Lihat lebih banyak

Ethereum Capai Titik Tertinggi dalam 10 Minggu Terakhir dan Berubah Jadi Aset Deflasi Lagi

2 mins
Oleh Martin Young
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Harga closing Ethereum berada di level US$1.600.
  • Status penerbitan di jaringannya kembali berubah menjadi deflasi.
  • Nilai transaksi pembayaran untuk Ethereum juga terbilang tinggi.
  • promo

Harga Ethereum (ETH) telah melonjak ke level tertingginya dalam sepuluh minggu terakhir. Selain itu, penerbitan ETH juga kembali ke area deflasi berkat permintaan jaringan yang meningkat.

Harga penutupan Ethereum berada di level US$1.600 pada pagi hari tanggal 16 Januari. Memberikan kontribusi yang lebih lanjut pada kenaikannya di akhir pekan, ETH berhasil menyentuh harga tertingginya sejak tanggal 8 November, dan mencapai US$1.589 pagi ini.

Pada saat publikasi, aset ini telah melesat naik sebanyak 3% selama 24 jam terakhir dan diperdagangkan pada level US$1.568. Selain itu, ETH tercatat juga telah naik lebih dari 30% selama dua minggu terakhir. Aksi kenaikan ETH ini sedikit unggul di atas Bitcoin (BTC) yang juga telah mengukir kenaikan hingga 27% dalam periode yang sama dan 2,1% pada hari itu.

Momentum bullish untuk Ethereum sendiri juga telah meningkat beberapa hanya bulan sebelum agenda upgrade Shanghai berlangsung. Apalagi, upgrade ini nantinya akan memungkinkan para staker untuk melakukan penarikan bertahap pada saldo ETH dalam staking yang sudah tertahan di Beacon Chain selama lebih dari dua tahun.

ETH/USD 1 month - BeInCrypto
Harga ETH/USD dalam 1 bulan terakhir – BeInCrypto

Angka Penerbitan Ethereum Merosot

Fundamental on-chain Ethereum tahun ini juga semakin menguat setelah mereka menjalani tahun 2022 yang buruk. Menurut tracker Ultrasound Money, penerbitan ETH lagi-lagi telah bergeser ke status deflasi. Pada saat itu, mereka melaporkan bahwa pertumbuhan pasokannya saat ini adalah -0,09% per tahun.

Sementara itu, angka burn rate Ethereum saat ini sekitar 732.000 ETH per tahunnya. Sedangkan, tingkat penerbitannya sekitar 622.000 ETH setiap tahun. Dengan kata lain, ada lebih banyak ETH yang dihancurkan daripada diproduksi.

Meskipun demikian, pasar kripto secara keseluruhan masih berada di zona bearish. Jadi, permintaan Ethereum kemungkinan akan meningkat karena ada lebih banyak bull yang kembali. Ketika biaya gasnya naik, hal ini akan berdampak lebih besar pada burn rate-nya. Hasilnya, tingkat deflasi Ethereum menjadi lebih tinggi sementara pasokannya menyusut. Dengan begitu, kondisi ini akan menjadikannya sangat bullish dalam jangka panjang.

Nilai transaksi pembayaran Ethereum juga jauh lebih tinggi daripada Bitcoin. Sejumlah pengamat industri telah melaporkan bahwa bulan ini, nilai transaksi pembayaran untuk Ethereum juga hampir sepuluh kali lebih banyak daripada di jaringan Bitcoin.

Kondisi Aset Kripto Lainnya di Pasaran

Pasar kripto terlihat masih “hijau” selama sesi perdagangan Asia pada Senin (16/1) pagi. Menurut CoinGecko, sejumlah altcoin berhasil memperoleh untung sebanyak 1,7% pada hari itu dan mencapai valuasi US$1,03 triliun.

Momentum positif selama seminggu terakhir telah mendorong pasar kripto ke level tertingginya selama sepuluh minggu terakhir. Selain itu, tren naik ini juga telah berhasil menyapu semua kerugian yang terjadi akibat crash pasca runtuhnya FTX pada awal November lalu.

Beberapa aset kripto yang pagi ini menunjukkan performa yang baik termasuk XRP, Polygon (MATIC), Shiba Inu (SHIB), dan Near Protocol (NEAR).

Bagaimana pendapat Anda tentang pencapaian terbaru Ethereum (ETH) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori