Trusted

IMF Akui Keunggulan Kripto Sambil Menyoroti ‘Skema Ponzi’ Anchor Protocol

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Kristalina Georgieva, Managing Director IMF, menjelaskan bahwa kripto menawarkan semua layanan yang lebih cepat, biaya yang jauh lebih rendah, dan lebih banyak inklusi.
  • Ia juga mencatat terdapat banyak jenis aset dengan berbagai tingkat risiko dalam dunia kripto.
  • Salah satunya yang menjadi sorotan Georgieva adalah platform DeFi Anchor Protocol milik proyek Terra.
  • promo

Managing Director International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva, mengatakan bahwa orang-orang seharusnya tidak sepenuhnya menghindari dunia kripto setelah kehancuran spektakuler proyek Terra.

“Saya mohon Anda untuk tidak menarik diri dari pentingnya dunia [kripto] ini,” kata sang Managing Director IMF.

Kristalina Georgieva, yang berbicara bersama para elit keuangan dunia lainnya, menghadiri panel diskusi yang membahas mata uang digital bank sentral (CBDC) dalam pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, pada hari Senin (23/5).

Dia menjelaskan bahwa kripto menawarkan semua layanan yang lebih cepat, biaya yang jauh lebih rendah, dan lebih banyak inklusi. Meski demikian, Kristalina Georgieva mengibaratkan bahwa hal-hal ini dapat lebih optimal hanya, “Jika kita memisahkan apel dari jeruk dan pisang.”

Pernyataan ini mengindikasikan bahwa dia berusaha mempromosikan tanggung jawab kepada para regulator di seluruh dunia untuk memasang ‘pagar pembatas’ dan menawarkan pendidikan untuk melindungi investor.

IMF Menyoroti Kehancuran Stablecoin UST

Kristalina Georgieva mencatat terdapat banyak jenis aset dengan berbagai tingkat risiko dalam dunia kripto. Misalnya, ada perbedaan besar antara stablecoin yang didukung oleh mata uang fiat dan aset lainnya. Sementara itu, ada stablecoin lain yang bergantung pada algoritma untuk mempertahankan nilainya.

Hal ini mengilustrasikan bagaimana antara stablecoin konvensional seperti Tether USD (USDT) dan USD Coin (USDC) dengan algorithmic stablecoin TerraUSD (UST) dan Decentralized USD (USDD) memiliki posisi yang berbeda. 

“Semakin sedikit yang mendukungnya, semakin Anda harus siap untuk mengambil risiko [bahwa hal ini dapat] meledak di wajah Anda,” katanya.

Dia juga secara tidak langsung menyoroti Anchor Protocol, platform DeFi pinjam-meminjam yang menawarkan hasil tinggi kepada pengguna dengan menyetor stablecoin UST.

“Ketika seseorang menjanjikan Anda pengembalian 20% untuk sesuatu yang tidak didukung oleh aset apa pun, bagaimana kami menyebutnya secara normal? Itu adalah piramida [ponzi]. Mereka akhirnya hancur berkeping-keping,” katanya menyoroti pada rubuhnya proyek Terra-LUNA-UST dan proyek DeFi yang mempromosikan yield tidak masuk akal.

Bitcoin Magazine sempat membuat cuitan di Twitter yang membagikan salah satu pernyataan Kristalina Georgieva di WEF 2022. Managing Director IMF itu konon mengatakan, “‘Koin’ atas nama Bitcoin tidak menghasilkan uang. Ya, dan ‘keuangan’ di IMF tidak membuat Anda ahli dalam uang.”

Merancang Keberhasilan CBDC

Dalam forum yang sama, Gubernur Bank Sentral Prancis, Francois Villeroy de Galhau, turut menepis kekhawatiran bahwa bank sentral perlahan-lahan kehilangan kepercayaan dari masyarakat karena popularitas cryptocurrency dan keuangan terdesentralisasi (DeFi) meningkat.

“Kesan saya dalam beberapa minggu terakhir, masyarakat [justru] telah kehilangan kepercayaan pada kripto, lebih dari pada bank sentral,” kata Francois Villeroy de Galhau mengacu pada hancurnya harga stablecoin TerraUSD (UST) dan native token Terra (LUNA).

Sang Gubernur Bank Sentral Prancis ini mengatakan bahwa CBDC bisa saja dapat diadopsi dalam 3 tahun ke depan. Sementara Managing Director IMF menilai bahwa dalam 5 tahun ke depan, CBDC akan cukup hadir di dunia.

Dalam panel tersebut muncul pandangan bahwa transaksi lintas batas menggunakan teknologi perbankan tradisional dapat memakan waktu berhari-hari, sementara transaksi CBDC jauh lebih cepat. Panel ini lalu menyimpulkan bahwa membuat desain yang baik adalah kunci keberhasilan CBDC.

Presiden Bank Sentral Eropa: Kripto Aset Spekulatif & Berisiko

Sebelumnya, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Christine Lagarde, mengatakan bahwa kripto merupakan aset spekulatif sangat berisiko. Di sisi lain, inisiatif CBDC Euro digital dinilai sebagai ide yang lebih baik karena akan dijamin oleh ECB.

Dalam acara televisi Belanda, College Tour, pada 21 Mei 2022, Christine Lagarde menegaskan bahwa dia telah mengatakan selama ini bahwa aset kripto adalah aset yang sangat spekulatif dan sangat berisiko.

“Penilaian saya yang sangat sederhana adalah bahwa [kripto] itu tidak ada artinya. itu tidak didasarkan pada apa pun, tidak ada aset yang mendasari untuk bertindak sebagai jangkar keselamatan,” kata mantan Managing Director IMF itu.

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori