Peluncuran mainnet Pi Network pada Kamis (20/2) lalu telah memantik spekulasi luas mengenai valuasinya. Proyeksinya berkisar dari prediksi konservatif hingga skenario yang sangat optimistis.
Artikel ini menyajikan empat perspektif utama tentang potensi nilai pasar Pi Network, berdasarkan perkembangan terbaru dan analisis pakar.
Valuasi Konservatif Berdasarkan Proyek Serupa
Pi Network memiliki kemiripan dengan proyek seperti Hamster Kombat (HMSTR). Keduanya sama-sama mengadopsi model tap-to-earn dan menarik basis pengguna besar, kebanyakan adalah pemula di dunia kripto, dengan harapan mendapat keuntungan finansial signifikan.
Namun, data historis menunjukkan bahwa proyek semacam ini cenderung mengalami koreksi harga tajam setelah peluncuran. Analis DeFi, Crypto King, memperingatkan agar tidak memiliki ekspektasi berlebihan, menegaskan bahwa harga listing Pi kecil kemungkinan menyentuh US$30-US$40, atau bahkan US$5. Seperti dilaporkan oleh BeInCrypto, token tersebut memulai debutnya di harga US$2.
- Baca Juga: Cara Beli Koin Pi Network: Panduan Singkat
“Saya ingin melihat orang-orang mendapat keuntungan signifikan dari Pi, tetapi saya tidak bisa menolerir harga palsu. Saya masih ingat ada yang mengambil pinjaman besar untuk membeli mobil dengan harapan meraup keuntungan dari airdrop HMSTR, namun akhirnya terpaksa menjual mobilnya,” tulis Crypto King.
Ia juga memperkirakan bahwa koin PI dari Pi Network akan diperdagangkan sebentar di angka US$1 sebelum merosot lebih jauh. Saat publikasi, PI diperdagangkan seharga US$0,668 di exchange OKX, mewakili penurunan hampir 60% sejak pembukaan sesi perdagangan hari Jumat.
Valuasi Berdasarkan Teknologi Dasar
Arsitektur Pi Network sebagian besar didasarkan pada blockchain Stellar dengan beberapa modifikasi. Native token Stellar, XLM, memiliki fully diluted valuation (FDV) sekitar US$17 miliar.
Sebaliknya, FDV Pi mencapai US$65 miliar, menimbulkan tanda tanya mengenai valuasinya dibandingkan fondasi teknologinya.
Kesenjangan ini mengindikasikan bahwa harga Pi bisa terkoreksi hingga 70% agar lebih selaras dengan FDV XLM. Ini menunjukkan potensi penurunan harga yang signifikan di masa mendatang.
Kekhawatiran Inflasi dan Pengembangan Ekosistem
Whitepaper Pi Network menyatakan kemungkinan inflasi berlanjut setelah total suplai sirkulasi mencapai 100 miliar token.
“Untuk menjaga kesehatan jaringan dan ekosistem, Pi Network mungkin harus menjawab pertanyaan apakah inflasi perlu dilanjutkan setelah distribusi 100 miliar Pi selesai,” tulis whitepaper tersebut.
Selain itu, kurangnya aplikasi unggulan dalam ekosistem Pi dapat berdampak negatif pada valuasi token, mengingat utilitas dan permintaan adalah pendorong utama valuasi aset kripto.
Hipotesis Global Consensus Value (GCV)
Beberapa pendukung mengajukan hipotesis Global Consensus Value (GCV) senilai US$314.159 per token Pi dalam komunitas Pi Network. Mereka terinspirasi dari konstanta matematika π (sekitar 3,14159). Namun, sebagian lainnya menyatakan bahwa Pi sebaiknya melalui proses price discovery alami seperti yang terjadi pada Bitcoin dan Ethereum.
“GCV adalah visi, bukan harga pasar. Pi kemungkinan besar akan dimulai pada nilai tukar rendah dan meningkat secara bertahap seiring adopsi yang meluas,” ungkap salah satu pengguna di X.
Ini mencuat di tengah kekhawatiran bahwa valuasi Pi saat ini di centralized exchange (CEX) bersifat spekulatif dan rentan akan manipulasi. Dengan analis yang memproyeksikan kemungkinan koreksi harga pasca peluncuran mainnet, sejumlah pihak berpendapat bahwa tim inti Pi mungkin akan mengambil langkah radikal dengan membakar token yang diperdagangkan secara ilegal di luar aturan jaringan.
“Tim Inti kemungkinan akan mengawasi dan mengendalikan manipulasi pasar spekulatif dengan ketat serta dapat membakar (menyita) Pi yang diperdagangkan melanggar ketentuannya,” terang seorang pengguna di X.
Kendati demikian, hipotesis ini belum didukung data empiris dan dianggap terlalu ambisius oleh banyak pihak. Hal ini terutama karena ekosistem Pi Network masih dalam tahap awal dan belum memiliki aplikasi dunia nyata yang substansial.
Walaupun demikian, penilaian simbolis ini tetap menarik perhatian di media sosial. Para pendukungnya mengeklaim bahwa kelangkaan dan potensi ekonomi Pi bisa membenarkan valuasi tinggi tersebut.
Di sisi lain, peluncuran mainnet Pi Network pada 20 Februari 2025 menorehkan tonggak bersejarah. Seperti diungkapkan BeInCrypto, peristiwa ini melahirkan crypto airdrop terbesar dengan valuasi mencapai US$12,6 miliar. Meski demikian, indikator pasar memperlihatkan momentum yang melemah, mencerminkan pergeseran dari tekanan beli yang agresif ke sikap pasar yang lebih waspada.
Menambah panas kontroversi, CEO Bybit exchange Ben Zhou kembali menyuarakan skeptisismenya terhadap Pi Network. Dia merujuk pada peringatan tahun 2023 dari otoritas Cina yang menganggap proyek ini sebagai “skema piramida” yang membidik kelompok rentan.
“Soal PI, jika Anda masih berniat untuk sesekali menjejakkan kaki di daratan, saya sarankan untuk tidak melaporkan ataupun menyentuhnya,” ujar analis kripto Colin Wu baru-baru ini.
Pernyataan ini menggambarkan perdebatan yang tak kunjung usai dalam komunitas aset digital terkait legitimasi dan prospek jangka panjang Pi.
Bagaimana pendapat Anda tentang 4 hipotesis tentang valuasi Pi Network ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
