Komunitas kripto dikejutkan dengan adanya sebuah entitas penyedia likuiditas yang menjual SYN, native token dari cross-chain bridge Synapse. Pada gilirannya, hal itu membuat harga token Synapse (SYN) sempat anjlok sekitar 24%.
Sebelum terjadi insiden itu, harga SYN berada di sekitar level US$0,41 pada hari Selasa (5/9) pukul 04:00 WIB. Kemudian, harga SYN jatuh ke level US$0,31 pada pukul 07:50 WIB. Saat ini, harga SYN diperdagangkan di sekitar level US$0,34.
Dalam perkembangannya pada pukul 08:06 WIB, Synapse Labs, kontributor utama pada cross-chain bridge itu, mengatakan bahwa memang ada penyedia likuiditas Synapse yang menjual token SYN mereka dan menghapus likuiditas.
“Kami sedang menyelidiki aktivitas yang tidak biasa dari crypto wallet itu dan berupaya menghubungi mereka,” jelas Synapse Labs.
Pihak Synapse Labs berjanji akan memberikan pembaruan setelah ada informasi lebih lanjut. Selain itu, mereka mengaku tidak ada pelanggaran keamanan pada protokol atau bridge di Synapse.
Sebagai informasi, Synapse Labs memiliki total value locked (TVL) senilai US$122,58 juta dan total bridge volume mencapai sekitar US$42 miliar.
- Baca Juga: Michael Egorov Pendiri Curve Finance, Kontroversi DeFi dan Tumpukan Utang dalam Token CRV
Siapa Entitas yang Jual Token SYN?
Identitas penjual token SYN pada hari Selasa ini belum dapat dikonfirmasi dengan pasti. Namun, sejumlah netizen mengatakan bahwa terduga utama adalah Nima Capital.
Nima Capital adalah kantor keluarga (family office) tunggal dengan platform investasi di ekuitas swasta dan publik. Mereka memiliki mandat yang fleksibel untuk berinvestasi di seluruh struktur modal, di seluruh tahap investasi, dan di vertikal industri mana pun.
Operasi Nima Capital di sektor kripto berfokus pada otomatisasi berbagai fungsi decentralized finance (DeFi) seperti on-chain market making, likuiditas tepat waktu, operasi node, dan perdagangan yang bergantung pada mempool.
Perusahaan ini diklaim sebelumnya telah menjadi salah satu pengguna terbesar di protokol DeFi seperti AAVE, Compound, Yearn, Convex, dan Canto.
Synapse DAO Pernah Jalin Kesepakatan dengan Nima Capital
Sekitar 8 jam yang lalu, Nima Capital dituduh menjual 9 juta token SYN dalam 2 bagian dengan harga US$0,2643 dan US$0,2546 per token atau di bawah harga pasar. Sebagai gantinya, entitas ini mendapatkan 2,3 juta dalam bentuk stablecoin USD Coin (USDC).
Adapun crypto wallet yang diduga terafiliasi dengan Nima Capital menerima sekitar 10 juta token SYN (saat itu bernilai US$8,8 juta) dari perbendaharaan Synapse pada 5 April lalu. Lookonchain, seorang analisis blockchain, mengatakan bahwa crypto wallet yang dimiliki pihak tersebut kini tidak lagi memiliki token SYN.
Selain itu, penyedia likuiditas ini telah menghapus US$37,53 juta likuiditas dalam bentuk stablecoin di Synapse. Hal itu terjadi sekitar hampir 7 bulan setelah sebuah proposal tata kelola di Synapse disetujui. Seharusnya, Nima Capital tetap menyediakan likuiditas bagi Synapse paling tidak hingga pertengahan Februari 2024.
Dalam proposal tata kelola pada 20 Maret lalu, Synapse DAO menggandeng Nima Capital yang menerima hibah token SYN. Hal itu sebagai imbalan atas penguncian likuiditas mereka dalam bentuk stablecoin sebanyak US$40 juta.
Terkait insiden ini, akun Twitter (saat ini bernama X) Hsaka mengolok-olok dengan mengatakan, “Aktor canggih lainnya yang memanfaatkan sandiwara tata kelola DeFi, memperoleh token dari perbendaharaan proyek itu, kemudian mengingkari perjanjian, dan menghapus token tersebut.”
Bagaimana pendapat Anda tentang aksi dumping para penyedia likuiditas dan imbasnya pada harga Synapse (SYN)? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
