Trusted

Data Inflasi AS Naik Jadi 2,7% Sesuai Prediksi, Sinyal Bullish untuk Market Kripto?

1 min
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • CPI AS bulan November naik menjadi 2,7% secara YoY. Core CPI di angka 3,3%, memberikan stabilitas pasar dan kurangi risiko perubahan kebijakan yang agresif.
  • Data inflasi yang stabil dukung aset berisiko seperti Bitcoin, yang kerap dilihat sebagai pelindung terhadap inflasi dan membantu menjaga kepercayaan investor.
  • Dengan inflasi yang terkendali, kondisi likuiditas tetap menguntungkan, mendorong optimisme untuk pertumbuhan pasar kripto yang berkelanjutan.
  • promo

Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk bulan November menunjukkan kenaikan 2,7% secara tahunan (YoY), sesuai dengan prediksi. Core CPI, yang tidak termasuk makanan dan energi, juga naik 3,3%, juga sesuai dengan ekspektasi.

Ketika inflasi tinggi, para investor cenderung mengincar aset seperti Bitcoin guna melindungi nilai. Namun, karena angka CPI terbaru sesuai dengan ekspektasi, harga Bitcoin tetap stabil setelah berita ini keluar.

Apakah Data Inflasi AS Sinyal Bullish untuk Pasar Kripto?

Ketika data inflasi sesuai dengan ekspektasi, ini umumnya mengurangi ketidakpastian di pasar keuangan. Hal ini biasanya dinilai sebagai sinyal bullish bagi semua pasar keuangan, termasuk kripto.

Bulan lalu, data CPI AS mengungkapkan bahwa inflasi naik menjadi 2,6% secara year-over-year (YoY) pada bulan Oktober, sesuai dengan prediksi. Akibatnya, Bitcoin mencapai rekor all-time high (ATH) US$92.000 pada hari yang sama. 

Jadi, angka inflasi yang sesuai dengan perkiraan menunjukkan stabilitas. Ketika pasar memprediksi inflasi dengan akurat, ini menandakan bahwa Federal Reserve dan institusi lainnya memiliki kendali yang baik atas kondisi ekonomi. 

Dengan demikian, hal ini mengurangi kemungkinan pergeseran kebijakan yang tidak terduga, seperti kenaikan suku bunga yang cepat. Ini berarti pasar kripto kemungkinan akan terus mengalami siklus bullish sepanjang bulan Desember.

Bagi pasar kripto, inflasi yang lebih rendah atau stabil selalu dianggap positif. Bitcoin dan kripto lainnya kerap dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Namun pada kenyataannya, harga mereka tetap bisa merosot ketika likuiditas menipis akibat kenaikan suku bunga.

Dengan inflasi AS yang berada pada level yang selaras ekspektasi, bank sentral cenderung tidak akan mengganggu aliran likuiditas. Sehingga, langkah semacam itu dapat menjaga kepercayaan investor untuk mengalokasikan modal ke aset berisiko seperti kripto.

Para investor sebaiknya terus memantau indikator ekonomi dan kebijakan bank sentral. Sebab, faktor-faktor ini dapat memengaruhi dinamika pasar.

Bagaimana pendapat Anda tentang respons market kripto pasca rilis data The Fed ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori