Bitcoin (BTC) akhirnya kembali merengkuh level US$99.000 untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua bulan. Momen ini tak ayal memantik semangat di kalangan analis yang memprediksi harga bakal segera menembus ambang US$100.000.
Performa BTC selama sebulan terakhir patut diacungi jempol. Pasalnya, nilainya telah terapresiasi sebesar 31,8%, mencerminkan kebangkitan tajam dari titik terendah pasca perayaan Liberation Day awal April.
Apakah Bitcoin Sedang Incar US$100.000?
Pada sesi awal perdagangan Asia, aset kripto terbesar ini menyentuh harga US$99.388. Ini menjadi titik tertingginya sejak 21 Februari 2025. Pada waktu publikasi, harga Bitcoin terkoreksi menjadi US$98.874. Data dari BeInCrypto menunjukkan bahwa koin ini mengalami penurunan tipis sebesar 0,3% dalam satu jam terakhir.

Kendati demikian, lonjakan ini telah berhasil memantik optimisme bahwa loncatan ke US$100.000 mungkin hanya tinggal menunggu waktu. Pelaku pasar di X (sebelumnya Twitter) turut menggema dalam pandangan serupa.
“Bitcoin kembali mengetuk pintu US$100.000. Tik tok…,” tulis Anthony Pompliano.
Sebelumnya, prediksi dari Bitfinex menyebut bahwa bila Bitcoin mampu bertahan di atas US$95.000, maka kunjungan ulang ke rekor harga tertinggi sepanjang masa (all-time high / ATH) bakal jadi kenyataan. Dan sekarang, ramalan ini nampaknya mulai terwujud karena kini Bitcoin sudah diperdagangkan di atas ambang tersebut.
Terlebih lagi, sejumlah indikator pasar serta perkembangan terbaru turut memperkuat sentimen bullish. Seorang analis mengungkapkan bahwa Bitcoin telah menembus zona harga tempat banyak trader menahan posisi short dengan leverage tinggi.
“Tidak ada resistance signifikan hingga sekitar US$100.000,” terang analis.
Dalam buletin mingguannya, Glassnode juga mencatat bahwa realized cap Bitcoin telah mencapai rekor tertinggi baru di angka US$889 miliar, naik 2,1% dalam sebulan terakhir. Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan para investor serta aliran modal yang masuk.
Perusahaan menunjukkan tanda-tanda kekuatan pasar yang bangkit kembali, dengan arus dana besar mengalir ke Bitcoin, khususnya melalui produk ETF. Dalam dua pekan terakhir, lebih dari US$4,6 miliar telah masuk ke ETF Bitcoin.
“Total AUM yang dikelola oleh ETF spot di AS kini telah mencapai lebih dari 1,171 juta BTC, hanya terpaut 11.000 BTC dari ATH sebesar 1,182 juta BTC,” sorot buletin tersebut.
Adapun lonjakan arus masuk ini secara signifikan telah membalikkan periode arus keluar yang sebelumnya. Dengan demikian, ini semakin menandakan kuatnya permintaan atas Bitcoin.
“Arus masuk ETF yang kokoh, disertai meningkatnya kepercayaan investor, memberikan gambaran tentang hembusan angin yang lebih kencang mendukung pasar Bitcoin,” tambah Glassnode.
Sementara itu, CryptoQuant menyoroti bahwa dalam tiga hari terakhir, jumlah stablecoin yang dikirim ke Binance mengalami lonjakan tajam. Puncaknya terjadi pada 6 Mei, yakni ketika arus masuk mendekati angka US$1 miliar—menjadikannya deposit harian terbesar sejak April.
“Arus masuk stablecoin biasanya mencerminkan kesiapan investor untuk masuk ke pasar, karena aset-aset ini kerap dikirim ke exchange dalam rangka aktivitas beli,” tulis postingan itu.
Di samping itu, pengungkapan cadangan terbaru Binance memperlihatkan tren turun pada kepemilikan beberapa aset kripto besar, termasuk Bitcoin, Ethereum (ETH), BNB (BNB), dan Solana (SOL). Sebaliknya, lonjakan 2,6% pada cadangan Tether (USDT) justru mencolok.
Adapun tren naik dari sisi kepemilikan stablecoin ini mengindikasikan lonjakan likuiditas. Ini menjadi sinyal bahwa kalangan trader saat ini tengah bersiap diri untuk melakukan transaksi pasar di masa mendatang.

Menambah angin segar bagi pasar, dominasi Tether (USDT.D) mencatat drop. Fenomena melandainya USDT.D biasanya menandakan bahwa investor mulai memindahkan dana dari stablecoin ke aset kripto lain, sehingga semakin menyulut reli harga.
Progres regulasi juga menjadi bahan bakar tambahan bagi Bitcoin. Dua rancangan undang-undang (RUU) yang mendukung cadangan Bitcoin telah disahkan, sementara beberapa lainnya terus bergerak maju dalam proses legislasi. Hal ini menunjukkan meningkatnya penerimaan institusional dan juga pemerintah pada Bitcoin.
Seiring Bitcoin mendekati ambang US$100.000, para investor kini tengah mencermati apakah reli ini akan terus berlanjut atau justru terbentur resistance. Dengan kondisi pasar yang saat ini mendukung, komunitas kripto dibuat waspada menanti momen yang bisa menjadi tonggak bersejarah bagi BTC.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi dan analisis harga Bitcoin (BTC) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
