besarnya perubahan harga. Pembacaan di atas 70 menunjukkan bahwa pasar sudah overbought dan mungkin akan mengalami koreksi. Namun, pembacaan di atas 50 menunjukkan bahwa pasar sudah oversold dan mungkin akan rebound.
  • Moving Average Convergence Divergence (MACD). MACD adalah indikator yang mengikuti tren dan menggunakan moving average untuk mengidentifikasi perubahan momentum. Crossover bullish terjadi ketika garis MACD melewati garis sinyal. Ini menunjukkan bahwa momentum beralih ke arah pembeli.
  • Bollinger Bands. Bollinger Bands adalah indikator volatilitas yang menggunakan moving average untuk mengidentifikasi ketika pasar menjadi overbought atau oversold. Ketika harga keluar dari Upper Bollinger Band, itu bisa menjadi tanda bahwa pembeli sedang mengontrol.
  • Volume. Volume adalah jumlah aset yang diperdagangkan dalam periode waktu tertentu. Peningkatan volume bisa menjadi tanda bahwa ada lebih banyak minat beli di pasar, yang dapat mengkonfirmasi tren bullish.

Penting untuk mencatat bahwa indikator tidak selalu menjadi sinyal yang andal. Ada saat-saat ketika golden cross berlanjut dengan pasar bearish. Namun, secara keseluruhan, indikator analisis teknikal ini memiliki catatan yang baik dalam memprediksi tren bullish di pasar crypto.

BELI CRYPTO

Golden Cross vs Death Cross

Perpotongan antara dua garis harga rata-rata (moving average) tidaklah selalu memberi sinyal bullish, ada juga yang mengindikasikan sinyal bearish yaitu death cross. Golden cross dan death cross adalah indikator teknikal yang berguna untuk mengidentifikasi tren potensial di pasar saham. Keduanya berdasarkan pada rata-rata pergerakan, tetapi memberikan sinyal yang berbeda.

Golden cross adalah sinyal bullish yang terjadi ketika rata-rata pergerakan 50 hari melintasi di atas rata-rata pergerakan 200 hari. Ini menunjukkan bahwa tren jangka pendek sekarang sejalan dengan tren jangka panjang, yang bullish.

Sementara itu, death cross adalah sinyal bearish yang terjadi ketika rata-rata pergerakan 50 hari melintasi di bawah rata-rata pergerakan 200 hari. Ini menunjukkan bahwa tren jangka pendek sekarang sejalan dengan tren jangka panjang, yang bearish.

FiturGolden crossDeath cross
SinyalBullishBearish
Kapan terjadimoving average 50 melintasi di atas garis moving average 200moving average 50 melintasi di bawah garis moving average 200
InterpretasiTren jangka pendek sejalan dengan tren jangka panjang, yaitu bullish.Tren jangka pendek sejalan dengan tren jangka panjang, yaitu bearish.
Moving average yang umum digunakanMoving average 50 hari dan 200 hariMoving average 50 hari dan 200 hari
AkurasiTidak selalu akurat, tetapi punya riwayat yang baik dalam memprediksi tren bullish Tidak selalu akurat, tetapi punya riwayat yang baik dalam memprediksi tren bearish
Sangat baik untuk kombinasi dengan indikator teknikal lainnya YaYa

Risiko

Meskipun Golden Cross dapat memberikan sinyal yang berguna dalam trading crypto, seperti yang ada pada setiap metode analisis teknis, ada risiko yang harus trader perhatikan. Berikut adalah beberapa risiko yang terkait dengan penggunaan Golden Cross:

