Lihat lebih banyak

Jika Donald Trump Menang Pilpres AS Lagi, Bagaimana Imbasnya ke Harga Bitcoin?

3 mins
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • DWS Group memperingatkan akan adanya inflasi dan kenaikan imbal hasil obligasi bila Trump terpilih kembali menjadi presiden.
  • Rick Santelli menyoroti risiko kenaikan imbal hasil obligasi, yang mengindikasikan volatilitas pasar.
  • Sikap Trump terhadap CBDC dan pandangannya mengenai regulasi AI berpotensi dapat mendongkrak harga BTC secara tidak langsung.
  • promo

Menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat pada bulan November mendatang, kian merebak spekulasi tentang dampak potensial dari terpilihnya kembali Donald Trump, khususnya menyangkut masa depan Bitcoin.

Dengan perpaduan analisis keuangan dan wawasan politik yang cermat, bagaimanakah imbas kemenangan Trump ke pasar kripto?

Potensi Dampak Kepresidenan Donald Trump pada Bitcoin

DWS Group, dengan aset yang dikelola (assets under management/AUM) sebesar US$924,5 miliar, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai potensi terpilihnya kembali Donald Trump. Terutama, terkait imbasnya ke obligasi Treasury AS.

Perusahaan ini mengenang kembali kejadian di tahun 2016 silam. Kala itu, kemenangan Trump mengakibatkan kenaikan tajam pada imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun. Hal ini mengisyaratkan tekanan inflasi yang berpeluang timbul kembali dengan kepemimpinan Trump.

“[Donald Trump] telah mengatakan ia akan menaikkan tarif semua impor menjadi 10%, yang kemungkinan besar akan menjadi inflationary, dan mengumumkan bahwa ia akan mempertahankan pemotongan pajak tahun 2017, yang juga akan memicu pertumbuhan serta kenaikan harga. Hal ini, bersama dengan pengalaman dari masa jabatan pertama Trump, menurut pendapat kami, memberikan alasan yang cukup untuk imbal hasil yang lebih tinggi jika dia terpilih.”

Analis DWS Group

Selain itu, Rick Santelli, Editor On-Air di CNBC Business News, mewanti-wanti tentang penutupan imbal hasil yang tinggi untuk obligasi bertenor 30 tahun pada tahun 2024, yakni sebesar 4,41%. Dia menyoroti bahwa tercapainya level imbal hasil ini lagi berpotensi memicu gelombang penjualan, bahkan setelah hasil lelang yang positif sekalipun.

“Kita membahas soal tailing. Tailing itu buruk. [Namun, kali] ini tepat sasaran, yang justru berkebalikan total. Ini terhenti dengan dua basis poin. Saya tak bisa memberitahu Anda betapa agresifnya itu. Jadi, 4,38 adalah satu masalah pasar. Ini berada di 4,36. Imbal hasil yang lebih rendah, harga yang lebih tinggi, penjualan [obligasi oleh] pemerintah. Harga yang lebih tinggi itu bagus kalau Anda seorang penjual. Nah, dua basis poin ini sangat besar secara historis.”

Rick Santelli, Editor On-Air di CNBC Business News

Terlebih, strategi ekonomi Donald Trump secara historis telah memicu fluktuasi di pasar. Kritiknya yang menohok terhadap pendekatan Federal Reserve, ditambah dengan janjinya untuk menggantikan Jerome Powell sebagai Ketua, mengisyaratkan perubahan signifikan dalam kebijakan moneter AS.

Tak ayal, hal ini menjadi bahan pertimbangan penting bagi para investor, mengingat potensi dampaknya yang besar terhadap nilai mata uang. Pada gilirannya, ini turut meningkatkan daya tarik Bitcoin sebagai pilihan investasi. Selain itu, kebijakan-kebijakan yang menyebabkan inflasi serta naiknya imbal hasil obligasi juga dapat mendongkrak daya tarik Bitcoin sebagai langkah perlindungan terhadap tekanan inflasi.

Sikap Kontra Trump terhadap CBDC

Selanjutnya, perlu dicatat bahwa sikap kritis Donald Trump terhadap mata uang digital bank sentral (CBDC) dan artificial intelligence (AI) semakin memperkuat skenario ini. Trump menentang CBDC, menganggapnya sebagai ancaman terhadap otonomi keuangan pribadi dan meningkatnya pengawasan pemerintah. Secara tidak langsung, hal ini bisa menguntungkan posisi aset kripto terdesentralisasi seperti Bitcoin.

Jajak Pendapat Presiden AS, Trump Unggul di 6 Negara Bagian | Sumber: New York Times
Jajak Pendapat Presiden AS | Sumber: New York Times

Dengan keunggulan Trump di lima dari enam negara bagian swing states, korelasi antara strategi ekonomi dan politiknya dengan posisi pasar Bitcoin menjadi begitu kompleks. Berbagai kebijakan Trump berpotensi menimbulkan kegelisahan pasar dalam jangka pendek, yang mengakibatkan naiknya minat pada Bitcoin sebagai aset safe haven. Kendati demikian, dampak jangka panjangnya tetap akan bergantung pada hasil ekonomi secara keseluruhan, termasuk laju inflasi dan nilai tukar dolar.

Bagaimana pendapat Anda tentang efek terpilihnya kembali Trump ke harga Bitcoin? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori