Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui OJK Infinity 2.0 mengaku bakal mengembangkan skema pendanaan bagi sektor industri kreatif nasional. Meliputi subsektor game, musik, film dan animasi dengan pendekatan berbasis Web3. Oleh karena itu, regulator pengatur dan pengawas aset kripto itu kini tengah melakukan eksplorasi teknologi blockchain, termasuk tokenisasi aset dan mekanisme pembiayaan berbasis komunitas.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK, Hawan Fawzi menjelaskan, mekanisme tersebut diharapkan mampu mendekatkan industri kreatif kepada sumber-sumber pembiayaan alternatif yang sebelumnya mungkin belum terjangkau.
“Skema pendanaan yang tengah kami kembangkan berorientasi untuk mempertemukan pelaku kreatif dengan ekosistem keuangan yang lebih adaptif, akomodatif dan transformatif,” jelas Hasan kepada BeinCrypto.
Menurutnya, pilihan pendanaannya akan terbuka bagi seluruh layanan pendanaan yang tersedia saat ini. Termasuk lembaga perbankan maupun financial technology (FinTech).
Lewat Web3 Muncul Demokratisasi Akses Pembiayaan
Hasan mengakui, potensi pengembangan sektor industri ekonomi kreatif sangat besar dan strategis. Bahkan dalam kacamatanya, sektor tersebut bukan hanya menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. Melainkan pilar peradaban baru yang menumbuhkan inovasi, memperkaya narasi budaya serta mengukuhkan daya saing bangsa di tengah pergeseran lanskap global.
“Melalui teknologi Web3, kita menyaksikan lahirnya paradigma baru dalam demokratisasi akses pembiayaan, yang membuka ruang lebih luas bagi partisipasi masyarakat. Serta memperkuat keberlanjutan karya kreatif berbasis nilai intelektual,” tambahnya.
Inisiatif yang terlaksana melalui kolaborasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif itu, lanjut Hasan merupakan refleksi dari komitmen OJK untuk memperkaya ekosistem keuangan digital nasional. Karena melalui aksi tersebut, OJK tidak hanya memfasilitasi pertumbuhan inovasi finansial. Tetapi juga mengorkestrasi sinergi antara sektor keuangan dan sektor riil, dengan ekonomi kreatif sebagai salah satu lokomotif utamanya.
“Strategi ini berpijak pada pendekatan Pentahelix, yang mengintegrasikan kontribusi pemerintah, pelaku industri, kalangan akademisi, media, serta masyarakat dalam menciptakan ekosistem inovasi yang progresif dan berkelanjutan,” tuturnya.
Sebagai catatan, tingginya fokus pemerintah Indonesia dalam ruang Web3 sebenarnya sudah terlihat sejak beberapa bulan ke belakang. Masuknya Irene Umar, Co-founder Yield Guild Games (YGG) Southeast Asia (SEA) ke dalam Kabinet Merah Putih menjadi salah satu indikatornya.
Irena yang memiliki pengalaman kuat di industri blockchain dan Web3, di dapuk sebagai Wakil Menteri Ekonomi Kreatif untuk periode 2024 – 2029.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
