Stellar (XLM) naik 11% dalam sepekan terakhir, membawa kapitalisasi pasarnya mendekati US$9 miliar di tengah meningkatnya sentimen bullish. Setelah fase konsolidasi, indikator terbaru mengisyaratkan bahwa XLM berpotensi melanjutkan relinya ke level yang lebih tinggi.
Meskipun indikator teknikal seperti RSI dan DMI menunjukkan penguatan dari sisi pembeli, harga belum memasuki zona jenuh beli atau overbought. Hal ini menandakan bahwa masih ada ruang untuk pergerakan naik lebih lanjut.
RSI XLM Pancarkan Sinyal Bullish
Relative Strength Index (RSI) Stellar saat ini berada di level 63,42, melonjak dari 44,21 hanya dalam tiga hari. Indikator ini telah bertahan di atas 55 sejak kemarin (25/3), mencerminkan pergeseran momentum yang signifikan ke zona bullish.
Kenaikan ini mengindikasikan peningkatan minat beli, yang dapat membuka peluang bagi Stellar untuk breakout jika momentum terus menguat.
Namun, meskipun tren naik terlihat jelas, perlu dicatat bahwa RSI Stellar belum menembus level 70 sejak 2 Maret. Ini menunjukkan bahwa meskipun tekanan beli meningkat, aset ini belum mencapai kondisi jenuh beli atau lonjakan momentum yang signifikan dalam hampir satu bulan terakhir.

RSI, atau Relative Strength Index, adalah indikator momentum yang mengukur kecepatan dan besarnya perubahan harga untuk mengevaluasi apakah suatu aset berada dalam kondisi overbought atau oversold.
Skala RSI berkisar dari 0 hingga 100. Angka di atas 70 menandakan kondisi overbought yang berpotensi memicu koreksi, sementara angka di bawah 30 mencerminkan kondisi oversold yang berpotensi memicu rebound harga. Biasanya, kisaran 50 hingga 70 mengindikasikan momentum bullish moderat, sementara 30 hingga 50 menunjukkan kecenderungan bearish.
Dengan RSI XLM yang saat ini berada di 63,42, tren terlihat positif. Namun, kegagalan untuk menembus angka 70 sejak awal Maret bisa menjadi tanda bahwa pasar masih menanti sinyal yang lebih kuat sebelum melakukan dorongan lebih lanjut ke level yang lebih tinggi.
DMI Stellar Beber Pembeli Pegang Kendali Penuh
Grafik Directional Movement Index (DMI) Stellar mengungkapkan bahwa Average Directional Index (ADX) saat ini berada di level 30,63, melonjak tajam dari 16,2 hanya dalam dua hari.
Lonjakan signifikan dalam ADX ini menegaskan bahwa tren sedang mengalami penguatan, menunjukkan bahwa pergerakan harga—baik ke atas maupun ke bawah—sedang memperoleh momentum yang lebih besar. Pada saat yang sama, garis +DI, yang mencerminkan tekanan beli, berada di 21,77, sedikit terkoreksi dari 24,5 kemarin, sementara garis -DI, yang merepresentasikan tekanan jual, juga turun dari 8,65 menjadi 7,34.
Meski terjadi sedikit pelemahan dalam kekuatan beli, jarak yang masih lebar antara garis +DI dan -DI tetap memberikan keunggulan bagi bull, menandakan bahwa tren naik masih dominan meskipun intensitasnya berpotensi mengalami pendinginan.

ADX, atau Average Directional Index, merupakan bagian dari sistem DMI yang bertujuan mengukur kekuatan tren tanpa memandang arahnya. Nilai di bawah 20 biasanya menandakan tren lemah atau tidak ada, sementara angka di atas 25 menunjukkan tren mulai menguat, dan level di atas 30 mengonfirmasi tren yang solid.
Sementara itu, garis +DI dan -DI berperan dalam menentukan arah tren—salah satu yang lebih tinggi mengindikasikan pihak mana yang lebih mendominasi, apakah pembeli (+DI) atau penjual (-DI).
Dengan ADX yang kini melampaui 30 dan +DI yang masih betah berada di atas -DI, Stellar nampaknya berada dalam tren naik yang kokoh. Namun, koreksi kecil pada +DI baru-baru ini bisa menjadi sinyal awal bahwa momentum mulai melemah, menjadikan beberapa hari ke depan sebagai periode krusial untuk menentukan apakah bull mampu mempertahankan kendali.
Bisakah XLM Breakout ke Atas US$0,40 pada April?
Garis Exponential Moving Average (EMA) Stellar mulai menunjukkan tanda-tanda potensi lonjakan, dengan moving average (MA) jangka pendek mendekati persilangan ke atas terhadap garis jangka panjang.
Jika persilangan (crossover) ini terjadi, pola “golden cross” yang bullish akan terbentuk, seringkali dianggap sebagai sinyal kuat bahwa tren naik akan berlanjut.
Struktur teknikal ini dapat membuka peluang bagi Stellar untuk naik menuju level US$0,30, dengan target apresiasi lebih lanjut di sekitar US$0,349 dan US$0,375 jika momentum terus bertambah. Hal ini bisa memberi peluang bagi XLM untuk menembus US$0,40 pada bulan April.

Konvergensi EMA ini mencerminkan peningkatan tekanan beli yang, jika didukung oleh aksi harga yang lebih tinggi, berpotensi menghasilkan breakout dalam waktu dekat.
Namun, jika golden cross yang diantisipasi gagal terwujud dan justru terbentuk tren turun, Stellar kemungkinan akan menguji level support di sekitar US$0,27.
Jika support ini gagal bertahan, tekanan jual dapat membawa harga turun lebih jauh menuju US$0,25, dan jika tekanan jual semakin intens, XLM bahkan bisa jatuh hingga menyentuh US$0,22.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi dan analisis harga Stellar Lumens (XLM) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
