Solana telah tergelincir sejak mencapai puncak harga US$126 pada tanggal 25 Desember lalu. Pada hari Rabu (3/1), harga SOL sempat ambruk di bawah level US$100.
Lantas, apakah penurunan ini merupakan indikasi dari tren yang akan datang, atau apakah harga SOL akan bangkit lagi? Teruskan membaca untuk mengetahui jawabannya!
Reli Solana Akhirnya Meredup
Sejak berhasil menembus garis tren descending resistance pada Juli 2023, harga SOL telah menanjak. Setelah itu, harganya memvalidasi garis tren yang sama sebagai support pada September (ikon hijau) dan mempercepat laju kenaikan.
Pergerakan naik ini berujung pada tercapainya puncak US$126 pada bulan Desember, mewakili kenaikan sebesar 610% dalam 105 hari. Selain itu, tren naik ini juga menyebabkan terjadinya breakout dari level resistance Fibonacci retracement 0,382, dilihat dari seluruh pergerakan turun sejak capaian rekor ATH.
Namun, tren turun yang terjadi Rabu lalu faktanya telah mengakibatkan harga SOL anjlok di bawah level Fibonacci ini. Alhasil, hal ini membuat aksi breakout yang sebelumnya sebagai sebuah deviasi (lingkaran merah).
Sebagai informasi, RSI adalah indikator momentum yang trader gunakan untuk mengevaluasi apakah pasar dalam kondisi overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual). Berbekal informasi ini, mereka dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk mengakumulasi ataupun menjual suatu aset. Adapun pembacaan di atas 50 dan tren naik menunjukkan bahwa para bull masih unggul. Sementara pembacaan di bawah 50 menunjukkan kondisi yang sebaliknya.
Meskipun RSI SOL saat ini berada di zona overbought yang ekstrem, belum terlihat adanya tanda-tanda pelemahan. Salah satu tanda pelemahan ini umumnya berupa munculnya pola bearish divergence yang memperingatkan tentang area pucuk yang akan datang.
Kapan Harga SOL Bisa Kembali Kunjungi US$100?
Analisis teknikal pada time frame harian mengindikasikan bahwa harga Solana telah memulai sebuah gelombang korektif.
Teori Elliott Wave melibatkan analisis pola harga jangka panjang yang berulang dan psikologi investor untuk menentukan arah tren.
Adapun wave count yang paling mungkin terjadi menunjukkan bahwa harga SOL kini sedang berada di dalam gelombang keempat dari pergerakan naik lima gelombang (putih). Terlebih, RSI harian SOL juga turut mendukung kemungkinan ini karena puncak harga US$126 terjadi bersamaan dengan munculnya pola bearish divergence pada RSI (hijau).
Pada hari Rabu (3/1), harga altcoin ini sempat menyentuh level support Fibonacci retracement 0,382 di US$86 dan mengalami pemantulan (ikon hijau). Terkait hal ini, trader kripto AltcoinSherpa memperhatikan pemantulan tersebut, namun ia kecewa karena level masuk yang dia harapkan tidak tercapai.
Adapun pola yang paling mungkin terjadi untuk gelombang empat biasanya adalah segitiga simetris. Jadi, ada peluang besar bahwa titik bottom telah tersentuh. Selanjutnya, harga akan berkonsolidasi dalam segitiga tersebut sebelum melancarkan breakout.
Jika benar begitu, maka target potensial untuk area pucuk dari pergerakan naik SOL ini adalah di US$180, yakni 85% di atas harga saat ini.
Meskipun prediksi harga SOL ini mengatakan bullish, sebuah breakdown dari segitiga tersebut dapat memicu penurunan sebanyak 26% menuju level support Fibonacci retracement 0,5 di US$73. Selain itu, skenario breakdown ini juga akan sekaligus merampungkan gelombang empat.
Bagaimana pendapat Anda tentang harga Solana (SOL) yang sempat tergelincir ke bawah US$100 ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.