Tren naik harga XRP belakangan ini telah mengundang minat investor yang signifikan. Kendati demikian, beberapa indikator teknikal terkini mengindikasikan bahwa tren naik ini tak kan bertahan lama. Akibatnya, hal ini mendorong analis pasar untuk mengantisipasi potensi datangnya tren reversal harga.
Analisis lebih lanjut terhadap angka-angka ini mengungkapkan potensi penurunan harga yang akan datang. Hal ini berisiko mengganggu fase keseimbangan harga saat ini.
- Baca Juga: Kronologi Lengkap Kasus Ripple vs SEC
Volume Perdagangan XRP Susut
Selama periode tanggal 10 Februari – 6 Maret, volume perdagangan harian XRP tercatat sudah meroket lebih dari empat kali lipat. Terlepas dari pertumbuhan aktivitas perdagangan yang mengesankan ini, terjadi tren turun yang cukup mencolok baru-baru ini. Volume perdagangan XRP telah menyusut selama empat hari berturut-turut, yang bermuara pada penurunan signifikan menjadi US$1,5 miliar pada 10 Maret. Angka ini mewakili volume terendah yang pernah XRP cetak lagi sejak 27 Februari.
Adapun pola volume perdagangan ini memberikan gambaran perilaku pasar, utamanya bila dilihat dari hubungan antara volume dan pergerakan harga XRP selama sebulan terakhir. Selama periode ini, ketika volume perdagangan melonjak, harga XRP juga melejit dari US$0,52 menjadi US$0,59.
Naiknya MVRV XRP
Pergerakan metrik MVRV 7 hari untuk XRP terpantau konsisten volatil, dimulai di atas 9% pada 3 Maret. Angkanya turun menjadi hanya 1% pada 8 Maret, kemudian menanjak di atas 6% pada 11 Maret. Adapun MVRV yang tinggi di awal ini berarti para trader meraih profit berlimpah, yang berpotensi memicu aksi jual untuk membukukan profit. Sementara penurunan menjadi 1% menunjukkan menyusutnya nilai pasar XRP atau transaksi dengan harga rendah.
Sebagai informasi, rasio MVRV (Market Value to Realized Value) 7 hari sendiri adalah metrik yang digunakan untuk mengukur rata-rata keuntungan atau kerugian dari aset yang ditransaksikan selama periode tujuh hari. MVRV di atas 0% menunjukkan bahwa, rata-rata, holder yang bertransaksi dalam seminggu terakhir mendapat profit; di bawah 0% berarti mereka menderita kerugian.
Di sisi lain, pemulihan yang terjadi belum lama ini ke level di atas 6% adalah berkat rebound harga yang kuat. Lonjakan MVRV yang tiba-tiba dalam periode singkat seperti ini dapat menjadi tanda bahaya, karena investor bisa saja mulai mencairkan keuntungan mereka. Pada gilirannya, aksi ini dapat memicu tekanan jual.
RSI Alami Pump Baru-baru Ini
RSI XRP meningkat drastis dari angka 35 ke 61 hanya dalam hitungan jam. RSI sebesar 35 faktanya lebih dekat ke zona oversold, mengindikasikan bahwa harga mungkin sudah undervalued atau tekanan jual hampir habis. Hal ini dapat membuat trader mengantisipasi potensi reversal atau pemantulan kembali harga, karena trader mungkin melihat ini sebagai peluang untuk masuk di harga yang lebih murah.
Relative Strength Index (RSI) sendiri adalah indikator momentum yang digunakan dalam analisis teknikal yang mengukur besarnya perubahan harga terkini untuk mengevaluasi kondisi overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual) pada harga aset. Biasanya, angka RSI di atas 70 mengindikasikan bahwa suatu aset mungkin overbought, sementara angka di bawah 30 menunjukkan bahwa aset tersebut mungkin oversold. RSI akan berfluktuasi antara 0 sampai 100, menyediakan sinyal tentang kekuatan internal aset.
Sementara itu, kenaikan cepat ke nilai 61 menandakan momentum beli yang kuat dan pergeseran dari kondisi oversold. Lonjakan tajam semacam ini seringkali bersifat bullish, yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga lebih lanjut jika tren ini berlanjut. Namun, jika RSI terus menanjak dengan pesat dan melewati ambang batas 70, hal ini juga bisa menunjukkan bahwa aset mulai overbought. Selanjutnya, kondisi ini berpeluang memicu pullback jika trader mulai menjual posisi mereka untuk merealisasikan profit.
Tren Saja Mungkin Tak Cukup untuk Harga XRP
Grafik yang tersaji menunjukkan bahwa EMA (Exponential Moving Average) berada dalam keselarasan bullish, dengan EMA jangka pendek di atas EMA jangka panjang. Konfigurasi ini kerap mengindikasikan tren naik, dengan harga di atas EMA kian memperkuat sinyal bullish ini. Semakin curam lereng garis EMA, semakin kuat pula trennya.
Akan tetapi, metrik seperti MVRV dan RSI bisa menghambat berlanjutnya tren naik ini.
Di samping itu, analisis ini juga menyoroti level support dan resistance. Level support di US$0,62 mewakili level harga di mana aset ini sebelumnya telah menemukan minat beli yang signifikan. Sementara itu, level resistance di US$0,72 mewakili titik harga di mana tekanan jual sebelumnya cukup kokoh untuk mencegah harga naik.
Jika harga XRP berhasil bertahan di atas level resistance yang kini menjadi support, ini dapat mengisyaratkan bahwa tren naik mungkin berlanjut. Sebaliknya, jika harganya justru ambruk di bawah level ini, hal tersebut bisa menandakan bahwa breakout tidak akan bertahan. Selain itu, harganya berpotensi turun lagi untuk menguji level support yang lebih rendah di US$0,62, US$0,60, atau bahkan US$0,58.
Bagaimana pendapat Anda tentang potensi harga XRP mengalami koreksi? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
