Injeksi Fiskal US$142 Miliar dari Cina Bisa Picu Bull Run Bitcoin

3 mins
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Cina berniat injeksi modal senilai US$142 miliar ke bank-bank besar guna sokong perekonomian yang lesu.
  • Stimulus fiskal ini diramal akan memacu likuiditas dan mendorong investasi pada aset berisiko seperti Bitcoin.
  • Suntikan modal ini memunculkan spekulasi soal imbasnya ke pasar kripto, meski kripto masih dilarang di Cina.
  • promo

Cina sedang mempertimbangkan suntikan satu triliun yuan (sekitar US$142 miliar) ke bank-bank terbesar mereka untuk mendukung perekonomian yang sedang melemah. Injeksi modal ini bertujuan memperkuat kemampuan bank dalam memberikan pinjaman dan memacu pertumbuhan di tengah kinerja ekonomi yang lesu.

Rencana ini muncul setelah Federal Reserve AS baru-baru ini memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin.

Cina Rencanakan Injeksi Modal US$1 Miliar ke Berbagai Bank

Laporan dari Bloomberg, yang mengutip sumber yang mengetahui rencana tersebut, menyebutkan bahwa dana ini akan diperoleh dari penerbitan obligasi pemerintah baru. Jika terlaksana, ini akan menjadi suntikan terbesar ke bank-bank besar Cina sejak krisis global pada tahun 2008 silam.

Langkah ini datang di tengah melemahnya ekonomi Cina. Bank-bank raksasa telah menerapkan sejumlah langkah intervensi seperti pemangkasan besar-besaran suku bunga hipotek dan pemotongan suku bunga kebijakan utama.

Meski intervensi ini membantu telah membantu 6 bank besar meningkatkan modal mereka di atas persyaratan minimum, Industrial & Commercial Bank of China Ltd. dan Bank of China Ltd., yang menjadi tulang punggung ekonomi, kini harus menghadapi margin laba yang tertekan, menurunnya profit, hingga meningkatnya kredit macet.

China Banks’ Margins
Margin Bank Cina | Sumber: Bloomberg

Karenanya, suntikan modal sebesar US$1 miliar ini dipandang sebagai langkah krusial guna memperkuat kapasitas bank dalam menopang ekonomi.

“Ini adalah jenis stimulus yang berbeda. Jika dilakukan melalui penerbitan obligasi khusus, ini akan menjadi stimulus fiskal yang bisa menstabilkan bank-bank, terutama di saat harga properti terus turun. Ini memastikan kapasitas pinjaman bank tidak terganggu,” tutur Head Economist Grow Investment Group, Hao Hong, kepada Bloomberg.

Regulator Cina juga telah mengimbau bank-bank besar negara untuk membantu memulihkan ekonomi yang sedang terpuruk. Mereka menyerukan pemberian pinjaman lebih murah kepada peminjam yang berisiko. Langkah ini tentunya bisa berdampak positif bagi aset-aset berisiko seperti Bitcoin (BTC).

Tak dimungkiri, pinjaman yang lebih terjangkau dan mudah diakses, yang pada dasarnya berarti suku bunga yang lebih rendah, dapat membantu merangsang pengeluaran serta investasi. Peningkatan likuiditas ini berpotensi menguntungkan aset-aset berisiko seperti Bitcoin dan saham, yang cenderung naik saat biaya pinjaman berkurang.

Su Zhu, sang pendiri Three Arrows Capital yang sudah tidak beroperasi lagi, juga menyatakan kemungkinan implikasi dari suntikan fiskal ini. Ia mengisyaratkan bahwa harga aset kripto bisa mendapat keuntungan dari bantuan fiskal tersebut.

Komentar beserta gelombang optimisme ini muncul karena harga Bitcoin memiliki catatan sejarah yang erat kaitannya dengan likuiditas global. Menurut ekonom Lyn Alden, paket stimulus Cina bisa mendorong lonjakan harga kripto.

Namun, kita juga tidak bisa melupakan larangan kripto di Cina sejak 2021, yang menyusul sikap keras terhadap aset digital sejak 2013. Alasan seperti kejahatan keuangan, ketidakstabilan ekonomi, dan pelarian modal dari pasar domestik menjadi pemicu lahirnya larangan tersebut. Dengan latar belakang ini, beberapa pihak kemudian mempertanyakan apakah suntikan fiskal sebesar US$1 miliar tersebut akan berdampak pada kripto.

“Apa hubungannya menyuntikkan uang ke bank-bank mereka dengan Bitcoin? [Setahu saya,] Mereka tidak diperbolehkan membeli Bitcoin dengan uang itu,” ujar salah satu pengguna X.

Meskipun demikian, ada laporan terkait aksi pemberontakan atas larangan ini, di mana Chainalysis mencatat bahwa trader Cina memasang taruhan sebesar US$75,4 miliar pada Bitcoin. Broker kripto over-the-counter di Cina juga terus mencatat aliran dana yang meningkat, mencapai US$20 miliar per kuartal. Dalam 9 bulan terakhir, total arus dana yang masuk sudah mencapai US$75,4 miliar.

Bagaimana pendapat Anda tentang injeksi fiskal fantastis Cina yang berpotensi picu bull run Bitcoin ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori