Trusted

Ini Strategi yang Bisa Dipertimbangkan Saat Pasar Kripto Bergerak Liar

2 menit
Diperbarui oleh Adi Wiratno
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Diversifikasi sebagian portofolio ke stablecoin seperti Tether USD (USDT) maupun USD Coin (USDC) bisa menjadi langkah protektif terhadap depresiasi rupiah.
  • Investor yang ingin menjaga imbal hasil, disarankan untuk melakukan eksplorasi produk staking yang bisa menjadi opsi untuk menjaga arus kas.
  • promo

Sejak kebijakan tarif Trump menggema, pergerakan aset kripto bergerak liar. Aset kripto nomor wahid, Bitcoin (BTC) sempat beberapa kali menyentuh level US$75.000 di April ini. Meskipun saat ini Trump memutuskan untuk menunda kebijakan tarif dagangnya kepada puluhan negara selama 90 hari, kecuali Cina, harga Bitcoin masih bergerak volatil.

Melihat hal itu, Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal merekomendasikan beberapa pendekatan strategis. Mulai dari penggunaan strategi dollar cost averaging (DCA) hingga menghindari altcoin spekulatif.

“Selain itu diversifikasi sebagian portofolio ke stablecoin seperti Tether USD (USDT) maupun USD Coin (USDC) bisa menjadi langkah protektif terhadap depresiasi rupiah,” jelasnya melalui keterangan resmi.

Selain itu, bagi investor yang ingin menjaga imbal hasil, Iqbal menyarankan untuk melakukan eksplorasi produk staking yang bisa menjadi opsi untuk menjaga arus kas selama periode volatilitas. Menurutnya, lewat staking investor bisa mendapatkan pendapatan pasif dari aset yang dimiliki. Tanpa harus melakukan penjualan di tengah kondisi pasar yang belum stabil.

Iqbal mengingatkan untuk tetap mempertahankan aspek likuiditas dan risiko lock-up. Tujuannya agar strategi ini tetap sejalan dengan kebutuhan jangka pendek dan tujuan investasi masing-masing. Beberapa strategi investasi kripto di atas bisa menjadi rujukan sebelum memutuskan untuk mengambil keputusan besar.

Investasi Kripto Bukan Hanya Soal Spekulasi

Dalam kacamatanya, investasi kripto bukan hanya soal spekulasi. Melainkan juga manajemen risiko yang mumpuni.

Harus diakui memang, sejak beberapa negara mulai mengadopsi kripto, baik sebagai cadangan aset strategis maupun kelas investasi yang memerlukan aturan dinamis, stabilitas harga token populer, seperti Bitcoin relatif stabil.

Hadirnya produk yang mampu memberikan paparan langsung terhadap Bitcoin, ETF Bitcoin spot menjadi salah satu katalisnya. Pasalnya, dengan begitu investor institusi yang memiliki modal jauh lebih banyak dari para peritel bisa dengan mudah masuk dan ikut membenamkan dananya di aset tersebut.

Goldman Sachs salah satunya. Raksasa perbankan yang bercokol di Wall Street itu tetap berinvestasi besar pada Bitcoin. Laporan mengungkapkan bahwa Sachs telah meningkatkan kepemilikan ETF Bitcoin-nya secara signifikan di iShares Bitcoin Trust (IBIT) sebesar 88% dan Franklin Bitcoin Trust (FBTC) sebesar 105%.

Bagaimana pendapat Anda tentang strategi investasi saat pasar kripto bergerak liar ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

adi-wiratno.jpeg
Adi Wiratno
Adi adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 9 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
BACA BIO LENGKAP
Disponsori
Disponsori