Pendiri Cardano Charles Hoskinson percaya Bitcoin mampu mencetak harga US$250.000 paling cepat akhir tahun ini. Ia menyebut bahwa dampak tarif sudah tecermin di pasar, dan pengumuman baru ke depan kemungkinan besar hanya akan jadi kebijakan “tanpa efek” bagi pasar kripto.
Dalam jangka pendek, ia memprediksi pasar kripto bakal tersendat selama tiga hingga lima bulan, seiring dunia keuangan konvensional mencari tatanan baru. Namun setelahnya, kemampuan Bitcoin melintas batas geografis akan menjadikannya unggul dibanding lembaga perdagangan dan perbankan lama.
Apa Alasan Hoskinson Bertaruh pada Bitcoin?
Ancaman tarif dari Trump belakangan mengacaukan berhasil pasar kripto. Volatilitas memang sudah jadi ciri khasnya, namun dinamika naik-turun tarif kian memperparah ketidakpastian di ranah aset digital.
Meski demikian, Hoskinson memilih langkah berani: memproyeksikan harga Bitcoin bisa melesat ke US$250.000:
“Kripto menguntungkan dalam jangka panjang. Satu-satunya jalan menuju globalisasi ya lewat kripto. Kalau Anda ingin berbisnis dengan negara-negara yang tak disenangi AS, Rusia, [atau] Cina… Anda tidak bisa lagi melakukannya melalui lembaga dagang atau bank lama. Jalurnya tinggal kripto. Saya kira Bitcoin bakal melampaui US$250.000 akhir tahun ini atau awal tahun depan,” prediksi Hoskinson.
Pada dasarnya, proyeksi bullish Hoskinson terkait kenaikan harga Bitcoin berpijak pada akar industri ini sendiri: desentralisasi dan anonimitas. Bitcoin lahir dari reruntuhan krisis 2008 sebagai antitesis terhadap kekuasaan sewenang-wenang lembaga keuangan klasik.
Apabila tarif Trump betulan meruntuhkan sistem perdagangan global, Bitcoin bisa mengisi kekosongan itu.
Sudah lumrah Bitcoin jadi alat bagi negara-negara untuk menghindari sanksi AS, namun menurut Hoskinson, itu hanya sebagian kecil dari argumen besarnya. Ironisnya, untuk jangka pendek, ia justru menyebut tarif bakal “tanpa efek”.
Hoskinson menilai bahwa pasar akan menyesuaikan diri dengan situasi baru, lalu dana murah akan mengalir deras ke kripto. Di sisi lain, regulasi stablecoin di AS bakal menyokong proses ini.
Namun, keuntungan jangka pendek itu cuma bagian dari kepingan puzzle besar. Hoskinson meyakini bahwa tarif, perang Rusia-Ukraina, dan berbagai variabel lainnya adalah pemantik keruntuhan global yang bisa dimanfaatkan oleh Bitcoin.
Industri kripto saat ini memang lebih terintegrasi dengan dunia finansial konvensional dibanding sebelumnya, membuatnya lebih rentan terhadap guncangan ekonomi makro.
Di sisi lain, adopsi juga kian masif. Ini terbukti dari jumlah holder yang tumbuh 13% dari tahun ke tahun. Basis pengguna Bitcoin bisa memanfaatkan apa yang Hoskinson sebut sebagai “gelombang minat spekulasi raksasa” di penghujung tahun.
Posisi internasional aset ini akan melindunginya dari ketergantungan berlebihan terhadap spekulasi semata.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis Hoskinson soal prospek Bitcoin ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
