Harga Litecoin (LTC) terjebak dalam tren turun selama beberapa pekan belakangan. Tren turun ini bermuara pada level terendah sejak Februari.
Anehnya, tren turun ini terjadi walaupun tercatat adanya lonjakan akumulasi oleh crypto whale akhir-akhir ini.
Whale Litecoin Belanja LTC
Kinerja harga Litecoin yang buruk sejak pertengahan Mei nyatanya tak menghalangi para whale untuk giat belanja token ini. Adapun hasil pantauan on-chain terhadap aktivitas holder besar menguak adanya lonjakan akumulasi LTC oleh kelompok investor ini.
Sejak awal Juni, jumlah whale LTC yang memegang antara 10.000 sampai 1.000.000 token tercatat melejit 2%. Sebagai konteksnya, kelompok investor ini saat ini terdiri dari 613 alamat, level tertinggi yang terakhir kali tercatat di Maret.
Pada saat publikasi, kelompok investor LTC ini memegang 56% dari total pasokan yang beredar, yaitu 74.675.850 LTC.
Ketika holder besar aset menambah kepemilikan mereka walaupun harga turun, itu bisa jadi karena mereka menafsirkan turunnya harga sebagai peluang beli. Dengan kata lain, mereka percaya aset yang bersangkutan masih undervalued dan bakal mengukir tren naik di masa mendatang.
Namun, untuk setiap kenaikan harga yang signifikan, harus ada pergeseran weighted sentiment LTC. Pada saat publikasi, metrik ini kembali ke nilai -0,021.
Metrik ini bertugas mengukur suasana hati pasar mengenai aset. Saat nilainya di bawah satu, itu artinya aset tersebut tertinggal di belakang sentimen negatif. Ini seringkali merupakan tanda awal penurunan harga yang berkelanjutan.
Harga LTC Terancam Ambruk?
Saat publikasi, LTC diperdagangkan seharga US$71,58. Harga token ini sudah anjlok 17% dalam sebulan terakhir.
Adapun pemantauan pada indikator moving average convergence/divergence (MACD) memberi isyarat soal peluang penurunan harga token yang berkelanjutan. Indikator ini membantu trader menangkap potensi sinyal beli dan jual.
Saat publikasi, garis MACD LTC (biru) berada di bawah garis sinyal (oranye) dan garis nol. Ketika indikator ini menampilkan setelan seperti ini, ini dipandang sebagai sinyal bearish karena moving average (MA) jangka pendek aset ini ada di bawah MA jangka panjang.
Trader menafsirkan kondisi ini sebagai petunjuk untuk menjual aset atau keluar dari posisi long dan membuka posisi short.
Jika tekanan jual makin besar, harga LTC berisiko turun ke US$70,50.
Sementara, bila sentimen bergeser dari bearish ke bullish dan momentum beli merangkak naik, harga token berpotensi terbang ke US$74,61.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Litecoin (LTC) ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.