  • Sinyal palsu: Terkadang, indikator dapat menghasilkan sinyal palsu di mana harga tidak bergerak sesuai dengan harapan setelah terjadinya perpotongan. Ini bisa terjadi terutama dalam pasar yang tidak stabil atau sideways (tanpa tren yang jelas). Sinyal palsu dapat mengakibatkan kerugian jika trader mengambil tindakan trading berdasarkan sinyal tersebut tanpa konfirmasi tambahan.
  • Terlambat mengidentifikasi perubahan tren: Banyak yang menyebutnya sebagai lagging indicator, yang berarti sinyalnya muncul setelah pergerakan harga terjadi. Ini berarti trader mungkin melewatkan sebagian besar kenaikan harga yang terjadi sebelum terjadinya perpotongan, atau mungkin terjebak dalam tren turun yang telah mulai sebelum terjadinya Death Cross. Ini terkait dengan keterlambatan dalam reaksi terhadap perubahan tren.
  • Pasar yang tidak teratur atau volatil: Di pasar yang tidak teratur atau volatil, seperti pasar cryptocurrency, perpotongan garis ini dapat memberikan sinyal yang kurang akurat. Pergerakan harga yang cepat dan tajam, atau fluktuasi harga yang tinggi, dapat menyebabkan sinyal Golden Cross menjadi kurang relevan atau berpotensi menghasilkan sinyal palsu.
  • Over-optimization: Penggunaan Golden Cross yang berlebihan atau mencoba untuk mengatur parameter yang tepat untuk mencocokkan setiap situasi pasar dapat menyebabkan over-optimization. Hal ini dapat mengarah pada strategi yang terlalu spesifik dan tidak berlaku secara umum, sehingga mengurangi kegunaannya dalam kondisi pasar yang berbeda.

Penting untuk mengingat bahwa indikator teknis tunggal, termasuk Golden Cross, tidak sepenuhnya andal untuk membuat keputusan trading. Karena itu, trader harus menggunakan analisis teknikal ini sebagai alat bantu dalam konteks analisis yang lebih luas, termasuk faktor fundamental, manajemen risiko, dan konfirmasi dari indikator lain serta analisis tambahan.

BACA JUGA

Tips Menggunakan Golden Cross

Selalu ingat bahwa tidak ada satu indikator teknis pun yang benar-benar tidak bisa salah. Makanya, menggunakan beberapa indikator bersama-sama untuk mengkonfirmasi tren. Dengan menggunakan kombinasi indikator teknis, trader dapat meningkatkan peluang mereka dalam membuat keputusan trading crypto yang cukup informasi.

Berikut adalah beberapa tips tambahan untuk menggunakan indikator teknis untuk mengkonfirmasi tren bullish setelah golden cross:

  • Gunakan beberapa indikator. Seperti penjelasan di atas, selalu lebih baik menggunakan beberapa indikator bersama-sama untuk mengkonfirmasi tren. Ini akan membantu mengurangi risiko sinyal palsu.
  • Pertimbangkan konteks pasar. Golden cross lebih mungkin menjadi sinyal yang andal jika terjadi di lingkungan pasar bullish. Jika pasar sudah dalam tren turun, indikator ini mungkin tidak menjadi sinyal yang cukup andal.
  • Ambil keuntungan saat tren terkonfirmasi. Setelah tren bullish terkonfirmasi, penting untuk mengambil keuntungan (take profit). Ini akan membantu mengunci keuntungan dan mengurangi risiko kerugian.

TRADING CRYPTO

Kesimpulan

Golden Cross adalah pola atau sinyal yang muncul saat garis rata-rata pergerakan jangka pendek melintasi garis rata-rata pergerakan jangka panjang dari bawah ke atas pada grafik harga. Lantas, ini dapat menjadi sinyal bullish atau potensi awal dari tren naik yang lebih besar. Dalam trading crypto, Golden Cross dapat menjadi indikator yang berguna untuk memprediksi tren bullish dan menjadi referensi dalam pengambilan keputusan trading.

Namun, trader harus mempertimbangkan risiko seperti sinyal palsu, volatilitas pasar, dan keterlambatan dalam mengidentifikasi perubahan tren. Karena itu, gunakan indikator teknikal ini sebagai alat bantu dalam konteks analisis yang lebih luas, termasuk faktor fundamental, manajemen risiko, dan konfirmasi dari indikator lain serta analisis tambahan

Pertanyaan yang sering muncul

Apa itu golden cross trading?

Bagaimana cara menghitung golden cross?

Timeframe terbaik untuk golden cross?

Bagaimana menggunakan golden cross dalam trading crypto?

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori