Trusted

Ikut Angkat Bicara, Mantan Presiden FTX US Bongkar ‘Aib’ SBF

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Melalui sebuah utas pada akun Twitter miliknya, Brett Harrison, mantan Presiden FTX US, berbagi pengalamannya negatifnya selama bekerja dengan Sam Bankman-Fried (SBF).
  • Harrison menuduh SBF menunjukkan perilaku yang tidak stabil secara emosional, menghindari konflik, menolak kritik, dan bahkan mengisolasi dirinya dari komunikasi dalam pengambilan keputusan penting.
  • Usai hengkang dari FTX US, menurut kabar terbaru, Brett Harrison kini sedang mencoba mengumpulkan pendanaan untuk perusahaan rintisan kripto yang ia dirikan.
  • promo

Brett Harrison, mantan Presiden FTX US, berbagi pengalamannya negatifnya bekerja dengan Sam Bankman-Fried (SBF) dan menjelaskan mengapa dia harus meninggalkan perusahaan itu.

Perlu diketahui, Brett Harrison mengundurkan diri dari posisinya di FTX pada 27 September 2022. Dalam 49 cuitan Twitter yang dibagikan pada hari Minggu (15/1), dia menuduh SBF menunjukkan perilaku yang tidak stabil secara emosional, menghindari konflik, menolak kritik, dan bahkan mengisolasi dirinya dari komunikasi dalam pengambilan keputusan penting.

“Hubungan saya dengan SBF dan para wakilnya di FTX telah mencapai titik kehancuran total, setelah berbulan-bulan berselisih tentang praktik manajemen di FTX,” jelas Brett Harrison.

Bongkar Kepribadian SBF

Sam Bankman-Fried mendirikan Alameda untuk arbitrage trading

Eks Presiden FTX US itu menceritakan tentang pengalamannya bekerja bersama SBF di Jane Street yang merupakan perusahaan perdagangan kuantitatif. Di tempat itu, SBF dinilai tampak seperti trader yang menjanjikan, serta orang yang sensitif dan intelektual.

Selama beberapa bulan pertamanya sebagai Presiden FTX US, Brett Harrison membantu memperluas tim FTX di Amerika Serikat (AS) dan memperkuat hubungan profesional seperti dengan LedgerX.

“[Namun,] 6 bulan setelah bekerja di FTX, retakan yang jelas mulai terbentuk dalam hubungan saya dengan SBF. Sekitar saat itu, saya mulai menganjurkan dengan kuat untuk menetapkan ‘pemisahan dan kemandirian’ bagi tim eksekutif, hukum, dan pengembangan FTX US. SBF tidak setuju [dengan hal itu],” cerita Brett Harrison.

Sementara itu, SBF dinilai jarang terlibat dalam operasi bisnis FTX US yang beroperasi di market AS, tetapi keputusan yang memengaruhi FTX US justru datang tanpa peringatan dari Bahama yang merupakan basis utama FTX global. Terkait hal ini, Brett Harrison ingin menyoroti adanya sentralisasi dan kurangnya kemandirian bagi FTX US.

Brett Harrison mengaku, “Saya melihat dalam konflik awal itu rasa tidak aman dan keras kepala totalnya [SBF] ketika keputusannya dipertanyakan, kedengkiannya, dan ketidakstabilan temperamennya. Saya menyadari bahwa dia bukanlah orang yang saya ingat.”

SBF Ancam Akan Hancurkan Reputasi Brett Harrison

Sam Bankman-Fried pendiri FTX dan Alameda Research | SBF

Setelah permusuhan lebih lanjut di tempat kerja selama 5 bulan, Brett Harrison memutuskan untuk melakukan satu upaya terakhir untuk sebuah perubahan.

Pada bulan ke-11 di FTX US, dia menulis keluhan resmi yang merinci hambatan terbesar FTX untuk sukses dan bahwa dia akan mengundurkan diri, jika hal itu tidak ditangani.

“Sebagai tanggapan, saya diancam atas nama SBF bahwa saya akan dipecat dan bahwa SBF akan menghancurkan reputasi profesional saya. Saya diperintahkan untuk secara resmi mencabut apa yang telah saya tulis dan menyampaikan permintaan maaf kepada SBF yang telah disusun untuk saya,” kata Brett Harrison.

Peristiwa itu memperkuat keputusannya untuk keluar dari FTX. Dia menyadari bahwa kepergian mendadak akan berbahaya bagi FTX dan FTX US. Jadi, dia ingin memosisikan FTX dengan sebaik-baiknya untuk kesuksesan di masa depan setelah keluar dengan menyelesaikan tugas-tugasnya.

Pada akhirnya, Brett Harrison tiba pada pernyataan yang cukup menohok.

“Saya tidak pernah menyangka bahwa yang mendasari masalah semacam ini adalah penipuan bernilai miliaran dolar AS. Jelas dari apa yang telah dipublikasikan bahwa skema tersebut dipegang erat oleh SBF dan lingkaran dalamnya di FTX.com dan Alameda, entitas yang bukan tempat saya terlibat, begitu pula eksekutif lain di FTX US,” terangnya.

Langkah Terbaru Brett Harrison: Mendirikan Startup Kripto

Pada 2 Desember 2022, Brett Harrison dikabarkan sedang mencoba mengumpulkan pendanaan untuk startup kripto yang dia dirikan. Perusahaan baru ini menyediakan layanan manajemen pesanan (order management) dan pengembangan algoritma untuk market decentralized finance (DeFi).

The Information melaporkan bahwa dia setidaknya berencana mengumpulkan US$6 juta dengan valuasi perusahaan sekitar US$60 juta. Sementara sumber Bloomberg menjelaskan bahwa target penggalangan dana itu bisa mencapai US$10 juta dengan valuasi perusahaan sekitar US$100 juta.

Dalam perkembangannya pada hari Minggu (15/1) kemarin, Anthony Scaramucci mengatakan bahwa dia akan menggunakan uangnya sendiri untuk berinvestasi di perusahaan yang didirikan Brett Harrison. Sebagai informasi, FTX Ventures yang telah runtuh bersama kerajaan kripto SBF, pada September 20222 mengambil 30% saham di SkyBridge Capital yang dipimpin oleh Anthony Scaramucci.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori